Selasa, 17 Juli 2012

Kehilangan Seorang Paman Di hari-hari Bahagiaku




Kehilangan Seorang Paman Di hari-hari Bahagiaku

Hari jum’at sepuluh hari sebelum acara wisudaku, tak seperti biasanya aku melihat pamanku di masjid dengan pandangan yang sedikit berbeda, dan tak seperti biasanya atau aku bilang sangat langka ketika shalat jumat di masjid dekat rumahku itu aku shalat berdampingan dengan pamanku, dengan pandangan yang berbeda dan ketika kami bersalaman aku mencium tangannya begitu hangat, saat itu tak ada hal-hal yang aneh aku pikirkan namun ada sedikit perbedaan yang aku rasakan.

Hari minggu sore sebelum aku berangkat ke Ciputat, aku juga sempat melihat pamanku, dengan sepedah motor tua nya aku lihat beliau dengan perlahan mulai menyalakan sepeda motornya menuju pulang ke rumah. Aku melihat pandangan beliau yang sedikit berbeda juga. Dan yang aku ingat sebelum aku pergi beliau menitip pesan untukku, “Hambali katanya minggu besok mau acara wisuda hambali, maaf ya, paman sepertinya tidak bisa datang, tapi paman pasti mendoakan mudah-mudahan ilmu yang didapatkan benar-benar bermanfaat buat hambali dan orang-orang yang berada di sekeliling hambali”. Aku pun berlalu dengan harapan apa yang didoakan pamanku itu dihijabah oleh Allah SWT.

Akhirnya hari sabtu tanggal 14 juli 2012 pelaksanaan wisuda terlaksana dengan baik, aku cukup merasakan bahagia bukan lantaran dengan nilai yang baik atau hal lainnya, tapi karena dengan segala keikhlasan dan kasih sayang yang begitu tulus orang tuaku hadir dengan segenap doanya, aku pun pulang bersama-sama dengan keluargaku, meninggalkan segenap mimpi yang masih tersisa di kota itu, Jujur bahagiaku belum sempurna namun inilah kuasa Tuhan, aku yakin Ada rahasia Tuhan yang belum aku ketahui.mudah-mudahan kelak Allah menyempurnakan mimpiku yang masih tersisa disana.

Minggu 15 Juli, ba’da shalat ashar, belum lama aku selesai shalat ashar aku mendengar kabar yang membuat aku sangat terkejut. Aku mendengar kabar dari tetangga depan rumahku bahwa pamanku telah meninggal dunia karena kecelakaan sebuah motor ketika beliau akan menjemput istrinya. Aku masih belum percaya dengan kabar tersebut karena aku tahu pamanku tak pernah membawa motor dengan kecepatan tinggi aku juga tahu pamanku selalu berhati-hati ketika membawa sepedah motor, langsung saja aku tanyakan ke semua saudaraku termasuk keluarga dari pamanku, setelah aku memastikan semuanya. Tepatnya malam hari setelah melakukan shalat maghrib sebuah ambulan datang kerumah pamanku, benar sekali pamanku telah meninggalkan dunia menuju rahmat Allah. Beliau meninggal karena sepedah motor yang dibawanya tertabrak oleh sepedah motor dibelakangnya yang dibawa seorang anak muda yang tidak berhati-hati dalam berkendaraan, aku lihat pamanku penuh darah, mataku terkaca-kaca menahan kepedihan namun aku meski bersabar dan aku juga harus memberikan kekuatan untuk kedua anaknya.

Tuhan, satu lagi pamanku telah kembali kepada rahmat mu, aku bersaksi pamanku adalah seorang yang baik, orang yang mengajarkanku dengan tingkah laku dengan budi pekerti yang baik, ia teramat menyayangi istrinya hingga beliau wafat pun ketika ia akan menjemput istrinya yang ia sayangi, ia mengajarkan kepadaku tentang kesabaran, hingga ketika beberapa anak tersayangnya meninggal dunia namun ia masih tetap bersabar, Beliau mengajarkan kepadaku tentang kasih sayang yang tulus hingga ia mendidik anak-anak nya dengan tulus tanpa mengeluh sedikitpun, Beliau mengajarkan kepadaku tentang bagaimana menjadi seorang hamba yang takwa hingga tak pernah kulihat beliau meninggalkan kewajibannya. Maka, aku mohon ya Allah terimalah segala budi baik yang paman hambamu kerjakan.

Enantahlah bahagia atau sedih yang aku rasakan saat ini, Aku bahagia ketika aku mengingat aku telah menyelesaikan studi ku namun di satu sisi aku baru kehilangan seorang paman yang menjadi guru kehidupanku, hingga fhoto-fhoto wisuda pun tak sempat terpikir dibenakku bahkan aku lupa menaruhnya entah dimana. Namun aku mesti harus tetap bersyukur padamu Ya Allah telah membimbingku selama hidupku dan memberikan aku nikmat ilmu dari kuasa-Mu. Dan Malam inipun masih terdengar sayup-sayup ayat suci al-Qur’an mengiringi kepergian pamanku, aku memohon padamu ya Allah terimalah segala amal baik pamanku dan terimalah beliau sebagai penghuni Jannah Mu. 

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*