Rabu, 11 Juli 2012

Mengintip Pesan Yang Tersirat



Mengintip Pesan Yang Tersirat

Entahahlah harus pakai kata seperti apa aku harus mengungkapkannya, setelah cukup lama aku tak pernah lagi mengisi kertas bercahaya ini, dan cukup lama pula aku tak membuka jendela lain untuk dapatkan pengalaman dan pengetahun dari dalamnya. Saat aku buka begitu banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang aku dapatkan terlebih saat aku baca sebuah catatan yang belum pernah sebelumnya aku mendapatkan dan membacanya. aku pikir hanya kalimat tasyakur “Alhamdilillah” yang paling pantas aku ucapkan atas nikmat yang maha dahsyat ini. Terimakasih ya Allah, Terimakasih atas nikmat dari-Mu.

Sebuah Note yang hebat, yang isinya mampu menggugah hati untuk selalu tunduk akan Kekuasaan Allah, dan mengajarkan kepada kita betapa hanya Kasih dan Sayang Allah yang paling Agung dan abadi kepada kita, dan hanya Allah yang paling berhak atas diri kita juga segala yang ada di sisi kehidupan kita.

Aku menyadari betul apa yang telah aku lakukan dengan kata-kata atau perbuatan, entahlah sebutan apa yang paling pantas disandang untukku, yang jelas aku bukanlah makhluk sempurna. Aku yang punya sedikit pengetahuan dan masih lebih banyak lagi pengetahuan yang belum aku miliki juga masih teramat memerlukan pengajaran yang mampu mengarahkan aku ke tempat yang lebih baik daripada posisiku saat ini.

Mungkin, selama ini setiap kata yang aku ungkapkan tidak mencerminkan aku sebagai seorang hamba, maka hanya kepada Allah lah aku memohon pengampunan, benar memang aku merasa sangat dangkal terhadap apa yang aku pahami, bagaimana aku bisa berma’rifat jika aku saja belum memahami diriku sendiri sebagai seorang hamba. Aku belum mampu memaknai Kasih Sayang sebagai sesuatu yang Indah yang dianugerahkan Yang Maha Indah kepadaku. Dan Sekali lagi hanya Allah yang berhak atas segala yang ada pada kita, dan Kasih Sayang yang hakiki adalah Kasih Sayang dari kekuasaan-Nya. Maka kini aku serahkan kepada-Mu ya Allah segala urusanku Tentang Kasih Sayang ini.

Sebuah catatan dengan penuh Kata-kata yang indah, mampu menyayat hatiku, Mungkin bisa dikatakan benar bahwa yang aku pikirkan tentang kasih sayang pada masa-masa yang telah terlewati kemarin hanyalah pemikiran egois yang hanya memikirkan diriku sendiri dan tak pernah memikirkan hal-hal penting lainnya di luar diriku tentang masa lalu, masa kini dan masa depan. Jika aku melihatnya sekarang, sepertinya aku memang belum pantas untuk membicarakan hal-hal yang belum aku pahami maknanya secara mendalam ini. Aku juga menyadari bahwa telah terlalu banyak meminta apa yang aku inginkan sedangkan aku belum mampu memberikan apa yang seharusnya aku berikan, ketika meminta sesuatu bagaimana aku mendapatkan yang aku inginkan tentang kasih sayang yang makna yang hakiki nya belum aku pahami sedangkan aku belum menjadi seorang pemberi yang baik dengan cara-cara yang baik. Maka aku hanya mampu memohon pada-Mu ya Allah bimbinglah aku selalu di jalan yang diridhai-Mu. Engkaulah Maha Mengetahui atas segala sesuatu, tidak terkecuali apa yang aku rasakan. Ridhailah aku dengan Kasih Sayang Mu dan pertemukanlah aku dengan setiap Bentuk Kasih Sayang di Dunia ini dan di akhirat kelak yang diselimuti oleh kasih sayang dari Mu ya Allah.

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*