Dunia ini: raksasa energi, tanpa awal, tanpa akhir, sebuah besaran daya yang kukuh, kuat, yang tidak membesar atau mengecil, yang tidak memperluas dirinya sendiri melainkan hanya mengubah dirinya sendiri; secara keseluruhan, sebuah ukuran yang tak berubah, sebuah rumah tangga tanpa pengeluaran atau kerugian, namun juga tanpa peningkatan kabur atau sia-sia, bukan sesuatu yang meluas tanpa batas, namun terletak dalam ruang yang tetap sebagai suatu daya yang tetap, dan bukan ruang yang mungkin “kosong” di sana sini, tapi lebih merupakan suatu daya yang menyeluruh, sebagai permainan daya dan gelombang-gelombang daya, satu sekaligus banyak, meningkat di sini dan sekaligus menyusut di sana; sebuah lautan yang mengalir dan menyerbu bersama-sama, berubah selamanya, membanjir kembali selamanya, dengan tahun-tahun pengulangan yang sangat besar, dengan pasang dan surut pada bentuk-bentuknya; berasal dari bentuk-bentuk yang paling diam, paling kaku, paling dingin menuju paling panas, paling bergelora, paling bertentangan dengan dirinya sendiri, dan kemudian kembali lagi menuju yang sederhana dari kelimpahan ini, dari permainan kontradiksi-kontradiksi kembali pada keriangan yang damai selaras, tetap menegaskan dirinya sendiri dalam keseragaman alurnya dan tahun-tahunnya, memberkahi dirinya sendiri sebagai sesuatu yang harus berulang secara abadi, sebagai suatu menjadi yang tidak mengenal kepuasan, kemuakan, kelelahan: inilah, dunia Dionysian-ku yang selamanya menghancurkan dirinya sendiri, dunia misteri dari dua kegembiraan yang menggairahkan, “kebaikan dan kejahatan yang aku cintai”, tanpa tujuan, kecuali jika lingkaran kegembiraan itu sendiri adalah tujuannya; tanpa kehendak, kecuali lingkaran yang merasakan kehendak baik terhadap dirinya sendiri-apakah kau menginginkan nama bagi dunia ini?
Friedrich Nietzsche (1844-1900)
Sumber :
Antologi fisafat (Graham Higgin)
Pondok mungil 10:58
Ciputat, 13 januari 2011_
0 komentar:
Posting Komentar