Teruntuk Siapapun Kamu
Teruntuk siapapun yang pada saat ini
menempuh suatu kebahagiaan, entah karena telah menyelesaikan studi pada jenjang
sekolah menengah atas, mendapat gelar setelah menyelesaikan studi di
perkuliahan atau mendapatkan suatu pekerjaan yang sangat didambakan, ucapan
selamat adalah kata yang paling pantas aku ucapkan, ya meski mungkin raga tak
mampu berhadapan langsung, tangan tak mampu berjabat tangan, namun itu semua
tidak mengurangi rasa bahagiaku dan tidak mengurangi pula rasa kebanggaanku
kepada kamu yang telah mendapatkan kebahagiaan itu. Semoga kebahagiaan apa yang
didapat menjadi suatu keberkahan yang tiada ternilai harganya sehingga kau
dapat menikmati rasa bahagia itu dengan kebahagiaan yang amat teramat sangat
bahagia.
Namun, ada pula yang perlu aku
sampaikan padamu yang saat ini mungkin sedang dalam keadaan bahagia dan
melupakan segala apa yang telah terjadi pada kehidupanmu sebelum hari ini. Ya
kehidupanmu sebelum kamu lulus sekolah, siapa saja orang-orang yang ada
disekeliling kamu yang dengan tulus memberikan segalanya untukmu berupa harta
atau tenaga, siapa orang yang selalu ada disisi kamu sebelum kamu mendapat
gelar setelah menyelesaikan studi di perkuliahan, yang mempersembahkan terbaik
untukmu berupa materil maupun moril, orang yang rela mengantar pendaftaran saat
kamu ingin kuliah, orang yang rela mengantar dan menjemputmu saat praktek kerja
lapangan, orang yang rela makan sedikit karena menyisihkan sebagian hanya untuk
kebutuhan kamu, orang yang rela dalam perjalanan jauh hanya untuk memberikan
setangkai lilin dan api disaat ulang tahunmu, orang yang rela mencarimu
kemanapun disaat kamu menghilang dan bersembunyi karena amarah, orang yang rela
mengantarkan obat disaat kamu sedang sakit, orang yang rela datang meminta maaf
dihadapanmu dengan air mata yang mengalir disaat ia bersalah, orang yang rela
memaafkanmu disaat kamu bersalah, orang yang tak pernah peduli dianggap sebagai
orang tidak waras atau orang gila oleh sahabat-sahabatmu karena perhatian yang
terlalu mendalam untukmu, orang yang tak dianggap pantas dekat disisi indahmu
oleh sahabat-sahabatmu, orang yang selalu siap siaga ketika kamu kesusahan
dalam menyelesaikan tugas, orang yang rela mengantar kamu membeli kebutuhanmu
sehari-hari, orang yang rela mengantarmu dari rumah hingga ke kampus sampai ke
rumah kembali, orang yang selalu mengingatkan kamu untuk menjadi orang yang
sabar, orang yang selalu mengingatkan kamu untuk belajar dengan
sungguh-sungguh, orang yang rela mengantar kamu kemanapun kamu pergi meski
diperjalanan sampai kehujanan, orang yang selalu meyakinkan kamu bahwa suatu
saat kamu menjadi seorang yang berhasil, orang yang rela berbaring di rumah
sakit karena selalu memikirkanmu mulai dari pagi, siang, sore, malam, dan
hingga pagi lagi. Begitu juga orang yang selalu ada dikehidupanmu sebelum kamu
mendapatkan pekerjaan yang kamu banggakan. Cukuplah mungkin dengan mengingat
mereka itu menjadi hal yang baik, meski mungkin tidak dapat dipungkiri setiap
manusia punya salah dan kehilapan itulah yang seringkali membuat manusia
terpecah dengan kebencian. Ingatlah, posisi manusia baik dalam keadaan salah
atau benar tetap saja dua nilai itu akan selalu menjadi cap dalam kehidupan
manusia, aku tak berupaya mengingatkan kesalahan kita, aku hanya ingin
mengingatkan kita betapa banyak kebaikan yang kita dapatkan dari setiap orang
bahkan mungkin dari orang yang dulu atau yang saat ini paling kita benci
sekalipun jika kita memandangnya dengan hati akan ada lentera kebaikan yang
berkilau di sudut gelapnya. Siapapun ia saat ini, ia adalah orang yang pernah
menjadi orang yang paling berharga dalam kehidupanmu yang mempunyai nilai yang
baik sebelum kamu menilai keburukannya, karena setiap manusia pasti pernah
melakukan kesalahan dan apakah ada yang lebih baik dari maaf kita dan ucapan
terimakasih kita untuk mereka yang pernah ada dikehidupan kita yang saat ini
sudah tiada lagi di dunia atau ucapan terimakasih dan kata maaf kita untuk
mereka yang pada saat ini masih ada entah diujung kehidupan mana ia mengembara
mencari kehidupannya.
Aku pernah menyaksikan kehidupan
yang nyata tentang sebuah perpisahan dari banyak insan yang aku temui, semua
kepedihan begitu nyata, tangis dan penyesalain tergambar begitu jelas dalam
setiap kanvas kehidupannya, semua bait kehidupan yang pernah ia lewati seakan
tak mampu ia sembunyikan meski senyum diwajahnya begitu tegar namun hati tak
pernah dapat ia bohongi, sakit adalah sakit, luka adalah luka, cahaya redup
selalu tergambar jelas menaungi sorot mata yang sederhana. Aku tidak ingin
menyampaikan lukanya aku juga tidak ingin menyampaikan setiap kesalahan yang
ada didalamnya, yang ingin aku sampaikan adalah setiap kisah pasti memiliki
nilainya tersendiri, kita bisa menentukan seberapa besar nilai kisah yang kita
lalui dan seberapa besar kita mampu memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih
kita kepada setiap orang yang pernah ada dan selalu ada dalam setiap kisah
kita.
Dan bagiku, Aku berterimakasih
kepada siapapun kamu yang pernah ada dalam setiap kisahku, kemarin, saat ini,
atau sampai kapanpun akan aku kirimkan doaku yang terbaik untukmu yang telah
memberikan pelajaran berharga dan telah memberikan lentera untuk sudut gelapku.
Lye_
Istana_Moengil,
11 Oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar