Rabu, 30 Maret 2011

MENEROBOS RUAS-RUAS MIMPI.......




Langit... langit yang itu juga...
Cahaya fajar pun yang itu pula...
Kebisuanku masih seperti yang dahulu...
Sunyiku masih menemani sepiku...
Aku berusaha bertanya pada bumi ini...
Siapa dia? yang senyumnya mengalir tenang?...
Sang bumi tak mampu menjawab dengan kata-kata...
Ia hanya tersenyum dengan fakta...
Dan sang angin terharu menderu...
Bersama cahaya sang fajar...
Aku menerobos ruas-ruas mimpi...
Esok mungkin akan meniadakanku...
Sedang saat ini...
Mataku kuyu, belum berseri...
Ia tak pernah tahu apa kenangan itu...
Ia tak pernah mengerti bagaimana jalanku...
Dan ia hanya tersenyum...
Namun ia tak pernah tahu...
Seperti apa senyumnya untukku...

Aku terbiasa berlari disisi samudera...
Lalu kulukiskan berjuta tanya di pesisirnya...
Musim apa yang mampu menghapus harapku...
biar kanvas kehidupanku terkikis ombak...
Namun aku bisa berkumpul dengan deru ombak...
Karena di sini aku seorang diri...
Dengan kesunyian yang membekukan hati...
Sedang di sana seorang lagi...
meski telah kunyatakan tentang hati...
Terang terhiasi fajar pagi dan sejuk embun...
Ia berlalu menarik diri...

Saat yang lalu, ataupun saat ini...
Keinginanku begitu kuat...
Namun aku sadari keinginanku hanyalah harapku...
Karena bukan kehendak di atas kehendaknya...
Jika, barangkali engkau tanyakan kesungguhan hati...
pasti aku jawab, aku telah bersungguh hati...
Meski dengan apa yang biasa aku lakukan...
Aku hanya terdiam, dan tak mampu meyakinkan...

Dan hari ini...
Musim-musim belum mampu mempertemukan kita...
Kesendirian ini, masih bertemankan kesendirian...
Tinggal sendiri...
Sambil mengulang pertanyaan pada bumi...
Dan terus melukis harap di pesisir samudera...

Dan keinginan itu...
Entahlah apakah ia harapan yang tak sopan...
Ataukah harapan yang memalukan...
Dan sunyiku ini...
Sunyi yang masih menemani sepiku...

Langit, langit yang itu juga...
Fajar, fajar yang itu pula...
Kebisuankupun masih bersamaku...
Dan di sini...
Sampai saat ini...
Di balik dinding-dinding waktu...
Masih terpampang sepasang mata semu...
Sepasang mata yang belum pula berseri...
Menunggunya...
Dan terus berharap...
Dengan apa yang pernah terungkap tentang hati...

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*