Jumat, 24 Desember 2010

TAK ADA KATA-KATA YANG SIA-SIA




“Kata-kata Seorang Filsuf Yang Tidak Menawarkan Penyembuhan Bagi Penderitaan Manusia Adalah Kata-kata Kosong Dan Sia-sia”
(Epicurus 341-270 SM)



Ketika hangat matahari membakar tubuhku dan di balik terik matahari itu ada angin yang cukup besar mengipasi panas tubuhku, akan tetapi itu tak cukup membuatku senang, karena saat kutulis ini hidungku terasa sesak (pilex), tenggorokan akupun terasa gatal dan kapalaku terasa berat kubawa namun itu semua tak membuatku bermalas-malasan dan tertidur nyenyak di siang yang panas ini.

Semangatku masih tersisa meski tubuhku mulai lunglai terlebih ketika kupahami perkataan seoarang filsuf yaitu “Kata-kata seorang filsuf yang tidak menawarkan penyembuhan bagi penderitaan manusia adalah kata-kata kosong dan sia-sia” (Epicurus 341-270 SM). Melihat kata seperti itu dalam hatiku bertanya-tanya apa benar seperti itu? Ataukah seperti apa? Aku berfikir dalam ruang-ruang pemikiranku yang terasa makin berat saat kepalaku terasa sakit tujuh keliling.

Kemudian kubuka buku Antologi Filsafat karya Graham Higgin di dalam buku tersebut tertulis “Kata-kata seorang filsuf yang tidak menawarkan penyembuhan bagi penderitaan manusia adalah kata-kata kosong dan sia-sia”. Sebab, seperti tak ada gunanya pula keahlian dalam bidang pengobatan jika keahlian itu tidak mampu memberikan penyembuhan bagi penyakit jasmani, maka juga tidak ada gunanya filsafat jika ia tidak mampu menghalau penderitaan jiwa.

Pernyataan Epicurus tersebut, terus bermain-main dalam ruang pikiranku membuatku sesak dan harus mempertanyakan hal tersebut pada teman-temanku, namun tak banyak jawaban yang kudapat dari mereka, mungkin jika aku harus menjawab, ketika pemikiranku ini tak jernih untuk menjawab pertanyaan di dalam loker-loker pertanyaanku, karena tubuhku yang tidak begitu fit, namun kuberanikan harus terus mencoba menjawab pertanyaan hatiku dengan bijak.

Seperti ini jawabanku bagi dan untuk diriku mengenai apa yang telah dinyatakan oleh Epicurus adalah pernyataan yang benar dan bisa dibenarkan bagi diriku, dalam kontek filsuf, karena bagi filsuf kata-kata seorang filsuf bagaikan mutiara atau permata yang indah bagi jiwa manusia namun jika kata-kata itu tidaklah berguna dan tidaklah indah dipandang manusia maka kata-kata tersebut adalah kosong dan sia-sia belaka.

Namun ada pula yang berbeda di pemikiranku tentang pandanganku mengenai kata-kata, bagiku dan bagi pemikiranku tak ada kata-kata yang kosong dan sia-sia, kata-kata bagiku memiliki makna masing-masing dan memiliki sifat masing-masing yang khas yang teramat luar biasa, tak ada kata-kata kosong atau sia-sia yang aku dengar, aku lihat atau aku baca, karena sejatinya kata-kata-pun memiliki substansi-substansi keindahan yang luar biasa tak peduli dari mana kata-kata itu berasal.

Seperti halnya yang dikatakan Aeni FB “Sifat luar biasa kata-kata itu tergantung kondisi seseorang yang mendengarnya, karena menurut si A luar biasa belum tentu menurut si B luar biasa pula, tergantung pada masalah atau kondisi apa yang dihadapi si A atau si B”.

Mengapa pula aku berpendapat tak ada kata-kata kosong atau sia-sia karena bagiku semua kata itu memiliki keindahan atau merupakan benih-benih bagi keindahan, mengapa seperti itu?? Karena dalam pemikiranku ini seperti halnya kata-kata indah itu akan selalu indah bagi seseorang yang memang betul-betul memahami kata-kata itu dengan keindahan, dan bagi seseorang yang acuh tak acuh mungkin kata-kata tersebut takan berarti apa-apa baginya.

Keindahan yang yang kurasakan dan ingin kusampaikan lagi, meskipun kata-kata tak menawarkan penyembuhan bagi penderitaan manusia, seperti halnya kata-kata keji dan menghina bagi kita, di balik kata-kata keji dan hina itu ada hikmah yang dapat kita ambil sebagai bahan pelajaran. Kata-kata penghinaan dan khianat bisa membuat kita berusaha lebih baik dan terus berusaha menyajikan sifat yang baik.sebagaimana pandangan Aeni FB berikutnya “Tak ada sesuatu kata-kata yang sia-sia, karena kata itu pasti memberikan manfaat walaupun sedikit”.

Hanya itu saja mungkin sekelumit kata yang dapat kuungkapkan untuk menjawab pertanyaan dalam loker-loker pemikiranku, jika ada pendapat lain yang bersedia menjawab pertanyaan hatiku sungguh jawaban anda akan sangat berharga karena bagiku tak ada kata-kata yang kosong dan sia-sia begitupun kata-katamu…



15:21 Kamis, Pondok Mungil
CIPUTAT, 06 Desember 2010-12-23


HAMBALI IBNU RANIM

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*