Rabu, 01 September 2010

KONSEP IMAMAH MENURUT IMAM TABATABA'I



KONSEP IMAMAH MENURUT IMAM TABATABA'I


Keyword : imamah,Imam Tabataba'i
ABSTRAK

Islam merupakan agama yang sempurna. Kesempurnaan itu terlihat pada ajaran serta nilai yang terkandung di dalamnya. Selain mengandung ajaran teologis, juga memuat persoalan-persoalan sosial dengan kompleksitas di dalamnya, termasuk persoalan imamah. Dalam Islam, imamah merupakan suatu keniscayaan yang keberadaannya telah dijelaskan dan dilegitimasi oleh nas.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, masalah imamah menjadi penyebab perpecahan umat. Perdebatan tentang siapa yang seharusnya menjadi imam sebagai pelanjut fungsi kenabian dan seperti apakah konsep imamah pasca Nabi Muhammad SAW wafat menjadi hal yang rumit. karena masing-masing dari mereka memakai argumentasi nas untuk melegitimasi serta melakukan pembenaran atas pendapat yang dikeluarkan.

Penelitian ini bermaksud menelaah pandangan imam Tabataba'i tentang konsep imamah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pandangannya tentang konsep imamah.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan sifat deskriptif-analitik. Adapun pendekatan yang digunakan berupa pendekatan historis dan tafsir. Analisa data yang digunakan ialah induktif dan interpretasi.

Menurut imam Tabataba'i, bahwa persoalan imamah pasca Nabi Muhammad SAW wafat ialah Ali ra beserta keturunannya (ahlul bait). Dengan mekanisme penunjukan secara langsung oleh Allah SWT melalui perantara Nabi Muhammad Saw. Penujukan tersebut sesungguhnya telah dilakukan ketika Nabi Muhammad dan umat muslim kembali dari Haji Wada' disuatu tempat yang bernama "Ghadir khum" yang disaksikan oleh mayoritas sahabat pada waktu itu. Dikarenakan pemilihannya melalui penunjukan secara langsung oleh Allah SWT dengan perantara Nabi Muhammad SAW, maka kualitas ma'sum yang dimiliki Nabi juga dimiliki oleh para imam.

Imam Tabataba'i merupakan keturunan dari keluarga Syi'ah yang sangat mencintai pengetahuan tradisional, dan pertemuan dengan para guru yang memiliki kecenderungan terhadap pengetahuan tradisional, serta kondisi sosial politik dimana beliau berada, secara langsung telah mempengaruhi corak pandangannya tentang konsep imamah.


0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*