TER_UNTUK SEORANG WANITA
Kedudukan Wanita /Ibu Lebih Tinggi dari Pria/Suami
Kedudukan Wanita /Ibu Lebih Tinggi dari Pria/Suami
Tidak pernah kedudukan Wanita/Ibu direndahkan dalam lindungan hukum (syariah) islam. Dari wahyu demikian juga sabda Rasulallah dapat disimak antara lain. Firman Allah:
“Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun” (Q.S Lukman 31:14)
“Kami perintahkan kepada Manusia supaya berbuat baik kepada dua orang Ibu-Bapak-nya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan…” (Q.S Al Ahaf 46:15)
“Ibu saya seorang Wanita, dan saya merasa punya kewajiban menghormatinya, karena isteri saya seorang Wanita, dan saya merasa berkewajiban memupuk rasa mawadah dan hormat kepadanya. Karena putri saya seorang Wanita dan saya merasa berkewajiban memberikan cinta ikhlas saya. Karena saudari saya seorang Wanita, dan saya merasa berkewajiban mengasuh dan mengasihinya. Nah, salah seorang dari mereka, bahkan semuanya di mata serta hati saya dan anda sebagai Manusia yang sehat memiliki tempat yang luhur?” (Umar Tilmasani : surat terbuka untuk para wanita halaman 31)
*******
Cinta kasih dan sayang
Sebenarnya, selain “wajib saling mencintai”, masih ada yang lain lagi. Cinta pada umumnya sangat berbekas pada yang lahiriyah. Oleh sebab itu, cinta remaja sebelum menikah, bila tidak berubah menjadi kasih dan sayang, seringkali jadi kebosanan. Dan, untuk menghindarkan kebosanan itu, cinta harus dibina dan dikembangkan menjadi kasih dan sayang. Kasih dan sayang yang tidak terlepas dari bathiniah.
Bagaimana membina cinta agar berbuah kasih dan sayang?
Surat terbuka untuk wanita (catatan 1)
“Berikian mereka sedikit kasih sayang atas kesalahan dan kealpaannya. Sedikit perhatian bukan yang di buat-buat atau basa-basi terhadap suka-dukanya. Apabila yang anda berikan kepada mereka tadi berasal dari hati lubuk anda, dan anda berikan secara jujur, tulus hati dan ikhlas, niscaya anda akan menemukan sumber kebajikan dari lubuk hati mereka, yaitu manakala mereka memberikan cinta, kasih dan sayang juga kepercayaan kepada anda, sebagai imbalan terhadap apa yang pernah anda berikan kepada mereka (yang walaupun kecil, tetapi benar-benar tumbuh dari lubuk hati anda)”.
Apabila benih-benih cinta, kasih sayang dan kebijaksanaan sudah mulai bersemi dalam diri kita, samalah dengan kita membebaskan diri dari berbagai beban dari bermacam-macam penderitaan! (Sayid Qutb: Kisah Kehidupan dan Kematian)
Harkat dan kedudukan wanita
“Masalah wanita, masalah keindahan alami. Bicara wanita, berarti membicarakan keindahan diri yang dimilikinya. Tetapi tidak setiap keindahan yang mempesona karena keelokannya menyegarkan sanubari . banyak pula yang menyesakkan nafas dan menyempitkan dada. Sebab itu, ada sebagian orang yang lantaran tergiur kecantikannya kemudian terperosok ke jurang nista, menghakiminya sebagai sampah pembawa celaka. Katanya. Jika dunia tanpa wanita, tentu akan damailah kita kaum laki-laki. Sebaliknya bagi yang pernah dan selamanya merasakan kedamaian dan ketenteraman bathin sebab kehadirannya, akan berkata lain bahwa dunia tanpa wanita, akan busuk baunya. Wanita adalah kembang mekar di taman firdaus yang menyebarkan aroma dan wewangian bagi Manusia yang bisa menikmati keharumannya.” (M. Thahir Badrie).
Sungguh seorang wanita adalah makhluk yang mulia di sisi seorang Laki-laki. Dan kedudukan seorang Ibu teramat mulia di sisi kehidupan kita, terimakasih Ibu… terimakasih Ibu… Terimakasih Ibu… Terimakasih Ayah…
"Dari seorang Laki_laki & dari seorang Anak yang terlahirkan."
Lye_
Lye_