Sabtu, 12 Maret 2011

PENTINGNYA REGENERASI DALAM ORGANISASI PSSI (Regenerasi atau Lumpuh)



PENTINGNYA REGENERASI DALAM ORGANISASI PSSI
(Regenerasi atau Lumpuh)


Secara bahasa atau istilah regenerasi dapat diartikan sebagai Pembaruan semangat dan tata susila; penggantian sesuatu yang telah lama dan pembentukan sesuatu yang baru; penggantian generasi tua kepada generasi muda; atau peremajaan.

Bukan sesuatu hal yang aneh ada sebuah regenerasi dalam suatu organisasi, dan unsur manusia sebagai organisator merupakan unsur utama di luar unsur-unsur lainnya dalam sebuah manajemen organisasi. Dari Manusia lah unsur-unsur lain bersandar dan bergerak, maka ketika tiada resources berupa Manusia, maka proses administrasi dalam arti luas atau manajemen khususnya tidak berjalan dengan baik.

Manusia sebagai figur sentral dalam sebuah manajemen merupakan unsur yang harus dijaga dan dilestarikan atau dengan kata lain harus tersedia keberadaannya, dalam hal ini ketersediaan dalam kualitas maupun dalam kuantitas. Banyak organisasi yang sebelumnya powerfull tiba-tiba kolaps dan mati ketika ketersediaan resourcces bernama manusia ini tidak terpenuhi. Banyak organisasi mampu bertahan dalam himpitan krisis moneter, suhu politik yang tidak bersahabat, atau tekanan dari pihak luar organisasi karena memiliki sistem kaderisasi yang baik.

Dan salah satu indikator sehatnya suatu organisasi adalah ketika terjadi peralihan generasi/regenerasi organisasi dapat berjalan dengan baik. Regenerasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu perpindahan tongkat estafet dalam berorganisasi dari generasi yang lebih senior ke generasi yang lebih junior, dengan definisi senior dan junior sebagai peristilahan yang luas, bisa dari sisi usia, tahun masuk menjadi anggota dalam suatu organisasi dan lainnya). Sedangkan kaderisasi merupakan suatu usaha yang dirintis untuk mempersiapkan kader-kader penerus dalam suatu proses regenerasi. Dengan kata lain proses regenerasi merupakan suatu hal yang pasti dan harus lah terjadi bilamana suatu organisasi hendak dipertahankan, tanpa melihat lebih dalam kualitas dari orang-orang yang terlibat dalam proses regenerasi. Sedangkan kaderisasi cenderung kepada proses regenerasi yang telah direncanakan sebelumnya, utamanya dari sisi kualitas. Sistem Kaderisasi telah melihat hal-hal kedepan terkait dengan resouces yang ada di organisasi, pos-pos mana yang harus segera diisi dari kekosongan, termasuk didalamnya bagaimana mencetak kader-kader yang handal serta terampil dan berpengetahuan dalam menjalankan organisasi sesuai pos nya kelak. Regenerasi dan kaderisasi merupakan suatu term yang wajib dijadikan ingatan pertama dan utama bagi bagian yang mengelola resource sumber daya manusia. Padanyalah dipertaruhkan masa depan organisasi, keberlagnsungan atau hidup matinya.

Kondisi bersebrangan tentang regenerasi dan kaderisasi pernah saya temui pada masa-masa duduk di bangku Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Ketersediaan resources berupa Manusia yang berkualitas, yang seakan tidak ada habisnya, serta sistem kaderisasi yang bagus menyebabkan organisasi terus hidup dan berjalan hingga saat ini. Saya ingat ketika minggu-minggu hadir di lingkungan MAN saat itu, saya diperkenalkan dengan beberapa organisasi-organisasi di sekolah seperti OSIS, Majelis Pertimbangan Kelas (MPK), Pramuka, PMR dan lainnya. Tampak begitu antusias serta dengan tingkat pemahaman organisasi yang tinggi (setidaknya menurut saya) senior-senior di MAN menjelaskan tentang masing-masing organisasi di atas. Sampai akhirnya saya ikut terjun di salah satunya. Saya aktif di MPK selama 2 tahun, saya ikut terlibat dalam proses pengkaderan, baik sebagai peserta maupun sebagai mentor bagi junior-junior yang kelak akan duduk dalam organisasi. Terasa saat indah masa-masa tersebut, masa-masa terbaik mungkin dalam melihat proses regenerasi dan kaderisasi berjalan.

Pada kesempatan ini tentunya saya mengingatkan pada diri saya pribadi khususnya juga pada induk olah raga Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bahwa proses kaderisasi dan regenerasi amat penting guna menunjang sebuah kesuksesan dalam sebuah organisasi, khususnya regenerasi di tubuh PSSI. Tidak hanya pada unit yang mengelola sumber daya manusia sebagai penanggung jawab utama dalam hal ini melainkan seluruh pelaku dalam organisasi mulai dari ketua sampai pada anggota, dan ingin saya katakana “regenerasi atau lumpuh…!!!”.

Regenerasi diperlukan bukan hanya untuk menjaga kelangsungan individu tetapi ada hal penting lain dari itu adalah kehidupan organisasi itu sendiri. Regenerasi dibutuhkan untuk pembinaan dan pewarisan gagasan. Artinya menjadi kewajiban bagi kita untuk menyiapkan generasi-generasi yang lebih baik, generasi unggul yang siap mengemban amanah dan menjaga kelangsungan organisasi. Kita dibatasi oleh waktu, usia kita terbatas. Sementara ada visi besar yang harus diwujudkan. Ini artinya harus ada proses transformasi ide, gagasan dan impian sehingga sebuah cita cita besar dapat diwujudkan. Maka tak heran banyak organisasi yang sangat memperhatikan aspek regenerasi, itu semua untuk menjaga kelangsungan organisasi di masa depan.

"Setiap zaman akan melahirkan generasinya..." Ungkapan tersebut dapat merujuk pada soal-soal kepemimpinan, organisasi, dan regenerasi. Kelahiran setiap generasi berarti akan melanjutkan atau sama sekali menggantikan keberadaan generasi sebelumnya, dalam segala hal. Proses yang terjadi di dalam pergantian tersebut ialah regenerasi. Regenerasi menjadi proses transformasi nilai, baik fisik maupun psikis. Nilai yang juga dapat diartikan sebagai visi, misi, dan tujuan sebuah organisasi. Idealnya selalu memiliki pertanggungjawaban terhadap kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya. Pun sewaktu-waktu, regenerasi dapat menjadi misi penyelamatan yang dibutuhkan ketika kepemimpinan organisasi yang lama telah renta dan tidak berkembang dengan baik dan saya kira hal seperti inilah yang kita perlukan di tubuh PSSI.

Regenerasi sebagai suatu proses transformasi harus dimaknai lebih jauh lagi. Keberhasilan regenerasi dapat dinilai pula dari banyaknya tujuan organisasi yang tercapai. Semua hasil yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Organisasi PSSI sendiri harus punya satu agenda cemerlang, yaitu menciptakan suasana berpolitik dan bersosialisasi, serta demokratis dalam semua tingkat hubungan sosial di tubuh organisasinya. Kiranya begitu sekelumit hal tentang regenerasi. Ada permasalahan, ada koreksi dan refleksi sosial. Sekaligus kritik terhadap individu yang merasa menjadi bagian ataupun di luar organisasi, terkait dengan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Semua yang sedikit ini merupakan hasil pemikiran dan eksplorasi diri pribadi yang bukan tanpa celah.

Jadi bagi pengurus PSSI jangan takut dan merasa terganggu mendengar sebuah kata “regenerasi ataupun reposisi” khususnya untuk perubahan di tubuh PSSI karena hal ini merupakan sesuatu yang biasa bagi sebuah organisasi, dan bahkan akan berkontribusi postif bagi perkembangan organisasi itu sendiri untuk mencapai sebuah kesuksesan. Dan semoga saja sekelumit kata ini bisa menjadi awal kemajuan PSSI dan sepak bola Indonesia.



Lye_

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*