Rabu, 25 November 2009

Tipe Keperibadian (Florence Littauer)




TIPE KEPRIBADIAN

Florence Littauer, dalam buku personality plus, membagi tipe kepribadian menjadi 4, yakni sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis. Masing-masing tipe, memiliki kekuatan yang harus dioptimalakan dan kelemahan yang harus diminimalisir.

1. Sanguinis

Kepribadian ini ditandai dengan 3 karakter utama, yakni ekstrovert, senang berbicara dan optimis. Orang sanguinis biasanya popular dan identik dengan popularitas. Orang sanguinis ini memiliki kepribadian yang menarik, suka berbicara, emosional, humoris, ingatan yang kuat akan warna, mampu berbicara dengan memukau, demonstratif, ekspresif, antusias, periang, penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, good ferformance termasuk di panggung, lugu dan polos, berhati tulus, hidup di ‘masa sekarang’, serta kekanak-kanakan.

Dalam hal pekerjaan, orang sanguinis selalu siap menjadi sukarelawan untuk tugas apapun, selalu memikirkan hal-hal baru, tampak hebat di permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi, cemerlang, menginspirasi orang lain, dan memesona orang lain untuk bekerja. Sebagai teman, orang tipe ini adalah teman yang baik. Ia mudah bergaul, gampang jatuh cinta, suka dipuji, menyenangkan, tidak pendendam, cepat meminta maaf, spontan dan tidak membosankan.

Sayangnya, orang sangunis ini adalah orang yang menyukai kesenangan dan berkepribadian memikat, sehingga ia sering merasa tidak percaya bahwa ia bisa melakukan kesalahan. Mereka juga terlalu cerewet, modah bosan, bertele-tele, suka membesar-besarkan masalah (sehingga sering terjebak pada kebohongan), kurang tepat, pelupa, terutama terahadap nama, sulit untuk mendengarkan, kurang perhatian pada orang lain, sering menyala atau memutus pembicaran orang lain, teman yang selalu berganti-ganti, tidak tertib, kekanak-kanakan alias tidak dewasa.

Yah, itulah sifat orang yang sanguinis. Ia selalu gembira, tampil bak bintang, membuat orang senang, namun ia merasa sebagai orang yang tidak mungkin salah, sehingga ia mudah patah oleh kritikan, namun cepat bangkit dan melupakan kritikan itu. Bener-benar lupa, bukan sekedar cara mengkritik yang membuat kita sakit hati, namun juga isi kritikan itu.

2. Koleris

Koleris adalah pribadi orang kuat. ia adalah orang yang ekstrovert, pelaku sebuah pekerjaan dan selalu optimis. Ia berbakat sebagai pemimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukam perubahan, harus senantiasa memperbaiki kesalahan, kemauan kuat dan tegas, tidak emosional, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri. Ia senantiasa memancarkan keyakinan, bisa menjalankan apa saja, motivator yang hebat, berorientasi pada target, detail, terorganisir dengan baik, cenderung untuk mencari penyelesaian yang praktis, bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan, menekankan hasil, dan kompetitif.

Sebagai teman, orang koleris ini cenderung kurang butuh teman, maunya memimpin, biasanya selalu “merasa” benar dan unggul dalam keadaan yang sifatnya darurat. Misalnya seregu remaja tersesat di sebuah hutan, ketika remaja lain terlihat panik, maka remaja koleris akan cenderung tenang dan mampu memimpin teman-temannya untuk menemukan jalan keluar. Jika anda penggemar serial lima sekawan rekaan Enid Blyton, karakter George alias Georgina Kirrin adalah gambaran yang sangat pas orang koleris.

Orang kuat ini, juga memiliki kelemahan. Yang paling menonjol adalah, bahwa ia adalah seorang pekerja keras, ambisius dalam mengejar prestasi. Ia tidak bisa bersantai-santai dan selalu tegang. Ini tentu membuat dia gampang mengalami depresi dan berpotensi menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti serangan jantung, stroke, liver, maag, typus dan sebagainya.

Selain itu, orang koleris juga hanya mampu bahagia jika berposisi sebagai pengendali alias pemimpin. Mereka selalu mendominasi dan akan menjatuhkan dengan sengaja atau tak sengaja jika ada atasannya yang lembek. Tentu saja hal ini berpotensi menimbulkan suasana tak nyaman di dalam tim.

Mereka selalu sok unggul dan meremehkan orang lain. Namun uniknya, mereka mampu memanipulasi (tingkat partisipasi terendah, dimana seseorang mengikuti orang lain tanpa tahu apa maksudnya) orang sehingga tunduk di bawah kendalinya. Mereka juga tidak sabaran, suka menasehati atau memberi solusi meskipun tidak diminta sehingga kesannya menjadi sok tahu dan sok care. Rata-rata mereka juga otoriter dan senang dengan pertempuran atau pertengkaran. Karena jika ia “bertempur”, dan ia menang, maka itulah kesenangan yang ia dambakan. Ia akan senang menyalahkan orang lain dan menganggap ia paling benar. Sayangnya, ia juga sangat sulit untuk minta maaf. Namanya juga jagoaaan…!!!

4. melankolis

Inilah orang yang sempurna…!!! Ia introvert, pemikir, dan pesimis. Secara emosi ia adalah orang yang mendalam dan penuh pikiran. Ia juga analitis. Serius dan tekun. Cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistik dan musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa, suka berkorban, penuh kesadaran dan idealis! Dalam hal pekerjaan, orang melankolis biasannya berorientasai jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sangat rinci, gigih dan cermat. Ia juga tertib dan terorganisasi. Ia teratur, rapi, ekonomis, peduli dengan masalah-meskipun remeh, pintar mencari pemecahan masalah secara kreatif, suka diagram, grafik, daftar.

Semantara, dalam pergaulan, orang melankolis cenderung hati-hati dalam berteman, puas di belakang layar, menghindari perhatian. Namun demikian, ketika ia sudah mendapatkan teman yang cocok, ia akan setia dan berbakti, siap menampung curhat, mampu memberikan solusi, sangat perhatian dan siap memberikan “segalanya” untuk sahabatnya tersebut tanpa pamrih apapun. Orang melankolis juga mudah terharu oleh linangan air mata orang lain, serta cenderung mencari pasangan hidup yang ideal.

Orang melankolis adalah orang yang selalu merasa paling benar namun dengan kesungguhan dengan sikapnya yang perfeksionis, ia mampu membuktikan bahwa ia adalah orang yang benar. Setidaknya meyakinkan orang-orang bahwa dia memang benar. Oleh karenanya, ia merupakan pemuja kesempurnaan, dan sangat mudah tertekan ketika melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia anggap sebagai kebenaran, meskipun itu hal yang remeh, seperti menyaksikan buku-buku yang berantakan, barang-barang yang tidak di tempatkan di tempatnya atau handuk basah yang digeletakkan begitu saja di atas tempat tidur.

Mereka terkesan terlalu banyak memberikan tuntutan kepada orang lain, khususnya orang-orang yang terdekat dalam hidupnya, misalnya pasangan hidunya. Wajah orang-orang melankolis rata-rata muram, dan selalu saja mencari-cari kesulitan alias masalah. Mereka gampang sakit hati dan menikmati rasa sakit itu.

Ciri negatif lainnya, mereka biasanya memiliki citra diri yang negatif, alias minder. Jangan harap mereka mau maju dengan sukarela ke panggung meskipun hanya mengucapkan sepatah dua patah kata. Ini terjadi karena mereka merasa tidak aman secara sosial. Mereka sebenarnya butuh pujian, namun gengsi untuk memintanya, sehingga dengan cara halus, ia akan memintanya-atau “memaksanya”. Mereka juga sering menunda-nunda, karena terlalu banyak perhitungan, takut jika ia tak mampu melakukan dengan benar.

“orang-orang yang melankolis adalah si perfeksionis yang terkesan terlalu banyak memberi tuntutan kepada orang lain. Mereka juga merupakan orang-orang bercitra diri negatif, alias minder”.

4. Plegmatis

Damai, itulah kesan terkuat yang didapat dari orang plegmatis. Ia adalah sosok yang introvert, pengamat dan pesimis. Ia rendah hati, mudah bergaul, santai, diam tenang, sabar dan baik keseimbangannya. Hidupnya konsisten, cerdas, simpatik, baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan dan efesien. Dalam pekerjaan, ia cakap dan mantap. Damai dan mudah sepakat, punya kemampuan administratif, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, tetap baik meskipun di bawah tekanan, serta mampu menemukan cara yang mudah. Ia mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung perasaan, pendengar yang baik, selera humor lumayan, suka mengawasi orang, punya banyak teman, punya belas kasihan dan perhatian. Sosok Anne dalam serlial lima sekawan rekaan Enid Blyton, merupakan gambaran yang sangat pas seorang gadis cilik yang berkarakter plegmatis.

Orang plegmatis juga memiliki kelemahan. Ia sangat butuh dimotivasi karena nyaris tak punya semangat. Ia sulit melekukan perubahan-perubahan, dan juga sangat malas! Karena kemalasannya, ia sering menunda-nuda pekerjaan. Ia nyaman dengan suasana yang jumud, yang bagi orang-orang sanguinis atau koleris tentu sangat menyebalkan. Dengan sendirinya, dia juga malas mencoba hal-hal baru. Hidupnya monoton. Meskipun ia memiliki keinginan, biasanya lebih suka dipendam dalam-dalam. Ia juga tidak berani mengambil keputusan, cenderung plin-plan dan sulit berkata tidak. penyebabnya tentu anda memahami, ya… mereka tidak mau terlibat konflik dan tidak mau menanggung resiko. Namun jika ia sudah memiliki tekad untuk melakukan sesuatu, ia pasti akan melakukannya, dan tak ada seorangpun yang mampu mencegahnya.


Ket: diambil dari buku karya afifah afra berjudul “…and the star is me!”


By
Lye_

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*