AKRABKAN ANAK DENGAN BUKU
Orang tua sering
kali menuntut anaknya untuk gemar membaca, tetapi kebanyakan mereka lupa bahwa
minat baca tidak bisa datang dengan sendirinya. Minat baca harus dipupuk dari
dalam keluarga sendiri. Dan tugas orang tua lah untuk menuntun anak-anak agar
menyukai buku, mencintainya serta membekali mereka dengan minat baca.
Peranan orang tua dalam memperkenalkan buku sedini mungkin
merupakan hal yang mendasar. Menciptakan suasana gemar membaca dalam keluarga
dengan cara banyak melibatkan aktivitas anakyang berhubungan dengan buku adalah
salah satu cara terbaik untuk membangkitkan minat baca anak.
BERMAIN DENGAN BUKU DAN MAJALAH BEKAS
Kalau Anda mempunyai majalah apa saja yang tidak terpakai,
janganlah buru-buru Anda buang. Biarkanlah anak-anak bermain dengan majalah
tersebut. Andapun bisa memilihkan untuknya majalah yang banyak gambarnya,
seperti iklan atau fhoto berwarna. Sebaiknya pakailah majalah bekas dulu,
karena biasanya Anda cenderung marah kalau anak merobek buku barunya, meskipun
Anda sudah berniat membelikannya untuk anak. Menggunjakan buku yang terbuat
darii kain (kalau ada) juga dianjurkan, karena jenis buku ini selain kuat dan
tidak mudah rusak atau robek, juga dpat dicuci.
Anda bisa bermain-main dengan anak dengan cara membuka-buka buku
atau majalah sambil menerangkan nama-nama benda yang Anda tunjukan.
Gambar-gambar iklan adalah yang paling mudah dan praktis yang dapat Anda
gunakan untuk mengajar mereka belajar mengenal lingkungan, karena selain jelas
dan besar-besar juga warnanya terang (pilihlah yang berwarna). Sekarang ini
iklah menampilkan bermacam-macam fhoto, mulai dari gambar orang, botol susu,
sepatu, mainan, perabotan sampai mobil dan rumah serta banyak lagi. Fhoto-fhoto
yang berwarna yang ada dalam majalah mengenai, binatang, pohon, pemandangan
atau apa saja yang dapat memperluas pengenalan hidup dan lingkungan anak dapat
pula Anda pergunakan.
Selain buku dari kain dan majalah, Anda juga dapat dianjurkan untuk
mempergunakan buku cerita bergambar. perlu diingat bahwa bukan pengenalan
tentang iklan dan fhoto yang lebih penting, tetapi pengenalan akan bendanya
sendiri. Di sini secara tak sadar Anda mengajarkan pada anak sedini mungkin
bahwa benda yang berbentuk persegi empat yang disebut buku atau majalah itu
adalah sumber informasi.
MANFAAT YANG BISA DIPETIK
Tidak semua orang pandai mendongeng dan hafal banyak dongeng secara
lengkap. Jadi, mengapa tidak Anda gunakan saja buku sebagai pedoman untuk
mendongen, selain itu anak akan terbiasa dan dibiasakan melihat benda yang
berbentuk segi empat itu sebagai sumber informasi dan sumber kesenangan. Di
samping itu, mereka melihat bahwa Anda aktif
membaca buku. Manfaat lain adalah Anda tidak cenderung menggunakan
bahasa anak-anak tetapi bahasa buku. Ini akan memperluas dan menambah kosa kata
anak dan juga Anda.
Dengan membacakan buku kepada anak, Anda juga belajar berbahasa
yang baik dan benar (ini diperoleh dari bacaan yang baik), karena biasanya ibu
yang banyak di rumah umumnya lebih banyak memakai bahasa daerah atau bahasa
“pasaran”. Biarpun anda seorang sarjana atau berpendidikan cukup, bila terus
menerus dalam suasana informal, Anda akan kaget betapa mundur dan jeleknya bahas
Anda bila suatu saat harus menghadapi suasana yang lebih formal. Selain itu,
yang penting, sejak kecil anak sudah terbiasa dan dibiasakan mendengar bahasa
yang baku, malalui buku-buku yang Anda bacakan meskipun mereka belum
bersekolah.
Kalau Anda membiasakan diri mendongeng lewat buku atau membacakan
buku untuk anak, maka mau tidak mau Anda akan selalu terlibat dengan buku,
karena harus memilih buku yang akan Anda bacakan kepada anak Anda. Oleh karena
itu, Anda lama-lama akan tahu mana buku yang baik dan mana yang tidak. Selain
itu dengan beragamnya bacaan anak-anak, Anda juga akan tahu dan mengenal dunia
anak-anak yang mungkin sudah Anda lupakan. Anda juga akan terbiasa mengikuti
dan mengetahui apa yang dibaca anak-anak. Dengan demikian anak tidak akan
mengatakan “Ah, Ibu kuno”, karena tidak bisa mengikuti pembicaraan mereka.
Bila Anda terbiasa membacakan buku, maka biar bagaimanapun
sibuknya, Anda akan selalu mempunyai waktu untuk anak. Saat-saat Anda
membacakan cerita untuk anak sungguh tak ternilai harganya karena pada saat ini
pula anak bisa menerima kehangatan dan kasih saying Anda.
Anda tidak harus selalu membacakan buku pada waktu menjelang tidur,
sebab mungkin anak tidak mau tidur sebelum dibacakan. karena itu, carilah waktu
yang cocok disaat Anda dan anak dalam keadaan yang paling santai, sehingga Anda
tidak merasa hal itu sebagai suatu kewajiban. Lakukanlah dengan senang hati dan
untuk kesenangan.
Perlu diketahui bahwa anak-anak tidak akan bosan mendengar cerita
yang disukainya. Mereka bahkan akan meminta Anda membacanya berulang-ulang dan
akan selalu mendengarkan dengan semangat yang sama besar. Jadi, janganlahg
berkecil hati kalau Anda belum sempat membeli buku baru. Selain itu cerita yang
berulang-ulang membuat anak hafal, sehingga Anda dapat mengajaknya berdiskusi.
Juga bila Anda salah baca, anak bisa mengoreksi Anda. Dengan demikian anak
menjadi kritis, cerdas dan berani mengemukakan pendapat.
Acara membacakan buku juga bisa berfungsi sebagai “obat” penenang, karena
biar bagaimanapun nakalnya anak, ia bisa duduk tenang hanya untuk mendengarkan
cerita yang Anda bacakan. Mungkin mula-mula ia kurang tertarik dan tak acuh,
tapi cobalah bacakan terus dengan suara yang jelas, keras, dan lagu yang enak
tentu ia akan duduk tenang dan lengket pada Anda. Anda bisa melihat mimiknya
yang lucu ketika menghayati cerita yang didengarnya. Nikmatilah suasana ini
dengan rasa cinta dan syukur.
Jadi, kalau Anda sudah bisa membacakan cerita pada anak Anda sejak
usia dini dan memberi pengertian pada anak tanpa paksaan bahwa benda yang
berbentuk segi empat terbuat dari kertas itu adalah sumber informasi,
kesenangan dan kehangatan, ia pun akan terbiasa menghadapi buku jenis lain
ataupun buku pelajaran dengan cara yang arif. Dengan begitu Anda tak akan perlu
lagi mengeluh bahwa anak Anda tidak suka membaca dan belajar.
PERPUSTAKAAN KELUARGA
Hal lain yang perlu Anda ajarkan pada anak adalah belajar merawat
dan menyayangi buku. Kumpulkan, rawat serta susun yang rapih buku-buku anak
Anda sehingga mereka dengan mudah dapat menemukannya kembali bila
memerlukannya. Dengan demikian, mereka akan belajar dan terbiasa merawat serta
mencintai buku sebagai benda yang berharga dan memperlakukannya dengan
hati-hati. Koleksi bukunya mula-mula bisa disimpan di lemari buku di kamarnya.
Setelah banyak, Anda perlu membuat sebuah perpustakaan keluarga tempat Anda
bersama-sama bersantai. Jadi, bila memungkinkan, milikilah perpustakaan
keluarga dimana semua buku dari semua anggota keluarga di kumpulkan, sehingga
semua berkesempatan membaca buku yang beragam jenisnya. Isilah perpustakaan
Anda dengan berbagai macam topic seluas mungkin. Bila Anda kebetulan membeli
buku yang bagus untuk anak, sedangkan ia belum tertarik membacanya, jangan
dipaksakan, tetapi simpanlah dalam perpustakaan keluarga. Dengan demikian
sumber informasi baru telah Anda siapkan untuk anak yang akan digalinya setiap
saat ia siap.
Bila Anda terbiasa dengan bacaan yang beragam, anak-pun akan
mempunyai minat terhadap bacaan yang beragam pula. Jadi, jangan salahkan anak
bila membaca satu jenis bacaan atau tidak sama sekali, karena itulah gambaran
orang tuanya. Maka janganlah batasi jenis bacaan anak, baik yang masih kecil
maupun yang sudah remaja. Tetapi, kalau toh anak hanya membaca satu jenis buku
saja, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Selain itu bila Anda biasa selektif dengan bacaan yang Anda berikan
kepada anak, ia pun akan menjadi pembaca yang baik dan kritis di kemudian hari.
Sedikit demi sedikit ia akan mengetahui mana buku yang baik yang
mereka sukai. Anda tak perlu lagi selalu membimbingnya. Bebaskan mereka
memilih, sebab mereka tahu apa yang mereka pilih dan anda tak perlu khawatir
bahwa mereka akan salah memilih bacaan. Percayalah bahwa anak-anak bukan
makhluk bodoh dan Anda tidaklah selalu lebih tahu dan lebih pandai dari mereka.
Tak ada salahnya bila Anda ikut pula membaca bacaan mereka, Karena Anda akan
bisa mengikuti perkembangan anak antara lain lewat bacaannya.
Sumber : Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca, (Jakarta,
Pustaka Tangga, 2004), h.3-8.