Senin, 31 Januari 2011

CERPEN_KU



CERPEN_KU

Hanya sekedar bercerita tentang apa yang telah kualami, berawal dari malam yang indah namun didalamnya penuh dengan pertanyaan yang telah menjadi bintang menghiasai malamku dalam lamunanku, hemmmmmhehhmmm....... entahlah mengapa aku tak bisa tertidur sampai waktu pada jam lengan yang tak pernah kupakai ini menunjukan pukul 02:09 dini hari, entahlah apa yang bisa membuatku seperti itu, kupaksakan memejamkan mata tapi belum juga bisa terpejam, setelah beberapa saat ada inisiatif membaca buku, karena aku pikir ketika seringkali kubaca sebuah buku apalagi buku itu tak bergambar biasanya membuat aku terkantuk-kantuk. maka kuambil saja buku kitab undang-undang hukum perdata lalu kubaca pasal demi pasal entahlah sekitar 20-25 menit mataku mulai berkedip-kedip dan entah selang beberapa waktu kemudian aku sudah berada di alam mimpi...

Terdengar suara gemercik plastik di dapur kos-kosanku, ternyata setelah kulihat itu hanya hanya dua ekor cicak yang berebut makanan, karena si cicak pertama lebih dahulu mendapatkan dan menemukan makanan dan posisi diapaun lebih dekat ia berhasil merebut makanannya itu, pelajaran alam yang luar biasa!!! selain makna filosofis yang dapat kuambil dari kejadian itu akupun merasa berterimakasih karena kedua cicak itu telah membangunkan aku dari tidurku, kumiringkan sedikit tubuhku kearah kanan lalu mencoba meraih hp-ku tuk kulihat pukul berapa saat itu, ternyata ada satu panggilan tak terjawab dari nomor yang tak kukenal dan satu sms yang setelah kubaca memang sedikit membuatku kecewa namun aku juga bangga padanya karena ia mempunyai prinsip yang hebat dan jauh lebih baik dariku.

Aku tertegun membaca sms itu dan membuatku mulai dikelilingi banyak pertanyaan lagi seperti sebelum aku tertidur malam itu, sampai-sampai aku lupa tujuan mengambil hape itu hanya ingin melihat jam. setelah kulihat jam ternyata jam menunjukan pukul 04:13,...hah,,, karena terlanjur bangun jam sekian aku lagi-lagi membaca dan mencoba memahami "kata-kata" itu kembali, namun tak juga aku mendapat jawaban sesungguhnya, malah semakin membuatku tertimpa dalam tumpukan pertanyaan, penasaran, bingung, bimbang dan terkadang merasa bersalah dan tak mampu memahami kata-kata itu. dan hal itu mampu membuatku tersudut tak berdaya terpenjara dalam pemikiranku yang rapuh dan tak tahu lagi harus bagaimana...

Semakin kupikirkan semakin banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus kujawab, sedang tiap kali kumencoba tuk membatasi pemikiranku maka semakin pula aku mengingat dan harus mempertanyakannya.

Akhirnya adzan subuh berkumandang dan memecah kebuntuan pemikiranku, aku mulai merasa tenang setelah aku melaksanakan shalat subuh karena memang aku telah mengadukan semua kisah dan pertanyaan-pertanyaan hati ini pada sang pemilik-nya.

Setelah kupersiapkan seluruh kebutuhanku selama di tanjung priuk tanpa berpikir panjang kulangkahkan kakiku dan meninggalkan tiga temanku yang masih tertidur lelap, seketika aku lagi-lagi memikirkan apa yang telah terjadi selama ini padaku, di dalam hati seperti ombak yang senantiasa selalu bergemuruh tak pernah terhenti memikirkan posisiku apakah aku berada pada posisi yang benar atau mungkin aku berdiri tegak pada posisis yang salah??? apakah kehadiranku membuatnya sedikit berbahagia atau justru membawa banyak kepedihan di kehidupannya?? apakah kehadiranku memberi sedikit cahaya di ruang kehidupannya atau justru membuatnya bimbang dan ragu dalam setiap langkah kehidupannya??? apakah kehadiranku memang benar-benar membuatnya tak merasakan kebahagiaan yang selama ini ia cita-citakan?? apakah kehadiranku telah merusak impian yang mulai menjadi nyata di sisinya??? ya Allah....... hanya Engkau yang sanggup memberiku kekuatan tuk menjawab semua itu.

Jam menunjukan pukul 07:30 tak terasa hampir dua jam aku menunggu mobil arah tanjung priuk, sambil menunggu mobil telah banyak pertanyaan-pertanyaan yang tak mampu kujawab, akhirnya aku yang telah cukup lama berdiri di sisis jalan mulai mundur dan mencari tempat berteduh karena sepertinya alam akan menurunkan hujan, meski matahari sedikit mengintipku di balik awan dengan senyum manjanya menyapaku.

Kebingungan dalam setiap pertanyaan hatiku sebelumnya itu, kini mulai merambat pada aktivitasku, aku bingung bagaimana kau harus sampai ke periuk sebelum shalat jumat berlangsung, apakah harus terus menunggu disini yang sudah hampir 2 jam kutunggu tak datang juga apa yang kutunggu, atau lebih baik naik arah senin baru periuk, namun aku pernah ke senin pada jam dan hari yang sama seperti saat ini sampai di senin pukul setengah 12 dan kecil kemungkinan datang ke tanjung priuk sebelum shalat jumat dilaksanakan. atau ambil cara ketiga lewat blok-m baru ke tanjung periuk yang baru aku terima informasinya dari orang disebelahku yang sama-sama maiu ke tanjung periuk tetapi dia sendiri tak mengambil jalan itu, dan jalan keempat aku lewat pasar rabu naik 510 kemudian P8 namun seringkali naik p8 itu aku terjebak macet, aduuuh gimana yaaa.......

Jam sudah memunjukan pukul 08:05 dan aku masih terus berharap ada arah tanjung periuk langsung dari arah ciputat ini, jika aku mau menghitung-hitung sebaiknya aku dari pagi-pagi tadi naik aja arah pasar rabu ga kenapa-kenapa deh macet asal gak terlambat jumatan, nyesel-D*** . TERNYATA KEKACAUAN DALAM AKTIFITASKU INI SEMAKIN MEMBUAT PIKIRANKU KALUT. akhirnya kuputuskan untuk naik 510 arah pasar rabu,,, tetapi apa yang terjadi setelah pasar jumat tiba-tiba aku turun dan berharap di belakang ada mobil yang langsung ke tanjung periuk, setelah lama menunggu ternyata tak ada juga, sambil menunggu pikiranku tak pernah lepas darinya, di satu sisi aku harus melepasnya karena ada alasan yang aku sendiri tidak benar-benar memahaminya dan disisi lain aku juga teramat takut kehilanganya atau di beberapa sisi lainnya banyak pemikiranku yang semakin membuatku tak berdaya.

Dan akhirnya sepertinya aku butuh seseorang yang bisa memberi atau membantu aku membuat keputusan atau paling tidak memberikan pemikiran yang positif bagiku, kucoba menelponnya beberapa kali tapi ternyata tak juga diangkat, mungkin ia marah atau entahlah kenapa?? kemudian aku bertemu salah satu temanku ia memberi petunjuk sebaiknya aku naik arah senen aja, tapi tetap saja aku masih belum bisa memutuskan itu,, kucoba sms memohon bantuan pertimbangan padanya,, setelah dua kali kutelpon tak diangkat lagi aku putuskan untuk ketiga kalinya jika masih tak diangkat aku akan mencoba meyakini pada keputusanku sendiri, tapi ternyata Allah masih selalu sayang padaku, telponku diangkat dan kujelaskan maksud dan tujuanku, akhirnya Ia mau membantuku memberi keputusan tuk lewat pasar rabu, tanpa pikir pannjang aku naik ke pasar rabu lalu naik P8 langsung tanjung priuk,,, ketika kuberada di P8 ada pesan singkat "setelah nyampe pasar rabu naik ppd 43 kalo ga salah" katanya seh dari internet, aku berterimaksih sekali ia mau memperhatikanku tapi aku juga minta maaf ga menjalankan petunjuknya karena sudah terlanjur naik P8 tapi aku berjanji nanti jika ada satu permintaan darinya aku akan laksanakan dengan baik. (wah ada apa nanti sama janji itu...??)

Setelah hari pertama beraktifitas di tanjung priuk malamnnya sambil melepaskan lelah kumenelponnya dan banyak cerita yang kudapat darinya,, semua itu semakin membuat aku bingung dan semakin besar rasa keingintahuanku, kemudian pada malam kedua di tanjung periuk aku menelponnya lagi,, lagi-lagi banyak cerita yang kudapatkan darinya yang belum pernah kuketahui. aku berterimakasih sekali padanya akan tetapi ada satu hal yang membuatku sedikit terhentak ia memintaku tuk menjauhinya dan jangan berhubungan dengannya dalam bentuk apapun. entahlah apa yang kurasakan saat itu yang jelas ada rasa takut, heran takjub dan rasa-rasa yang lain yang saling berpautan dan membuatku seperti mati rasa dan tak bisa melakukan apapun lagi kecuali menghela nafas panjang dan mencoba mengikuti permintaanya dengan ikhlas seperti janji dalam hatiku beberapa hari yang lalu saat di jalan menuju tanjung periuk, dan mengakhiri malam itu dengan kegelisahan sampai gema adzan subuh terdengar memecah lamunanku kembali......

Semoga apa yang kucoba lakukan ini tak berada di posisi yang salah, dan semoga saja kebaikan kasih sayang Allah selalu menyelimuti kehidupannya... amien.......

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*