TIGA KADO BERWARNA UNTUK HARI BAHAGIA-MU
Teman adalah hadiah terbesar buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.
Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.
Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.
Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.
Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa “lutut” mereka luka atau mereka “takut air”, mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.
Mereka akan bilang: “Menari itu tidak menarik” “Tidak ada yang cocok denganku” “Teman-temanku sudah lulus semua” “Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku” “Kisah hidupku membosankan”
Mereka tidak akan bilang: “Aku tidak bisa menari” “Aku membutuhkan kamu denganku” “Aku kesepian” “Aku butuh diterima” “Aku ingin didengarkan” Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkan Yang Maha Indah dan Maha Pengasih pemilik segala kasih sayang buat kita.
Jangan takut kita ditinggalkan sahabat, jangan pernah takut kita diabaikan sahabat jangan pernah takut jika sudah tak ada lagi sahabat yang mengerti kita dan jangan bersedih jika sudah tak ada lagi sahabat yang bisa kita bagi suka dan duka karena sahabat juga lemah, mereka manusia biasa yang juga membutuhkan bantuan orang lain, yang tidak selalu ada untuk kita, maka jika saat itu tiba. Maka kita hanya mampu kembali kepada yang tidak akan meninggalkan kita, kembali kepada yang akan selalu mengerti kita dan kembalilah kepada yang akan siap kita ajak berbagi suka dan duka dimana pun, kapan-pun dan dalam segala bantuan apapun. karena “SAHABAT” yang terbaik manusia adalah ALLAH SWT karena Dia-lah Tuhan yang akan selalu ada untuk kita.
Dan kisah-ku…
Aku tak mengerti darimana datangmu, aku tak mengerti Siapa kamu, aku tak mengerti apa yang aku lakukan dan aku tak mengerti untuk apa kehadiranmu? Haruskah kuberikan hadiah untukmu? Saat itu, Yang aku tahu kau seorang yang tak spesial untukku, yang aku tau kau bukan orang yang kuinginkan atau yang kudambakan, yang aku tau kau bukan siapa-siapa untukku…
Haruskah kuberikan hadiah untukmu? Inikah hadiah untukmu????? Maafkan aku yang tak mampu berikan-mu yang terbaik di hari special bagi-mu esok, Maafkan ku yang tak bisa menjadi apa yang kau mau, maafkan aku atas ketidaksempurnaanku dengan segala kelancanganku, Maafkan aku atas hadiah yang buruk untukmu di hari bahagia untuk-mu esok.
Jika memang kau inginkanku jauh aku akan menjauh, jika memang kau inginkanku menjadi tempat berbagimu akupun akan menurutimu, bahkan jika memang kau inginkanku menemanimu akan aku lakukan, ini hadiah untukmu yang mungkin tak berarti apa-apa untuk hari bahagiamu, kau bukan siapa-siapa untukku namun kau punya tempat lain dalam hidupku, kau bukan siapa-siapa untukku namun kau mampu menjadi penting dalam hariku,
Apa yang menjadi tujuan hidupmu aku sama sekali tak ingin merusaknya, apa keinginanmu aku sama sekali tak ingin mengaturnya, apa kebutuhanmu aku sama sekali tak ingin memaksanya, yang aku inginkan kau jadikanku tempat keluh kesahmu, yang aku inginkan kau jadikanku orang yang pertama mendapat kabar darimu, yang aku inginkan kau menganggapku ada.
Inikah hadiah yang pantas untukmu yang mungkin buatmu bertanya? Aku tulus berbagi denganmu, aku tulus menjalani kedekatan cerita denganmu, aku tulus mengerti dan memahamimu, dan aku tulus berikan yang aku mampu untukmu, mungkinkah ini hadiah yang pantas untukmu,
Ingin rasanya tak usah bercerita jikalau menimbulkan kesalahan, tapi jika tidak kau selalu bilang ku telah berubah menjadi sombong, Sungguh tak ada maksud apapun dari setiap ceritaku hanya memenuhi keinginanku yang baik, mungkinkah kelancanganku ini hadiah yang baik atau bahkan sebaliknya untukkmu??? Yang aku tau kukatakan ketulusanku atas segala tindakanku untukmu, apapun setiap bait yang kau baca dan apapun kata-kataku yang sederhana aku serahkan semua pada-Nya yang lebih tau isi hatiku karena ku tak ingin mempercayakan sesuatu pada siapapun.
Aku selalu berdoa untuk kebaikanmu, aku selalu berdoa untuk masa depanmu dan aku selalu berdoa untukmu yang terbaik, inikah ketulusan hadiah yang pantas di hari bahagiamu untukmu??? Jika suatu saat nanti kau temukan seseorang yang penting untuk menemanimu dalam hidupmu sertakan aku merasakan kebahagiaanmu maka aku akan menghargainya seperti menghargaimu, jika suatu saat nanti kau telah menentukan hatimu beritau aku, aku akan senantiasa menghormati bahagiamu, aku akan menghargai segala-galanya atas kepercayaanmu padaku yang ini kurasa hadiah untukmu yang buatku dan buatmu lebih tenang.
Mengenalmu belum terlalu jauh untukku, mengertimu belum terlalu dalam untukku, sehingga memahamimu-pun aku belum mampu karena yang ku tau kau orang yang baik untuk semua orang karena yang ku tau kau orang yang menghargai semua orang dan bahkan yang aku tau kau menspesialkan semua orang atas sikapmu, namun tak masalah untukku karena yang ku tau kaupun baik untukku, aku hargai atas segala kebaikanmu atas segala ketulusanmu menjadi sahabat-ku, semoga ini jadi hadiah yang pantas di hari bahagiamu esok untukmu.
Maafkan aku, jika tiap bait kata ini bukan menjadi hadiah di hari bahagia untukmu hanya gambaran maksudku padamu saja, hingga tak jarang pula ku ingin jauhimu karna takut menciptakan goresan luka yang kecil sekalipun, Semua itu karena kebaikanmu yang cukup menciptakan hari-hari yang lebih baik yang akan aku hargai dalam hidupku. Semoga ini menjadi hadiah di hari bahagia untukkmu meskipun kau anggap tak berharga sekalipun, jika kita jodoh sahabat akan sangat aku syukuri kehadiranmu, jika kita jodoh sahabat siapapun pilihanmu nanti aku akan menjadikannya sahabat sepertimu, jika kita jodoh sahabat akan aku hargai orang-orang terdekatmu yang membuatmu bahagia dan jika kita jodoh sahabat akan kudoakan kelak kau dapatkan seseorang yang mampu membuatmu bahagia, membuatnya tak pernah merasa bersalah atas kebaikanmu, dan bisa menerimamu dengan segala sifatmu.
Aku yakin akan jadi hadiah di hari bahagia untukmu kelak kau datang dari dunia yang sama denganku, terkadang sulit untukku menerimanya dan hingga saat ini tak ada yang mampu mengalihkan pikiranku akan dunia yang beda, kau datang dengan sifat yang sangat berbeda denganku yang terkadang sulit buatku menerimanya, aku tetap menghormati sifatmu. Jika kini atau suatu saat nanti tanpa sengaja aku sakiti hatimu maafkan aku, katakan saja “jauhi aku” karna aku takut melukaimu lebih dalam, jika kini atau suatu saat nanti membuatmu merasa aku tak pernah bisa mengertimu, katakan saja “jauhi aku” karena sedikitpun aku tak pernah bermaksud permainkan hidupmu, karena itu artinya aku tak mampu teruskan lagi dan karena aku akan merasa sangat banyak perbedaan yang tak ada ujungnya.
Terima kasih atas kebaikanmu yang membuatku merasa berharga, terima kasih atas perhatianmu yang membuatku merasa lebih dilindungi, terima kasih atas kekhawatiranmu yang membuatku merasa aman, Semua membuatku merasa mendapatkan sesuatu yang baru, ini semua hadiahmu untukku.
Dan setelah kau terima hadiah sederhana untuk hari bahagiamu ini jangan tanyakan darimana aku dapatkan karena aku takkan mampu menjawab, setelah kau terima hadiah ini jangan jadikan beban untukmu karena aku tak pernah berniat membebanimu, setelah kau terima hadiah ini jangan kau anggap aku telah melukaimu karena akan menjadi percuma hadiahku ini, dan setelah kau terima hadiah ini jangan ucapkan apapun karena aku tak ingin mendengar kata “terima kasih atas hadiah yang baik ini atau bahkan hadiah yang buruk ini”, itu semua karena besarnya tekad-ku berikan hadiah ini, apabila hadiah ini mendapat urutan yang terakhir dari hadiah-hadiah yang lain kau boleh membuangnya karena mungkin memang benar tak ada spesialnya hadiah ini, apabila hadiah ini mendapat urutan pertama dari hadiah-hadiah yang lain kau boleh menyimpannya namun jangan terlalu dalam karena kau harus ingat ada hadiah yang sangat besar dimana tak bisa kau tempatkan hadiah ini menjadi sejajar maupun sama dengan nilmat-Nya Yang Maha Penyayang Pemilik Segala Cinta. Apabila hadiah ini mampu kau dapatkan dimanapun maka kau boleh samakan nilainya dengan yang lain karena yang terpenting bukan nilai darimu tapi dariku, itu bagiku, apabila kau tak menyukai hadiah ini jangan jadikan-mu benci padaku dan jangan berikan pada yang lain apalagi kau kembalikan padaku, lebih baik kau buang ke tempat sampah karena disana hadiah ini akan menjadi berharga diantara yang lain yang akan membuatku mampu tetap tersenyum. Maafkan aku jika hadiah ini sangat sederhana ini kejujuranku saat ini ingin kuungkap-kan,,
setitik rasa
kujadikan kado buat-mu
tak perlu bungkusan indah ya
tak pakai pita juga
baris-baris kata
kujadikan kado juga buatmu
yang ini kukemas
jadi rentetan tinta kenangan
cuma satu nota perjalanan
satu lagi cuma gambar
satu wajah di dalamnya
yang itu juga kado sederhana buatmu
biar kau tidak melupakan kelancangnku
yang di bumbuisedikit keanehan
tiga kado berwarna itu
(semoga bukan) kado perpisahan ya…
@Lye
0 komentar:
Posting Komentar