Minggu, 18 September 2011

CARAKU MENCINTAI

CARAKU MENCINTAI
“ini bukan cara yang baik namun berupaya tuk menjadi baik”
Hambali ibnu Ranim


Tak terasa sepertinya cukup lama juga pena ku tak kuajak menari melukiskan rasa pada kanvas hidupku yang terpendam, di sisi perjalanan alam imaginasi yang tersembunyi yang sebenarnya cukup luas jika kujadikan tempatku bermain. Kemelut kancah sengketa pikiran yang melanda sebagian hatiku telah cukup mengoncang semua kerajaan jiwaku, hamper-hampir meruntuh segala tiang kepercayaan dan mencoba menghancurkan semua benteng yang aku bangun dengan  kesetiaan, Kelam dan kelabu yang ku rasakan kuhentikan dengan sekuat tenagaku kemudian kuajak  pena ku menari.

Saat ku tatap potret khayalan dalam bingkai-bingkai imajinasiku pena ku seakan terbangkit ingin mengatakan semua apa yang ia lihat dari taman-taman hatiku yang didalamnya memiliki satu bunga yang indah dengan wajah melakar senyum ayu dan bibirnya memerah seindah mawar, mengocak rasa kesepian yang bermukim dan membuka tirai jendela yang  terkunci rapat, sedang gemersik rasa rindu membaharu menghujam rasa.


Dan ketika hari mulai kulalui bersama berjuta harapan yang selalu ku pikul tak peduli dengan peluh yang mulai membasahi wajah kusamku, namun senyuman penuh motivasi tuk menggapai mimpi menjadi tenaga terbaik dan menjadi teman yang paling setia menemani hariku, lalu tak terasa waktu yang cukup lama kulalui aku kini telah sampai pada dinding-dinding es yang menjalang tinggi disisi-sisi jalanku, hawa dingin dingin menyelimuti tubuhku. Dan ada sesuatu hal yang terpikir olehku saat ini, yakni antara kau dan aku, ya yang membuatku hanya diam membisu saat ini apakah seperti ini?? Hanya diam dan membeku bagai es disisi perjalananku, namun apa yang membuatku dan  kau terdiam dan membeku bagai dinding-dinding es itu???


Jika sebuah cakrawala yang maha dahsyat yang hadir disetiap hari kita dan telah  berabad-abad menghangatkan bumi dan seluruh kehidupan yang ada di dalamnya, menghidupkan setiap hembusan nafas makhluk menghangatkan setiap sesuatu yang membeku tak lelah tak mau berhenti, seperti itulah cintaku yang tak pernah seorang-pun tahu. Apakah kau tahu mengapa alasan seseorang yang mengatakan “aku cinta padamu” pada orang yang sungguh-sungguh dia cintai? Kemudian seandainnya suatu saat kamu dan dia tidak akan pernah bahagia? Lalu bagaimana seandainya kamu telah mengerti sebelum mengatakan cinta. Inilah bagian dariku dan mengapa meski katakan cinta?


Seandainya kukatakan padamu, “aku mencintaimu” disetiap siang yang begitu menjenuhkan dan mengulangnya pada saat malam hari ketika kesunyian menyelimuti dan memaksakan cintaku padamu seorang yang begitu berharga bagiku. Apa karena sebuah perkataan yang kuulang-ulang itu kamu mau mencintaiku dengan terpaksa?? Dan bahagiakah kau dengan cinta untukku?? Saya rasa tidak!!! Dimana setiap malam tiba, kau denganku tidur bersama, tanpa ada rasa cinta untuk menyentuh keningku. Dan saat ini perlahan aku mencoba menulis semua tentang sebuah pilihan hidupku untuk kata “cinta”. Aku hanya ingin kamu tahu arti sebuah cinta bagiku, ada seorang serupa bidadari yang kutahu ia baik bagi semua orang, ia baik pada dirinya sendiri dan ia pun baik padaku. Dia teramat sempurna bagiku, dan aku mencintainya dengan caraku bagai dinding-dinding es di sisi perjalananku yang terdiam dan membeku.


Dan untukmu yang kucintai dengan caraku, Perubahan apapun yang ada pada diriku aku masih mencintaimu, jika kamu masih memiliki kasih yang orang sebut sebagai cinta, Kau-pun telah mengartikan sebuah kata Cinta Sejati. Ingatlah ketika kau dihadapkan sebuah pilihan maka pilihlah sebuah pilihan hanya untuk yang terbaik untukmu dan untukku. Seandainya kau ingin katakan cinta, katakanlah cinta jika kamu sungguh mencintainya namun jika benakmu ragu, cintailah dia dalam diam seperti caraku mencintaimu, hingga suatu saat, cinta akan menguatkan hatimu bahwa kau dan aku berada dalam suatu takdir, dan aku cukup yakin pada caraku mencintaimu. Maka suatu saat kau dan aku akan bahagia, jika masing-masing dari kita telah melihat tulus suci cinta kita.


Aku yakin sekali padamu,  kau tahu semua tentang sebuah rasa yang sering aku pertanyakan, dan aku yakin kau tahu semua tentang bahasa dan mengerti bahasa yang kugunakan untuk mengungkapkan cintaku padamu dan aku pun sangat yakin kau tahu tentang semua yang keluar dariku meski aku hanya terdiam bersembunyi di balik malam dan berselimutkan kesunyian. Aku yakin kau pun pernah merasa tentang sikapku, kau pun mengerti tentang sebuah alasan kenapa aku diam, tentang secuil perhatian dan tentang sepercik rindu yang membumbui rasa cemburu.


Apakah kau pernah membaca raut muka nan melebur dengan perasaan yang kutuliskan pada bait-bait kerinduan, yang senantiasa kugantungkan pada dinding-dinding masa. Kata yang berbaur dengan ketidak beranian yang terbang kesana kemari bagai awan kelabu langit-langi waktu. dan perhatian yang mungkin tak pernah kau rasakan, semuanya dariku  dari hatiku dan dari sebuah keihlasan dengan ketulusanku mencintaimu.


Tentang indahnya ketulusan dan hanya untuk sebuah keikhlasan inilah caraku mencintaimu bagai dinding-dinding es di sisi perjalananku yang terdiam dan membeku, ya semua itu cinta dalam hati. Semua orang pernah memberitahu padaku bahwa semua cinta yang terdiam dan membeku di dalam hati itu semuanya terasa menyakitkan, namun ku rasa sendiri ketulusanku, aku  tahu sendiri, ku genggam sendiri tanpa tepi meski tanpa harapan pasti namun aku yakin dengan caraku mencintai dan aku optimis karena bersikap optimis adalah bagian dari kewajiban kehidupan seorang muslim. Aku yakin aku optimis Allah SWT Pemilik Segala Kasih Sayang Dan Cinta akan mempertemukan kau dan aku dengan cara yang paling baik, paling benar dan paling indah kita rasakan.selalu dengan hati.

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*