ROMANTIK
Yang hendak dimaksud dengan “romantik” adalah sebuah suasana dan gerakan budaya yang mendominasi zaman dari akhir abad ke-18 sampai menjelang pertengahan abad ke-19. romantik menekankan perasaan, segi-segi adiduniawi, cerita-cerita rakyat, fantasi, religiositas, ia melawan rasionalisme dan pencerahan. Romantik dipersiapkan oleh Diderot, Rousseau dan Herder (dengan perhatiannya pada bahasa-bahasa lokal). Romantik menjunjung tinggi sejarah dan, berlainan dengan pencerahan, melihat abad pertengahan secara positif. Eksistensi dipahami sebagai proses perkembangan abadi, masing-masing orang mengungkapkan sesuatu yang tak terhingga, romantik meghayati jiwa alam, menjunjung tinggi perasaan, melihat keindahan dan misteri dalam alam, romantik mencari sumber-sumber kejiwaan di masa lampau, mencari kekuatan-kekuatan kretif dalam kesatuan komunitas. Bangsa-bangsa dipersatukan oleh roh bangsa yang terungkap dalam bahasa, puisi, mitos, sistem hukum. Rasionalisme dengan konsep-konsep jelas, terpisah dan kaku (Descartes) serta dengan pendekatannya yang analitis dianggap dangkal. Dalam bidang politik romantik cenderung konservatif: ia menemukan cita-cita kenegaraan di abad pertengahan, mereka mendukung monarki dan menolak republik,menekankan kesatuan jiwa antara raja dan rakyat daripada penekanan hak dan kewajiban masing-masing. Romantik dalam bidang seni arsitektur menyebabkan seni masa lampau dipahami kembali secara positif. Terutama dalam bidang musik romantik menghasilkan produk-produk seni yang khas dan amat indah (Schubert, Weber, Schumann, Mendelssohn-Bartholdy, List, Brahms, Berlioz, Bruckner, Wagner, Chopin, Tschaikowskij, Dvorak, dan lain-lain).
Lye_
Franz Magnis-Suseno “PIJAR-PIJAR FILSAFAT”
0 komentar:
Posting Komentar