MALAIKAT
ALLAH
Bismillahirrahmanirrahim.
pembahasan seputar Iman kepada Allah telah kita paparkan pada edisi
yang telah berlalu. Maka, untuk menyambung pembahasan, kami akan paparkan
pembahasan terkait dengan Iman kepada Malaikat. Hal ini sangat penting, karena
rukun iman yang ke-2 ini, tidak dipahami dengan benar oleh sebagian kaum
muslimin. Semoga, dengan paparan singkat ini bisa menggugah kesadaran kaum
muslimin untuk mempelajari ilmu agama Islam lebih dalam.
A. Definisi malaikat
Menurut
bahasa “ مَلَا ئِكَةٌ “ bentuk jama’ dari “ مَلَكٌ “. Disebutkan bahwa kalimat itu berasal
dari kata “ أَلُوكَةُ “ (risalah), dan ada yang menyatakan dari “ لأَ كَ “ (mengutus),
dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya.
Adapun
menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia
ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua
tugas-tugasnya. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
“Dan
kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya, dan tiada
(pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya’: 19-20)
Juga
sebagaimana firman Allah , “Dan mereka berkata, ‘Tiada yang Maha Pemurah
telah mengambil (mempunyai) anak’. Maha Suci Allah. Sebenarnya
(malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tiada
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.”
(QS. Al-Anbiya’: 26-27)
B. Nama-Nama
10 Malaikat dan Tugasnya
1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
Allah
berfirman:
“Dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (QS.
Asy-Syu’ara: 193-194)
Allah
menyifati Jibril dalam tugasnya menyampaikan Al-Qur’an dengan
sifat-sifat yang penuh pujian dan sanjungan:
“Sesungguhnya
Al Qur’aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia
(Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi
Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi
dipercaya.” (QS. At-Takwir: 19-21)
2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada
manusia.
Rasulallah
SAW bersabda:
“Tatkala
seorang laki-laki berada di tengah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan,
‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air
di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ –dari
saluran-saluran yang ada- telah memuat air seluruhnya…” (HR.
Muslim, 4/2288).
3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup
terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
Ia
meniupnya sesuai dengan perintah Allah dengan tiga kali tiupan; Tiupan
Faza’ (ketakutan), Tiupan Sha’aq (kematian), dan Tiupan Ba’ts (kebangkitan).
Begitulah yang disebut Ibnu Jarir dan mufassir lainnya ketika menafsiri firman
Allah :
“…di
waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan Nampak, dan Dialah Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 73)
Dan
firman Allah :
“…kemudian
ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” (QS.
Al-Kahfi: 99)
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
Firman Allah
SWT:
“Katakanlah:
“Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu,
kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS.
As-Sajdah: 11)
5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan
pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan
pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk
mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
Firman Allah
SWT:
“Sama
saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang
berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan
yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS.
Ar-Ra’d: 10-11)
8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk
mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
Firman Allah SWT:
“Sama
saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang
berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan
yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS.
Ar-Ra’d: 10-11)
9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu
neraka.
Firman Allah SWT:
“Tahukah
kamu Apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan, (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada
sembilan belas (Malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu
melainkan dari Malaikat.” (QS. Al-Mudatstsir: 27-31)
Dan
Allah bercerita tentang penduduk Neraka:
“Mereka
berseru, ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja’. Dia menjawab, ‘Kamu
akan tetap tinggal (di Neraka ini).” (QS. Az-Zukhruf: 77)
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga
/ surga.
Firman Allah SWT:
“Dan
orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang
pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
“Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah surga
ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. (QS. Az-Zumar: 73)
C. Sifat-sifat Malaikat-Malaikat Allah
Manusia tidak dapat mengetahui hakekat malaikat
kecuali apa yang datang dari Rasulullah. Oleh karenanya kita mencukupkan diri
dengan apa yang ada nashnya tidak mengatakan kecuali ada dalil tentangnya. Di
antara sifat yang disebutkan di dalam nash adalah sebagai berikut:
a. Mereka diciptakan dari cahaya
عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَ خُلِقَ الجِانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
وَ خُلِقَ آدَمَ مِمَّا وُصَفَ لَكُمْ
Dari ‘Aisyah RA berkata, dari rasulullah r
bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahayat, dan jin diciptakan dari kilatan
api, sedangkan manusia diciptakan ………… (H.R. Muslim)
b. Mereka tidak
dapat dilihat
عَنْ أَبِيْ
سَلَمَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَ سَلَّمَ: يَا عَائِشَةَ هَذَا جِبْرِيْلُ يَقْرَئُكَ
السَّلاَمَ, قَالَتْ : وَعَلِيْهِ السَّلاَمَ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ هُوَ يَرَى مَا
لاَ
Dari Abu Salamah bahwasanya ‘Aisyah x berkata, rasulullah
r bersabda: “Wahai ‘Aisyah, ini Jibril datang dan dia menyampaikan
salam kepadamu! ‘Aisyah pun menjawab: Begitu pula ‘alaihis salam wa
rahmatullah (baginya keselamatan dan rahmat Allah), dia dapat melihatku
sedangkan aku tak dapat melihatnya. (Muttafaq ‘Alaihi)
c. Malaikat dapat berubah wujud
·
Sebagaimana kisah pada hadits islam, iman, dan
ihsan
·
Turunnya Jibril yang mendatangi Maryam
“Dan
ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri
dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir
(yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka
ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata:
“Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika
kamu seorang yang bertakwa.” (Maryam: 16-19)
-
Kisah tamunya nabi ibrahim
“Sudahkah
sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang
dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan:
“Salaaman”, Ibrahim menjawab: “Salaamun” (kamu) adalah orang-orang yang tidak
dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian
dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada
mereka. Ibrahim berkata: “Silakan kamu makan”.(Tetapi mereka tidak mau makan),
karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: “Janganlah
kamu takut,” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran)
seorang anak yang alim (Ishak).” (Adz Dzariyat: 24-28)
-
Kisah tamu yang mendatangi nabi Luth
Dan tatkala
datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah dan
merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: “Ini adalah
hari yang amat sulit.” Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas.
Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut
berkata: “Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu,
maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap
tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?” (Hud: 77-78)
-
Kisah tentang dua orang yang berselisih dan mendatangi nabi Daud
Dan adakah
sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat
pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan)
mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang
yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain;
maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang
dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. (Shod: 21-22)
d. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa
-
Dengan jumlah mereka yang sedikit mampu mengangkat ‘Arsy Allah
Maka pada hari
itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit
menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada
hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala)
mereka”. (Al Haqqoh: 15-17)
-
Mampu meniup sangsakala sehingga seluruh penduduk langit dan bumi mati
Dan ditiuplah
sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (Az Zumar: 68)
-
Utusan kepada nabi Luth yang membalikkan bumi bagian atas menjadi bagian bawah
Maka tatkala
datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami
balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi”. (Hud: 82)
e. Mereka taat kepada Allah dan bersegera
melaksanakan perintah-Nya
-
Mereka tidak sombong, tidak capai, dan mereka senantiasaa bertasbih kepada
Allah siang malam.
“Dan
kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada
(pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.”
(Al Anbiya’: 19-20)
-
Kisah penciptaan Adam
Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui”. (Al Baqoroh: 30)
-
Mereka tidak beramal kecuali atas perintah-Nya
Dan mereka
berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci
Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya. (Al Anbiya: 26-27)
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(At Tahrim: 6)
f. Mereka senantiasa mendekatkan diri kepada
Allah
“Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah
Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.”
(Al A’rof: 7)
g. Mereka tidak menikah dan tidak memiliki
keturunan
Allah mencela orang-orang kafir yang menyebut
malaikat sebagai anak perempuan dan mengancam atas persaksian mereka yang
dusta, serta akan menanyakan tentang kedustaan mereka di hari kiamat kelak
“Dan mereka
menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha
Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan
dimintai pertanggungjawaban.” (Az Zukhruf: 19)
h. Ada di antara mereka yang menjadi utusan
Allah untuk menyampaikan syariat kepada para nabi
“Segala puji
bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”. (Fathir: 1).
i. Mereka mampu
naik turun antara langit dan bumi
“Malaikat-malaikat
dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh
ribu tahun”. (Al Ma’arij: 4)
j. Mereka takut kepada Allah walaupun mereka
tidak bermaksiat dan senantiasa beribadah
“Dan guruh itu
bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut
kepada-Nya” (Ar Ro’d: 13)
“Dan kepada
Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang
melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak
menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan
melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)”. (An Nahl: 49-50)
k. Mereka diciptakan sebelum diciptakannya Adam
Kisah akan diciptakannya manusia (Al Baqoroh:
30)
l. Mereka memiliki sayap dua, tiga, empat, dan
lebih
“Segala puji
bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”. (Fathir: 1)
Dalam hadits
shahih dari ‘Aisyah x bahsawanya rasulullah r melihat Jibril dalam bentuk
aslinya sebanyak dua kali, dan dia memiliki 600 sayap yang menutupi ufuk
(langit). Yang pertama ketika malam mi’roj dari langit ke sidrotul muntaha dan
yang lain ketika di makkah di tempat “Ajyad”
Dari Abu Hurairah t, dia berkata Rasulullah r
bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang senantiasa berkeliliing
di jalan-jalan untuk mencari kaum yang berdzikir. Apabila mereka mendapatkan
kaum tersebut maka mereka saling menyeru: ‘kemarilah untuk memenuhi hajat
kalian. Beliau bersabda: “Maka merekapun mengepakkan sayap mereka hingga
menutupi langit dunia”. (H.R. Bukhori)
D. Beriman kepada malaikat
Iman
kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Maksudnya yaitu meyakini secara
pasti bahwa Allah mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur
(cahaya), tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan
mengerjakan setiap yang Allah perintahkan kepada mereka.
Dalil-dalil
yang mewajibkan beriman kepada malaikat:
a.
Firman Allah dalam surat Al-Baqarah:
“Rasul
telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain)
dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan Kami taat.”
(mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali.” (QS. Al-Baqarah: 285)
Allah
menjadikan iman ini sebagai pokok aqidah (keimanan) seorang mukmin.
b.
Firman Allah I pada ayat lainnya:
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi…“ (QS. Al-Baqarah: 177)
Allah
mewajibkan percaya kepada hal-hal tersebut di atas dan mengkafirkan
orang-orang yang mengingkarinya. Allah berfirman:
“… Dan
barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’: 136)
c.
Sabda Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Jibril tentang iman:
“Yaitu
engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik
maupun yang buruk.” (HR. Muslim, I/37 dan Al-Bukhari, I/19-20)
Rasulullah
menjadikan iman itu adalah dengan mempercayai semua yang disebut tadi.
Sedangkan iman kepada malaikat adalah sebagian dari iman tersebut. Keberadaan
malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath’iy (pasti), sehingga
mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat Islam, karena ingkar kepada
mereka berarti menyalahi kebenaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
E. Hubungan malaikat dengan manusia
Allah
mewakilkan kepada malaikat urusan semua makhluk termasuk urusan manusia.
Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia semenjak ia berupa
sperma. Hubungan ini dijelaskan Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya “Ightsatul
Lahfan”, beliau berkata, “…mereka diserahi urusan penciptaan manusia dari satu
fase ke fase yang lain, pembentukannya, penjagaannya dalam tiga lapis kegelapan
(yaitu pembungkus janin dalam rahim; dua khusus janin dan ketiga khusus rahim.
Ketiga lapis itu adalah saqith, kuriyan dan aminus. Ketiganya berfungsi
mencegah suara, cahaya dan panas sampai kepada janin, pen), penulisan rizqi,
amal, ajal, nasib celaka dan bahagianya, menyertainya dalam segala ihwalnya,
perhitungan ucapan dan perbuatannya, penjagaannya dalam hidupnya, pencabutan
ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika
untuk diperlihatkan kepada Penciptanya.
Para
malaikat-lah yang ditugasi mengurus adzab dan nikmat dalam barzakh dan sesudah
kebangkitan. Mereka ditugasi membuat alat-alat kenikmatan dan adzab. Mereka
yang meneguhkan (iman) bagi hamba yang mukmin dengan izin Allah , yang
mengajarkan baginya apa yang bermanfaat, yang berperang membelanya. Merekalah
para walinya (penolongnya) di dunia dan di akherat. Mereka yang menjajikannya
kebaikan dan mengajak kepadanya, melarang kejahatan serta memperingatkannya.
Maka mereka adalah wali dan ansharnya, penjaga dan mu’allim (pengajar)-nya,
penasihat yang berdo’da dan beristighfar untuknya, yang selalu bershalawat
atasnya selama ia mengajarkan kebaikan untuk manusia. Mereka yang memberi kabar
gembira dengan karamah Allah ketika tidur, mati dan ketika dibangkitkan.
Merekalah yang membuatnya zuhud di dunia dan menjadikannya cinta kepada
akheratnya. Mereka yang mengingatkannya ketika ia lupa, yang menggiatkannya
ketika ia malas, dan menenangkannya ketika ia panik. Mereka yang mengupayakan
kebaikan dunia dan akheratnya. Merekalah para utusan Allah dalam mencipta dan
mengurusnya. Mereka adalah safir (duta) penghubung antara Allah dan
hamba-Nya. Turun dengan perintah dari sisi-Nya di seluruh penjuru alam, dan
naik kepada-Nya dengan perintah (membawa urusan).” (Kitab Ighatsatul Lahfan,
II/125-126)
Sedangkan
dalil-dalil keterangan di atas adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah yang tentunya
amat panjang jika disebutkan, disamping memang dalil-dalil itu terkenal dan
masyhur. Wallohu a’lam.
2 komentar:
kakak, kenapa Allah menyebutkan malaikat-Nya hanya 10? sebenarnya surga itu da berapa ya? di Qur'an sering dijelaskan surga 'Adn.
Truz, tentang orang yang dapat jd imam sholat ada ketentuannya. rahmah baca buku FIQH SUNNAH karangan Sayid QUtub JIlid 1. KLO ANAK KECIL BOLEH jd imam jika ditempat iti tidak da yg mampu. atau ilmunya lebih tinggi.
kakak, kenapa Allah menyebutkan malaikat-Nya hanya 10? sebenarnya surga itu da berapa ya? di Qur'an sering dijelaskan surga 'Adn.
Truz, tentang orang yang dapat jd imam sholat ada ketentuannya. rahmah baca buku FIQH SUNNAH karangan Sayid QUtub JIlid 1. KLO ANAK KECIL BOLEH jd imam jika ditempat iti tidak da yg mampu. atau ilmunya lebih tinggi.
Posting Komentar