Mengintip Pesan Yang Tersirat
Entahahlah harus
pakai kata seperti apa aku harus mengungkapkannya, setelah cukup lama aku tak
pernah lagi mengisi kertas bercahaya ini, dan cukup lama pula aku tak membuka
jendela lain untuk dapatkan pengalaman dan pengetahun dari dalamnya. Saat aku
buka begitu banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang aku dapatkan terlebih
saat aku baca sebuah catatan yang belum pernah sebelumnya aku mendapatkan dan
membacanya. aku pikir hanya kalimat tasyakur “Alhamdilillah” yang paling pantas
aku ucapkan atas nikmat yang maha dahsyat ini. Terimakasih ya Allah, Terimakasih
atas nikmat dari-Mu.
Sebuah Note yang hebat, yang isinya mampu menggugah hati untuk
selalu tunduk akan Kekuasaan Allah, dan mengajarkan kepada kita betapa hanya
Kasih dan Sayang Allah yang paling Agung dan abadi kepada kita, dan hanya Allah
yang paling berhak atas diri kita juga segala yang ada di sisi kehidupan kita.
Aku menyadari betul apa yang telah aku lakukan dengan kata-kata
atau perbuatan, entahlah sebutan apa yang paling pantas disandang untukku, yang
jelas aku bukanlah makhluk sempurna. Aku yang punya sedikit pengetahuan dan
masih lebih banyak lagi pengetahuan yang belum aku miliki juga masih teramat
memerlukan pengajaran yang mampu mengarahkan aku ke tempat yang lebih baik
daripada posisiku saat ini.
Mungkin, selama ini setiap kata yang aku ungkapkan tidak
mencerminkan aku sebagai seorang hamba, maka hanya kepada Allah lah aku memohon
pengampunan, benar memang aku merasa sangat dangkal terhadap apa yang aku
pahami, bagaimana aku bisa berma’rifat jika aku saja belum memahami diriku
sendiri sebagai seorang hamba. Aku belum mampu memaknai Kasih Sayang sebagai
sesuatu yang Indah yang dianugerahkan Yang Maha Indah kepadaku. Dan Sekali lagi
hanya Allah yang berhak atas segala yang ada pada kita, dan Kasih Sayang yang
hakiki adalah Kasih Sayang dari kekuasaan-Nya. Maka kini aku serahkan kepada-Mu
ya Allah segala urusanku Tentang Kasih Sayang ini.
Sebuah catatan dengan penuh Kata-kata yang indah, mampu menyayat
hatiku, Mungkin bisa dikatakan benar bahwa yang aku pikirkan tentang kasih
sayang pada masa-masa yang telah terlewati kemarin hanyalah pemikiran egois
yang hanya memikirkan diriku sendiri dan tak pernah memikirkan hal-hal penting
lainnya di luar diriku tentang masa lalu, masa kini dan masa depan. Jika aku
melihatnya sekarang, sepertinya aku memang belum pantas untuk membicarakan
hal-hal yang belum aku pahami maknanya secara mendalam ini. Aku juga menyadari
bahwa telah terlalu banyak meminta apa yang aku inginkan sedangkan aku belum
mampu memberikan apa yang seharusnya aku berikan, ketika meminta sesuatu bagaimana
aku mendapatkan yang aku inginkan tentang kasih sayang yang makna yang hakiki
nya belum aku pahami sedangkan aku belum menjadi seorang pemberi yang baik
dengan cara-cara yang baik. Maka aku hanya mampu memohon pada-Mu ya Allah
bimbinglah aku selalu di jalan yang diridhai-Mu. Engkaulah Maha Mengetahui
atas segala sesuatu, tidak terkecuali apa yang aku rasakan. Ridhailah aku
dengan Kasih Sayang Mu dan pertemukanlah aku dengan setiap Bentuk Kasih Sayang
di Dunia ini dan di akhirat kelak yang
diselimuti oleh kasih sayang dari Mu ya Allah.
0 komentar:
Posting Komentar