Rabu, 05 Oktober 2011

HANYA SEBUAH FIKSI




Ini hanya sebuah fiksi...

Entah bagaimana harus kuawali ceritanya, semua sepertinya terasa "serba salah". oia bukan "serba salah" judul lagu raisa ya! @_^ coba deh kita awali dari sebuah realita yang tak mungkin seorang mengalaminya secara bersamaan, saya yakin semua orang pasti pernah merasakan hal itu karena memang sudah menjadi "sesuatu" yang di-spesialkan Tuhan dan dijadikan hadiah untuk kita merasakan dan menjadikannya rahasia bahkan untuk diri kita sendiri, karena memang kita sendiri telah tidak mengetahui apa yang dijelaskan Tuhan melalui hadiah yang telah diberikan kepada kita berupa perasaan itu... heeemmm apa tuh???

Cobalah ketika kugambarkan sesuatu makhluk yang sama namun memiliki kepala yang berbeda, ia adalah milik dari seorang bidadari yang hadir melalui ruang-ruang gelap namun memiliki cahaya yang begitu terang sehingga aku sendiri tak sadarkan diri ketika ia hadir dengan tiba-tiba disisiku.ya terasa sekali sekujur tubuhku seolah terikat di alam yang Tuhan buatkan untukku, kulihat disana-pun ada kepedihan dan air mata dari sahabatku, yang sebenarnya kutahu itu telah lama terjadi dan seolah banyak nyawa yang ia miliki, namun itulah realita dalam rasaku yang telah menjadi hadiah teragung dari yang maha agung.

Kemudian sekejap saja, dua makhluk yang berbeda kepala itu menghampiriku, bahagia disisiku melebihi rasa yang ia rasakan bersama pemiliknya,seolah ia merengek ingin ku gendong, namun pertanyaan besar datang dari sudut sempit gelap ruang itu, kenapa harus ada yang tak sama dari dua makhluk itu, meski perbedaan itu menciptakan keindahan namun ada yang tak adil dari kehadirannya karena tak sesuai dengan apa yang sering kita lihat dan kita miliki dan mungkin itulah kelamahanku tak memahami ini semua padahal dengan kekuasaan-Nya di dalam alam yang Tuhan hadiahkan kepadaku Ia dengan segala Ke Maha-an Nya adalah Hak dari segala kebenaran. 

Dan disisiku, bidadari itu sandarkan kepalanya seolah ia ingin berlindung dari sisiku entah apa yang ingin ia sampaikan, namun aku dengan segala kerendahan ku merasa tak punya hak untuk semua yang ku alami untuknya, dan perlahan mulai kutinggalkan dan kupaksakan berjalan di relita yang kumiliki. 

0 komentar:

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*