MENJADIKAN DIRI YANG BAIK
“Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan teramat baik dari hidup yang menyediakan berbagai kebaikan.” (hambali ibnu ranim)
Sekedar tips buat kita agar bisa memiliki banyak teman yaitu dengan memiliki kepribadian yang baik. Nah, sekarang bagaimanakah cara menjadi yang memiliki kepribadian baik tersebut, yaitu dengan merubah kepribadian kita sehingga mudah di senangi oleh orang lain dan memiliki banyak teman. Mungkin ini dapat membantu sedikit agar kita dapat berubah menjadi lebih baik.
1.ROYALAH DALAM MEMBERI SEBUAH PUJIAN
Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan. Dan kalau kita selalu siap membagikan air segar itu kepada orang lain, kita berada pada posisi yang strategis untuk disukai oleh orang lain. Caranya? Bukalah mata lebar-lebar untuk selalu melihat sisi baik pada sikap dan perbuatan orang lain. Lalu pujilah dengan tulus. Walau orang tersebut melakukan kesalahan tetapi dengan memberikan pujian maka kita akan di sukai.
2.BUATLAH ORANG LAIN MERASA DIRINYA SEBAGAI ORANG PENTING
Tunjukkanlah dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain itu penting. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama, katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji dan sebagainya. Hargai setiap perkataan nya dan buat dia menjadi malu karena kita terlalu peduli padanya.
3.JADILAH PENDENGAR YANG BAIK
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan dan disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk bicara, ajukan pertanyaan dan buat dia bergairah untuk terus bicara. Dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta. Inilah cara yang cukup efektif, jangan suka memotong pembicaraan.
4.USAHAKANLAH UNTUK SELALU MENYEBUTKAN NAMA ORANG DENGAN BENAR
Nama adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau ragu, tanyakanlah bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar. Misalnya, orang yang dipanggil Wilyem itu ditulisnya William, atau Wilhem? Sementara bicara, sebutlah namanya sesering mungkin. Menyebut Andre lebih baik dibandingkan Anda. Pak Peter lebih enak kedengarannya daripada sekedar Bapak. Panggil namanya, kalau belum pasti dengan namanya maka pastikan lah.
5.BERSIKAPLAH RAMAH DAN SOPAN
Semua orang senang bila diperlakukan dengan ramah. Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa betah berada di dekat kita. Jadi bersikaplah ramah pada siapapun.
6.BERMURAH HATILAH
kita tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi. Seorang yang sangat bijak pernah menulis, Orang yang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri. Dengan demikian kemurahan hati disatu sisi baik buat kita, dan disisi lain berguna bagi orang lain.
7.HINDARI KEBIASAAN MENGKRITIK, MENCELA ATAU MENGANGGAP REMEH
Umumnya orang tidak suka bila kelemahannya diketahui oleh orang lain, apalagi dipermalukan. Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri dan bisa membuat orang mempertahankan diri dengan sikap yang tidak bersahabat. Jadi jangan ejek temanmu yang salah, berusahalah untuk menghargai pendapatnya walau kamu tidak setuju dengan pendapatnya.
8.BERSIKAPLAH ASERTIF
Orang yang disukai bukanlah orang yang selalu berkata Ya, tetapi orang yang bisa berkata Tidak bila diperlukan. Sewaktu-waktu bisa saja prinsip atau pendapat kita berseberangan dengan orang lain. Kita tidak harus menyesuaikan diri atau memaksakan mereka menyesuaikan diri dengan kita. Jangan takut untuk berbeda dengan orang lain. Yang penting perbedaan itu tidak menimbulkan konflik, tapi menimbulkan sikap saling pengertian. Sikap asertif selalu lebih dihargai dibandingkan sikap Yesman. Tepat.
9.PERBUATLAH APA YANG ANDA INGIN ORANG LAIN PERBUAT KEPADA ANDA
Perlakuan apapun yang kita inginkan dari orang lain yang dapat menyukakan hati, itulah yang harus kita lakukuan terlebih dahulu. kita harus mengambil inisiatif untuk memulainya. Misalnya, bila ingin diperhatikan, mulailah memberi perhatian. Bila ingin dihargai, mulailah menghargai orang lain.
10.CINTAILAH DIRI SENDIRI
Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melakukan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Ini berbeda dengan egois yang berarti mementingkan diri sendiri atau egosentris yang berarti berpusat kepada diri sendiri. Semakin kita menyukai diri sendiri, semakin mudah kita menyukai orang lain, maka semakin besar peluang kita untuk disukai orang lain. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri, kita akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, menerima mereka dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, bekerjasama dengan mereka dan menyukai mereka. Pada saat yang sama tanpa disadari kita memancarkan pesona pribadi yang bisa membuat orang lain menyukai kita.
Saya pikir, cukup beberapa tips diatas saja yang saya sampaikan. semoga tips tips ini berguna buat kita dan membuat kepribadian kita menjadi semakin baik dan di sukai banyak orang. (dalam huteri. Tips menjadi orang berkpribadian baik)
Kemudian apakah artinya memiliki sikap baik? Barangkali kita sudah pernah mendengar ekspresi kuno yang mengungkapkan bahwa orang positif melihat gelas itu setengah penuh, bukan setengah kosong. Itu benar, tetapi itu hanya bagian kecil cerita saja. Orang positif memiliki tujuh kualitas.
1.Percaya pada Diri Sendiri
Herb True mengatakan, “Banyak orang menjadi sukses meskipun orang lain tidak mempunyai keyakinan dalam dirinya. Tetapi, jarang ada orang yang sukses ketika ia tidak percaya pada dirinya sendiri.” Apa yang ia katakan tepat sekali. Menghargai diri sendiri secara positif merupakan karakter utama seseorang dengan sikap baik. Jika kita percaya pada diri sendiri, kita bebas memusatkan perhatian untuk mengembangkan diri dan meraih potensi kita. Orang yang tidak percaya pada dirinya sendiri mengharapkan yang terburuk bukan hanya bagi dirinya saja tetapi juga orang lain. Jika rasa percaya diri kita rendah, maka kita harus berjuang untuk memfokuskan pada sesuatu selain diri kita sendiri sebab kita akan selalu kuatir bagaimana penampilan kita, apa pendapat orang lain tentang kita, dan apakah kita akan gagal. Jika kita percaya pada diri sendiri, kita bebas memusatkan perhatian untuk memperbaiki diri kita dan meraih potensi kita. Semuanya itu akan membuat perbedaan. Tidak heran bila ahli psikologi Dr. Joyce Brothers mengatakan, “Bukan sesuatu yang dibesar-besarkan untuk mengatakan bahwa pemandangan diri yang positif dan kuat adalah persiapan yang paling bagus untuk menuju kehidupan yang sukses.
2.Kemauan untuk Melihat yang Terbaik di Dalam Diri Orang Lain.
Saya tidak pernah mengenal orang positif yang tidak mengasihi sesama dan mencoba melihat kebaikan di dalam mereka. Satu cara efektif untuk menolong kita melihat di dalam orang lain adalah melakukan apa yang saya namakan meletakkan nilai “10” di atas kepala orang. Inilah maksud saya: Kita semua mengharapkan sesuatu dari orang lain. Kita bisa memilih harapan itu negatif atau positif. Kita bisa berpendapat orang lain itu tidak berguna sama sekali atau sangat hebat. Ketika kita membuat keputusan untuk mengharapkan yang terbaik, dan kita melihat pada kebaikan daripada keburukan, maka kita melihat mereka sebagai nilai “10”.
Kemampuan untuk melakukannya dengan orang lain sangat penting berdasarkan sepasang alasan ini. Pertama, biasanya kita melihat diri orang lain untuk apa yang kita harapkan. Jika kita terus menerus mengharapkan dan melihat kebaikan di dalam orang lain, akan lebih mudah mempertahankan sikap positif. Kedua, pada umumnya orang bertambah tinggi untuk memenuhi tingkat yang kita harapkan. Jika kita memperlakukan mereka secara positif, merekapun cenderung memperlakukan kita dengan cara yang sama. Jika kita mengharapkan mereka menyelesaikan pekerjaan dan kita memperlihatkan keyakinan kita di dalam diri mereka, biasanya mereka akan berhasil. Pada saat-saat tertentu, ketika ada orang yang tidak memperlakukan kita dengan baik, mudah bagi kita untuk tidak menganggap tingkah laku mereka secara serius, sebab kita tahu telah melakukan yang terbaik dan kita dapat terus maju tanpa membiarkan hal itu mempengaruhi sikap kita.
3.Kemampuan untuk Melihat Kesempatan di Mana-mana
Ahli filosofi Yunani Plutarch menulis, “Seperti lebah menghisap madu thyme, semacam tumbuhan yang paling kering dan kuat, sangat logis jika manusia sering memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari keadaan yang paling aneh.” Dalam keadaan apapun, orang positif melihat kesempatan di mana-mana. Mereka menyadari bahwa kesempatan itu tidak berdasarkan pada keberuntungan atau posisi. Hal itu merupakan sikap yang benar. Kesempatan ada di mana kita menemukannya.
Sebuah pernyataan di dalam majalah Success dibuat oleh Lois Wyse, presiden dari Wyse Advertising, Inc., amat mengesankan karena memperlihatkan satu pemahaman pentingnya sikap positif dan cara mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. Ia berkata, “Saya memberitahu kepada anak gadis saya, “Selalu katakan ya, karena tidak ada yang terjadi pada orang yang selalu berkata tidak.” Itu bisa menjadi nasihat bagus untuk bisnis. Jelas, ia yakin ada kesempatan yang sedang menunggu untuk direbut.
4.Berfokus pada Solusi
Orang yang bersikap positif memfokuskan waktu dan perhatian mereka pada solusi, bukan pada masalah. Hampir semua orang bisa melihat masalah. Itu tidak membutuhkan sesuatu yang istimewa. Tetapi, orang positif memiliki pikiran yang terpaku pada solusi, melihat solusi di setiap masalah dan kemungkinan di setiap sesuatu yang tidak mungkin. Seperti yang diucapkan oleh Louis D. Brandeis, hakim Supreme Court yang namanya digunakan untuk mendirikan Brandeis University, “Kebanyakan hal-hal di dunia ini sebelumnya telah dinyatakan tidak mungkin sebelum dilakukan.”
5.Kerinduan untuk Memberi
Tidak ada sesuatu yang mempunyai dampak positif pada manusia kecuali memberi. Karl Menninger, seorang psikiatris, pengarang dan salah satu pendiri Menninger Foudation, berkata, “Orang dermawan jarang menjadi orang yang sakit mental.” Mereka juga jarang negatif. Orang yang mempunyai semangat memberi adalah beberapa orang paling positif yang saya kenal, sebab memberi adalah tingkat hidup tertinggi. Mereka memfokuskan waktu dan energi pada apa yang mereka berikan pada orang lain daripada apa yang bisa mereka dapatkan dari orang lain. Lebih banyak kita memberi, maka sikap mereka-pun pada kita juga akan lebih baik.
Memberi adalah Tingkat Hidup Tertinggi
Banyak orang yang tidak sukses tidak memahami konsep. Mereka yakin bahwa seberapa yang kita berikan dan sikap mereka terhadap itu berdasarkan pada seberapa kepunyaan mereka. Itu tidak bebar! Kita mengenal banyak orang yang mempunyai sedikit sekali namun suka memberi. Kita juga kenal orang yang telah diberkati dengan uang, keluarga baik-baik dan karir yang bagus namun pelit dan curiga pada orang lain. Yang membuat perbedaan bukan pada apa yang kita miliki. Apa yang kita lakukan dengan apa yang kita milikilah yang penting. Hal itu berdasarkan sepenuhnya pada sikap.
6.Kegigihan
Don B. Owens, Jr., menyatakan, “Banyak orang gagal dalam hidup karena percaya di dalam pepatah: Jika kamu tidak berhasil, cobalah lainnya. Sukses mengelak dari mereka yang mengikuti nasihat semacam itu. Impian yang menjadi kenyataan terjadi karena orang-orang itu tetap menggenggam ambisi mereka. Mereka menolak untuk kehilangan semangat. Mereka tidak pernah membiarkan kekecewaan menghambat mereka. Tantangan hanya memacu supaya lebih berusaha.” Karakter seperti kemampuan untuk bertahan, mengatasi keraguan, dan terus maju di depan kekecewaan, semuanya merupakan hasil sikap baik.
Ketika kita mempunyai sikap positif, lebih mudah untuk bertahan. Jika kita mengira sukses itu sudah dekat, kita terus berjalan. Ketika kita percaya bahwa segala sesuatu terjadi untuk yang terbaik, kita tidak keberatan dengan sedikit ketidaknyamanan. Ketika segala sesuatu menjadi rusak, kita tetap bertahan jika kita memiliki sikap positif. Lagipula, kita percaya pertolongan akan segera datang.
7.Pertanggungjawaban Atas Hidup Mereka
Karakteristik terakhir dari orang positif adalah kerelaan untuk bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri. Orang-orang yang tidak sukses melarikan diri dari tanggung jawab. Namun, orang yang sukses mengerti bahwa sesuatu yang positif tidak akan terjadi kecuali kita mau melangkah ke depan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pikiran dan tindakan kita. Ketika kita mau bertanggung jawab atas diri kita sendiri, kita bisa memandang diri sendiri secara jujur, menilai kekuatan dan kelemahan kita, dan mulai berubah.
Sumber: Perjalanan Menuju Sukses, Author: John C. Maxwell (dalam huxleyi. “tujuh tanda sikap baik”)
Dan terakhir adalah ketika kita bersikap ramah dan berbaik hati, pada dasarnya kita melakukan itu pada diri kita sendiri. Benarkah seperti itu? Berikut ini penjelasannya :
1. Kebaikan membuat kita bahagia
Ketika kita melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, kita merasa baik. Pada tingkat spiritual, banyak orang merasa bahwa ini karena merupakan hal yang benar untuk dilakukan dan dengan demikian kita memasuki sesuatu yang mendalam dan mendalam di dalam diri kita dan mengatakan, “Ini adalah aku.”.
Pada tingkat biokimia, diyakini bahwa perasaan baik yang kita dapatkan adalah karena peningkatan kadar morfin dan heroin alami di otak, yang kita kenal sebagai opioid endogen. Mereka menyebabkan peningkatan kadar dopamin dalam otak.
2. Kebaikan hati membuat jantung kita lebih sehat
Kebaikan sering disertai dengan kehangatan emosional. Kehangatan emosional menghasilkan hormon oksitosin di otak dan ke seluruh tubuh. Yang menarik baru-baru ini banyak peran penting dalam sistem kardiovaskular.
Oksitosin menyebabkan pelepasan bahan kimia yang disebut oksida nitrat di pembuluh darah, yang dilatasi (melebarkan) pembuluh darah. Hal ini mengurangi tekanan darah, dan karena itu oksitosin dikenal sebagai hormon “pelindung kardio” karena melindungi jantung (dengan menurunkan tekanan darah). Kuncinya adalah bahwa tindakan kebaikan dapat menghasilkan oksitosin, dan karena kebaikan dapat dikatakan kardio-protektif.
3. Kebaikan memperlambat penuaan
Penuaan pada tingkat biokimia adalah kombinasi dari banyak hal, tetapi dua penyebab yang mempercepat proses adalah radikal bebas dan inflamasi, yang keduanya hasil dari membuat pilihan gaya hidup yang tidak sehat.
Menurut penelitian baru-baru ini, yang dilakukan salah satu Universitas terkemuka di California (US) menunjukkan bahwa oksitosin (yang diproduksi melalui kehangatan emosional) mengurangi kadar radikal bebas dan peradangan pada sistem kardiovaskular dan dengan demikian memperlambat penuaan pada sumbernya. Kebetulan kedua pelaku (yang memberi kebaikan dan menerima kebaikan) juga memainkan peran utama dalam penyakit jantung, jadi ini juga alasan lain mengapa kebaikan adalah baik untuk jantung.
Ada juga saran dalam jurnal ilmiah dari hubungan kuat antara kasih sayang dan aktivitas dari saraf vagus. Saraf vagus, selain untuk mengatur denyut jantung, juga mengontrol tingkat peradangan dalam tubuh yang juga dikenal sebagai refleks inflamasi. Satu studi yang menggunakan meditasi Tibet kasih Buddha menemukan bahwa kebaikan dan kasih sayang itu, pada kenyataannya, mengurangi peradangan di dalam tubuh, sangat mungkin karena efek pada saraf vagus.
4. Kebaikan membuat hubungan yang lebih baik
Ini adalah salah satu poin yang paling jelas. Kita semua tahu bahwa kita menyukai orang yang menunjukkan kepada kita kebaikan. Hal ini karena kebaikan mengurangi jarak emosional antara dua orang, sehingga kita merasa lebih “terikat.” Ini adalah sesuatu yang begitu kuat dalam diri kita bahwa itu sebenarnya hal yang genetik.
Nenek moyang kita telah belajar untuk bekerja sama dengan satu sama lain. Semakin kuat ikatan emosional dalam kelompok, semakin besar kemungkinan untuk bertahan hidup, jadi “gen kebaikan” yang terukir di genom manusia. Ketika kita berbuat baik satu sama lain, kita akan merasa saling berhubungan, hubungan baru yang tak terlupakan atau yang sudah ada akan semakin kuat dan erat.
5. Kebaikan menular
Ketika kita baik, kita mengilhami orang lain untuk bersikap baik, dan itu benar-benar menciptakan efek riak yang menyebar ke luar untuk ‘teman’ dari teman-teman ke temannya – untuk tiga derajat pemisahan. Sama seperti kerikil menciptakan gelombang ketika jatuh di kolam, sehingga tindakan kebaikan menyebar, menyentuh kehidupan orang lain dan kebaikan inspirasi di mana-mana gelombang berjalan.
Berdasarkan data penelitian ilmiah resmi, melaporkan seorang pria yang tak dikenal berusia 28 tahun masuk ke klinik dan menyumbangkan ginjal. Kemudian hal ini memicu efek membayar ke depannya sebagi efek kebaikan, sehingga pasangan atau anggota keluarga lain dari penerima ginjal menyumbangkan salah satu dari mereka kepada orang lain yang membutuhkan.
“Efek domino,” seperti yang disebut dalam New England Journal of Medicine, membentang panjang dan luas dari Amerika Serikat, di mana 10 orang menerima ginjal baru sebagai konsekuensi dari donor anonim.
Itulah 5 Manfaat Bersikap Baik Hati, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi manusia yang semakin baik. (dalam aliefqu. Wordpress “manfaat bersikap baik”)