AGAMA DAN JIWA
KONSEP DASAR DAN STUDI KEJIWAAN DALAM ISLAM
Oleh
Rusmin Tumanggor
1.
AJARAN AGAMA ISLAM YANG ADA DALAM KITAB SUCI
a. TEKS UTUH: BAHASA, KATA-KATA, HURUF-HURUF,
BARIS DAN PEMBARISANNYA (SAKAL DAN PENSAKALANNYA); DAN ISINYA;
b.
KATEGORISASI ISI:
1) Yang tidak bisa difahami (jenis-jenisnya) meliputi: Alif laam miim (Surat 2: Al-Baqarah; S. 3: Ali Imran ”Keluarga
Imran”; S. 29 Al Ankabuut ”Laba-laba”; S. 30: Ar Ruum ”Bangsa Rumawi”; S. 31
Luqman; Surat 32: As Sajdah ”Sujud”); Qaaf (S. Qaaf); Alif laam miim shaad ( S. 7: Al A’raaf ”Tempat tertinggi”); Alif laam raa (S. 10: Yunus; S. 11:
Huud; S. 12: Yusuf; S. 14: Ibrahim); Alif
laam miim raa (S. 13: Ar Ra’d ”guruh”); Thaahaa
(S. 20: Thaahaa); Thaa Siim Miin (S.26: Asy syu’araa’ ”Para
Penyair”; S. 28: Al Qashash); Thaa Siin
(S. 27: Annamli (Semut); Yaa siin (S.
36: Yaa Siin); Shaad (S.38: Shaad); Haa
Miim (S. 40: Al Mu’min; S. 41: Fushshilat ”Yang dijelaskan”; S. 42: Asy
Syuura ”Musyawarah”; S. 43: Azzukhruf ”Perhiasan”; S. 44: Ad Dukhaan ”Kabut”:
S. 45: Al Jaatsiyah ”Yang Berlutut”; S.46: Al Ahqaaf ”Bukit-Bukit Pasir”); Nun (S. 68: Al Qalam ”Kalam”).
2) Yang bisa difahami (jenis-jenisnya)
a) Ketauhidan/aqidah
b) Ubudiyah / fiqh
c) Tarikh /Sejarah
d) Akhlak (Moral/etika)
e) I’tibar (Pelajaran/Contoh-contoh
Bermakna/Permisalan)
f) Ilmu pengetahuan: Langit dan bumi (Quran Surat
Yunus 101; Ar-Rahman ayat 33; Surat Fatir ayat 41; Surat As-Sajadah ayat 4;
Surat Al-Mulk ayat 3).
3)
Seremonial (Perayaan-perayaan)
Dalam Agama Secara Umum dan Islam
4)
Estetika (Seni) dalam kehidupan:
a)
Suara (Baca Al-Qur’an)
b)
Tulis (Kaligrafi)
c)
Merawat (alam, dan manusia)
5)
Konsep-Konsep Tersembunyi yg diketahui lewat analisa:
Hisab (Bilangan 9: Cari Pidato Nuzulul Al-Quran Yunan Yusuf; Esensi Kandungan
Konsep: Fitrah (Hadits); La Ta’lamuna Syai’a; Penyebutan awal seperti ”Sam’a;
Abshara; Af’idah (A-Quran S. An-Nahl ayat 78; dsb).
6)
dll
2. PERSPEKTIF PARA
AHLI TENTANG ILMU
a.
Jurgen Hubermas dan Karl Popper membuat kategorisasi ilmu 4
(deduktif, natural, social and applied sciences). Catatan: Tdk ada kajian
Ketuhanan di dalamnya).
b.
Konsorsium Keilmuan Departemen Agama: Yang sudah dikonsorsiumkan dalam keilmuan
pendidikan di lingkungan Departemen Agama yang dituangkan dalam Keputusan
Menteri Agama RI Nomor: 110 Tahun 1982 sbb:
1)
Bidang Qur’an dan Hadits
2)
Bidang Pemikiran Dalam Islam
3)
Bidang Fiqh (Hukum Islam) dan Pranata Sosial
4)
Bidang Sejarah dan Peradaban Islam
5)
Bidang Bahasa Arab
6)
Bidang
Pendidikan Islam
7)
Bidang Dakwah Islamiyah
8)
Bidang Perkembangan Pemikiran Modern di Dunia Islam
c.
Kritikan Penulis
Kritikan saya adalah : Jika dilihat dari isi dan makna yang terkandung dari
ayat-ayat tadi:
1)
Keputusan menteri Agama RI itu sangat
ketinggalan
2) Ilmu dikembangkan harus membuka kompetensi langit dan bumi.
3) Meningkatkan derajad kehidupan dari keimanan, ibadah, akhlak.
4) Memperkaya pengolalan dunia holistik dan jaminan akhirat
3. Masyarakat beragama (Sosiologi Agama)
a. Umat Beragama
b. Keimanan (System Keyakinan)
c. Peribadatannya (Sistem Ibadah/Ritual)
d. Peralatan Ritus (System Peralatan)
e. Emosi Keagamaan (Kekhusyukannya)
4. LINGKUP FENOMENAL KONSEP DOMAIN KEGIATAN KEAGAMAAN
Dalam temuan
antropologi dan sosiologi komponen-komponen pokok yang terdapat dalam setiap
agama meliputi adanya: ummat beragama; sistem keyakinan; sistem
peribadatan/ritual; sistem peralatan ritus; dan emosi keagamaan. Hal ini dapat dilihat dalam skema berikut
ini:
Dalam temuan antropologi relatif di semua masyarakat
berkebudayaan, dogma nilai dan norma agama dipandang sebagai acuan tertinggi
dari unsur kebudayaan lainya.
Bila penganut suatu agama mewujudkan ini dalam wilayah yang agamanya
pluralis, dimana perilaku mereka dapat dipandang telah melewati batas toleransi
penganut agama lain, maka akan terpiculah kesenjangan yang mengundang konflik
yang bisa memuncak dengan kerusuhan. Hal ini perlu menjadi pengamatan para
penganut agama, untuk mengetahui pagar wilayah demarkasi masing-masing agama
sehingga munculnya variasi kesenjangan, tingkat kesenjangan dan sumber utama
yang melahirkan konflik dan perwujudan tindakan dari konflik, dapat diperkecil
atau dicegah.
Konsep kesenjangan dimaksud ialah dimana terjadi perbedaan menyolok yang
disebabkan oleh seseorang atau kelompok dalam memenuhi kebutuhannya, merugikan
pihak lain.
Perlu digarisbawahi, kebudayaan tidak banyak berbicara tentang sumber
agama itu (berupa wahyu Tuhan, pemikiran seseorang, dsb), akan tetapi lebih
kepada men-studi-kan apa yang sesungguhnya diyakini oleh ummat beragama dan apa
saja dari keimanan, ibadah, akhlak dan tarikh serta kemasyarakatan (mu`amalah)
yang terdapat dalam sumber atau kitab suci agamanya, yang dilaksanakan dengan
baik oleh seseorang anggota masyarakat pendukung kebudayaan.
Jika nilai-nilai ajaran agama itu telah menjadi pedoman yang menyeluruh
dalam kehidupan bermasyarakat, berarti agama tersebut telah menjadi kebudayaan.
Jika bukab berarti tidak menjadi agama dalam kebudayaan, karena hanya menjadi
seperangkat pengetahuan anggota masyarakat untuk perluasan ilmu. Pokoknya, apa
saja nilai agama yang dipraktekkan yang menjadi kebiasaan dan berupa acuan umum
kehidupan masyarakat pendukung kebudayaan tersebut, itulah yang disebut agama
dalam kebudayaan.
5. Perbandingan Masyarakat Agama: Faham Internal
dan Lintas Agama
a.
Umat beragama
b.
Keimanannya
c.
Ibadahnya
d.
Peralatan ritusnya
e.
Emosi keagamaannya
Catatan:
Di Indonesia ada 440 etnis yang kadangkala beda pertemuan, pengenalan,
penafsiran dan penjabaran keberagamaannya, sehingga sangat variatif dalam
mewujudkan peribadatan dan perilaku keberakhlakannya.
6.
Perbandingan Kitab Suci Berbagai Agama
a.
Al-Qur’an; Inzil/Bijbel; Tripitaka; Manudarmacastra
(Veda); Susi; Dll
b.
Isi Utuh (Bahasa; Isinya) lintas agama;
c.
Kategorisasi Isi (Jenisnya) lintas agama: Aqidah; Ibadah
(Ubudiyah); Muamalah (Sosiologinya); Akhlaknya (Moralnya);
d.
Historis peruntukannya
e.
Dll
Catatan: Nur
Kholish Majid katakan: Islam is the best
7. Psikologi Agama dengan objeknya:
a. Kesadaran beragama (Religious Counsciousness)
b. Pengalaman agama (Religiuos Experiences)
c. Kesehatan Mental dari pengamalan ajaran agama
(Mental Health)
d. Keberanian Melaksanakan Sesuatu Dalam
Kehidupan (Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar: Courage)
e. Perubahan (Conversi) dari Perilaku Agama (ke
arah negatifv atau positif ) sesuai pandangan yang bersangkutan.
8. Kerukunan Umat Beragama: Intern Umat Beragama,
Antar Umat Beragama dan Regulasi Pemerintah/Penguasa.
a.
Bidang Ubudiyah
b.
Bidang Muamalah
c.
Sarana dan parasarana peralatan ritus agama seperti
masjid; gereja; dll
9.
Agama dan kesehatan
a.
Al Isra’ ayat 82: Kami turunkan Al-Quran utk pengobat/penyembuh
b.
Ar-Ra’du ayat 1-4: Hanya dengan mengingat Allah jiwa tentram.
c.
Al Hujurat : Ayat 13. Semulia-mulia manusia adalah yang bertaqwa
d.
Hadits: Unsur Aktivitas agar jiwa sehat: Hadits: Ada 70 ?atau 69?
cabang Iman? Salah satunya membuang duri dari jalan? Dan Atau Mengasah rasa
Malu?
e.
Annisa’ ayat 59: Hawa nafsu manusia sumber kehancuran langit dan
bumi.
f.
Ayat tentang Emosi: Emosi harus stabil (Sabar); Ayat tentang
berpikir harus kritris tajam dalam dan luas serta inoivatif.
g.
Baca kitab suci, ketauhidan, ibadah, pengharagaan dan belajar dari
sejarah, tokoh, dsan budaya serta peradaban yang sdh hidup, akhlak dan motivasi
kewilmuan tertera dalam Al-quran dan Hadits.
==000==
0 komentar:
Posting Komentar