Rabu, 15 Juni 2011

Ada yang hilang!!! “keindahannya”



Ada yang hilang!!! “keindahannya”

Kusambut segala keindahan yang hadir dengan kehangatan, walau keindahannya telah pergi aku tak mampu terbang dan menari bersama angin malam diantara awan-awan hitam yang melintang, aku tak mampu berlari disisi samudera yang luas senyumnya menapakan buih-buih kenangan, aku hanya bisa memandang keindahannya dari sini di sudut sepi kegelapan yang mengurung pikiranku, biarlah keindahannya mampu melangit dan terbang tinggi, biarlah aku sendu dalam sandiwara akbar kehidupan menjalani naskah yang tertuliskan untukku, aku yakini, meskipun kau membunuhku lalu kau membenamkanku di dasar yang tak berujung atau kau melemparku dalam pekat kegelapan yang tak bercahaya, masih ada sisi terangnya dari sisi keindaannya, permata tak bisa takhlukan kesunguhanku…

Ada yang hilang dan entahlah angin telah membawanya kemana, pada setitik asa yang tak biasa yang tak pernah kutemukan sebelumnya pada jalan yang membentang diantara mimpiku, betapa terasa hancur dan berubah menjadi kepingan yang hilang namun berbekas dihati sendu pilu sebuah janji atau hanya sebuah kisah dan perkataan ingkar juga pada yang tak pasti seperti ini, aku pernah mengukir dan berjanji akan menyudahi ini dan menghanyutkannya bersama sungai yang hilang diantara belantara kesunyian, aku pernah berjanji dan memaksa aku untuk kembali pada jalanku sendiri, ya jalanku sendiri dan tidak akan lagi aku berpaling pada keindahannya,  aku pergi saja mencoba menghilang namun pertemuan satu purnama berbekas rasa indah yang tak biasa kutemukan dari keindahan kehidupan ini, meruntuhkan segala jiwa memberikan tembang bermelodi indah pada segala tawa, pada apa pada siapa duhai Tuhanku Yang Maha Cinta Pemilik Segala Cinta, Yang Maha Indah Pemilik Jannah, Yang Maha Rahmah dan Rahim Pemilik Segala Kasih Sayang. berdosakah bila kusesali jalan ciptaan-Mu ini?. desah nafasku ketakutanku akan Kekuasaan-Mu kasihilah hamba-Mu ini, lelah hati ini lelah jiwa ini tak rela tapi inilah jalanku aku manusia biasa yang tak patut meminta yang bukan milikku ampuni dan bimbinglah hamba-Mu ini Ya Allah…

Hilanglah keindahannya, hanya mentari menemani segala kenangan itu dan rembulan menemani impianku, kegersangan bagai kemarau yang mencekik kehausan jiwaku yang meratapi cahaya hujung malam di kala sunyi saat hilang keindahannya, tinggal aku sendiri yang menjadi teman dan pemuja kesepian, Yang melayani Puisi cinta dan memenuhi dinding waktu dengan berjuta kata buat sang “keindahan” puteri dari segala keindahan, pedihnya hatiku yang terguris oleh tajamnya kerinduan dalam relung sepi, seandainya keindahannya mampu kembali hadir  ke alam nyataku ini, langitakan menangis haru biru, ya ya ya kerana keindahannya duniaku terus berputar, kerana keindahannya aku mampu bernafas, kerana tanpa keindahannya semangat jadi terikat tak bebas, karana keindahannya yang terindah, segala yang ada padaku biarpun jiwa aku pertaruhkan jua, asalkan saja keindahannya bersama kesederhanaanku…

Ada yang hilang dalam cerah hariku entahlah bagaimana aku ceritakan keindahannya yang terus melangit meninggalkanku di dasar jurang ini, ada yang hilang dalam canda tawaku entahlah bagaimana aku mampu menceritakan senyum manisnya mewarnai candaku, ada yang hilang dalam kebersamaanku entahlah bagaimana aku menceritakan sunyi sepiku tanpa nada-nada dari setiap tutur kata keindahannya, ada yang hilang dalam suka duka ku entahlah bagaimana aku ceritakan tiap tinta yang melukiskan kisahku, ada yang hilang dalam beranda-beranda kehidupanku entahlah beberapa kata dan image keindahanya yang terhapuskan, dari dinding-dinding waktuku dalam garis hidup ku yang hilang itu “keindahannya”, ada yang hilang dalam hati kecilku bagaimana aku tunjukan ini pada alam padahal aku bagian darinya, desah nafas dan detak jantungku dalam kerinduan, ada yang hilang dalam seluruh bagian hidupku bagaimana aku dapat menceritakan kisah-kisahku, ada yang hilang dalam harapan-harapan hidupku bagaimana aku berjalan tanpa tau tujuanku, ya ya ya yang hilang itu “keindahannya”…

Keceriaannya, suka dukanya, canda tawanya, senyum manisnya yang dibaluti gaun hijau bagaimana kini aku menemukan keindahannya, ia tak kan pernah tahu itu, takan pernah!, karena aku tahu kesederhanaan dan ketulusanku bukanlah jaminan bagi kesederhanaan dan keindahannya, itu semua yang membuatku tergerak tuk tuliskan setiap kata pada dinding waktuku, bahwa “ada yang hilang” ku sangat kehilangannya, ya ya ya itu keindahannya, alasanku yang bisa membuatku bertahan sampai saat ini, adalah setiap kata yang kuterbangkan bersama harapku dan bayangan keindahannya terkadang hadir dalam beranda hatiku  membuatku kuat dan mencoba memenangkan pertaruhan antara hidup dan mati meski berjalan dengan lelah hati dan jiwa.  membuatku bisa bertahan hidup hingga detik ini, keindahannya adalah alasanku bertahan sampai saat ini, “keindahannya” itulah  satu-satunya alasanku, saat keindahannya terus melangit dan tak lagi disisi sederhanaku, sungguh terasa ada yang hilang, yang hilang itu keindahannya, ya ya ya itulah “keindahanya”…

Entahlah kenapa ada yg hilang, entahlah kenapa keindahannya tak pernah lagi menyapaku sekedar dengarkan tutur katanya nan indah yang senantiasa membuatku tersenyum dari balik haruku, entahlah kenapa, keindahannya tak pernah lagi mampu kutatap, hanya punggungnya yang kulihat membelakangiku itupun saat terakhir yang kulihat, itulah sebuah kisah  tentang keindahannya terkelupas dengan temaram senja dan segala kegundahan menemani kehilangannya, keindahannya yang tenggelam di senja saat itulah aku merasa ada yang hilang, ya ada yang hilang tentang keindahannya ya ya ya keindahannya putri dari segala keindahan, disudut kota mertapolitan dari sebuah pondok mungil terkelupas rasa rindu dengan haru dan pilu ada segudang kegundahan ada kisah yang hilang, ketika itu tentang sebuah kerinduan dari alam keabadian  dan deru tangis meratapi kehilangannya, sepertinya hilang sudah harapan cita-citaku, oh Tuhan pemilik hatiku dan pemilik keindahannya kembalikanlah keindahannya pada sisi kesederhanaanku, orang yang kebingungan mencari keindahannya yang hilang…


pondok mungil.

Lye


0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*