Database
Management System (DBMS)
Era
awal komputer, penyimpanan dan penggunaan data menjadi fokus aplikasi yang
utama. DBMS pertama kali didesain oleh Charles Bachman pada tahun 1960
dinamakan Integrated Data Store (IDS) menggunakan model data jaringan melalui
standarisai Conference on Data System Language (CDSL). Pada perkembangan lanjutan IBM mengembangkan Information
Management System (IMS) menggunakan model data hierarki. Tahun 1970 melalui
Edgar Codd mengusulkan model relasional, yang hingga kini menjadi pemicu
perkembangan beberapa DBMS yang didasari pada model data relational. Pada akhir
1980 SQL menjadi standarisasi bahasa untuk database relational yang dikembangan
sebagai bagian dari proyek IBM.
Aji
Supriyanto (2007) menjelaskan, Sistem Manajemen Basis Data adalah koleksi data
yang berelasi dengan sebuah program aplikasi atau sistem, agar program tersebut
dapat mengakses (menyimpan dan mengambil) data.
Menurut
Abdul Kadir dan Terra, DBMS merupakan sistem yang khusus dibuat untuk
memudahkan pengelolaan data dan basis data.
Adapun
beberapa manfaat dari sistem manajemen basis data menurut Aji Supriyanto
sebagai berikut :
1.
Untuk
mengorganisasikan dan mengelola data dalam jumlah besar.
2.
Untuk membantu
dalam melindungi data dari kerusakan yang disebabkan penggunaan atau pengksesan
yang tidak sah.
3.
Memudahkan dalam
pengambilan kembali data (data retrieval).
4.
Untuk memudahkan
pengguna dalam penggunaan atau pengaksesan data secara bersamaan dalam satu
jaringan.
Keunggulan
DBMS adalah :
1.
Kepraktisan,
yaitu penggunaan media penyimpanan yang berukuran kecil namun padat informasi.
2.
Kecepatan, yaitu
dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia
3.
Mengurangi
Kejenuhanm yaitu menghindari pekerjaan yang berulang-ulang dan monoton yang
bisa membosankan.
4.
Kekinian, yaitu
informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat
0 komentar:
Posting Komentar