Sabtu, 27 November 2010

HANYA MENYISAKAN HUJAN DAN AIRMATA KERINDUAN DI HALTE INI



hanya menyisakan hujan dan airmata kerinduan di halte ini


saat kulihat ia hanya sekejap...
malam itu...
saat gelap mulai menyelimuti seluruh kerinduanku...
dan hujan manahannya di halte persinggahan...
sayup matanya tak mampu lama kupandang...
karena mataku tercucurkan air hujan...
perih menahan laju deras hujan...
namun...
aku bisa menahan perih mataku...
biar mampu kulihat ia, gadis manis nan mulia...
meski begitu...
rasa hati yang tenggelam dalam kerinduan ini tak mampu kujaga...
jiwanya meraba-raba kasih yang tak mampu kujamah...
melayang-layang diantara dua dunia...
nyata dan impian yang ia rasakan...
sampai kapan ini akan berakhir tak ada yang pasti tahu...
kecuali Ia...
Tuhan Yang Maha Tahu..
sampaikan salamku...
sekejap saja...
aku mulai berlalu pergi meninggalkannya di halte itu..
sedang hujan terus turun membasahi tubuhku..
tak ada yang tahu akan rasaku...
tak ada yang memahami akan kerinduanku...
dia yang kurindukan-pun...
hanya menanti hujan..
aku berlau, namun hatiku terus ada di samping adanya...

sekali lagi ku kembali ke halte itu...
ia telah pergi, berlalu...
hanya menyisakan hujan dan airmata kerinduan di halte ini...

PENGERTIAN FIQIH


Pengertian Fiqh


Pengertian Fiqh

Fiqih menurut bahasa berarti ‘paham’, seperti dalam firman Allah:

“Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (QS.An Nisa:78)

dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan tanda akan kepahamannya.” (Muslim no. 1437, Ahmad no. 17598, Daarimi no. 1511)

Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti:

Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari’at agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-nash al Qur’an dan As sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma’ dan ijtihad.

Hukum-hukum syari’at itu sendiri. Jadi perbedaan antara kedua definisi tersebut bahwa yang pertama di gunakan untuk mengetahui hukum-hukum (Seperti seseorang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada), sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum syari’at itu sendiri (yaitu hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, atau sunnah-sunnahnya).


Hubungan Antara Fiqh dan Aqidah Islam

Diantara keistimewaan fiqih Islam -yang kita katakan sebagai hukum-hukum syari’at yang mengatur perbuatan dan perkataan mukallaf- memiliki keterikatan yang kuat dengan keimanan terhadap Allah dan rukun-rukun aqidah Islam yang lain. Terutama Aqidah yang berkaitan dengan iman dengan hari akhir. Yang demikian Itu dikarenakan keimanan kepada Allah-lah yang dapat menjadikan seorang muslim berpegang teguh dengan hukum-hukum agama, dan terkendali untuk menerapkannya sebagai bentuk ketaatan dan kerelaan. Sedangkan orang yang tidak beriman kepada Allah tidak merasa terikat dengan shalat maupun puasa dan tidak memperhatikan apakah perbuatannya termasuk yang halal atau haram. Maka berpegang teguh dengan hukum-hukum syari’at tidak lain merupakan bagian dari keimanan terhadap Dzat yang menurunkan dan mensyari’atkannya terhadap para hambaNya.


Contohnya:
Allah memerintahkan bersuci dan menjadikannya sebagai salah satu keharusan dalam keiman kepada Allah sebagaimana firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al Maidah: 6)

Juga seperti shalat dan zakat yang Allah kaitkan dengan keimanan terhadap hari akhir, sebagaimana firman-Nya:

“(yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” (QS. An naml: 3)

Demikian pula taqwa, pergaulan baik, menjauhi kemungkaran dan contoh lainnya, yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu. (lihat Fiqhul Manhaj hal. 9-12)


Fiqh Islam Mencakup Seluruh Perbuatan Manusia

Tidak ragu lagi bahwa kehidupan manusia meliputi segala aspek. Dan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh manusia mengharuskannya untuk memperhatikan semua aspek tersebut dengan cara yang terprogram dan teratur. Manakala fiqih Islam adalah ungkapan tentang hukum-hukum yang Allah syari’atkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan mereka dan mencegah timbulnya kerusakan ditengah-tengah mereka, maka fiqih Islam datang memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan manusia beserta hukum-hukumnya.

Penjelasannya sebagai berikut:

Kalau kita memperhatikan kitab-kitab fiqih yang mengandung hukum-hukum syari’at yang bersumber dari Kitab Allah, Sunnah Rasulnya, serta Ijma’ (kesepakatan) dan Ijtihad para ulama kaum muslimin, niscaya kita dapati kitab-kitab tersebut terbagi menjadi tujuh bagian, yang kesemuanya membentuk satu undang-undang umum bagi kehidupan manusia baik bersifat pribadi maupun bermasyarakat. Yang perinciannya sebagai berikut:

Hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah. Seperti wudhu, shalat, puasa, haji dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Ibadah.

Hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah kekeluargaan. Seperti pernikahan, talaq, nasab, persusuan, nafkah, warisan dan yang lainya. Dan ini disebut dengan Fikih Al Ahwal As sakhsiyah.

Hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan hubungan diantara mereka, seperti jual beli, jaminan, sewa menyewa, pengadilan dan yang lainnya. Dan ini disebut Fiqih Mu’amalah.

Hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pemimpin (kepala negara). Seperti menegakan keadilan, memberantas kedzaliman dan menerapkan hukum-hukum syari’at, serta yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban rakyat yang dipimpin. Seperti kewajiban taat dalam hal yang bukan ma’siat, dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Siasah Syar’iah.

Hukum-hukum yang berkaitan dengan hukuman terhadap pelaku-pelaku kejahatan, serta penjagaan keamanan dan ketertiban. Seperti hukuman terhadap pembunuh, pencuri, pemabuk, dan yang lainnya. Dan ini disebut sebagai Fiqih Al ‘Ukubat.

Hukum-hukum yang mengatur hubungan negeri Islam dengan negeri lainnya. Yang berkaitan dengan pembahasan tentang perang atau damai dan yang lainnya. Dan ini dinamakan dengan Fiqih As Siyar.

Hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak dan prilaku, yang baik maupun yang buruk. Dan ini disebut dengan adab dan akhlak.

Demikianlah kita dapati bahwa fiqih Islam dengan hukum-hukumnya meliputi semua kebutuhan manusia dan memperhatikan seluruh aspek kehidupan pribadi dan masyarakat.


Sumber-Sumber Fiqh Islam

Semua hukum yang terdapat dalam fiqih Islam kembali kepada empat sumber:

1. Al-Qur’an

Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ia adalah sumber pertama bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika kita menjumpai suatu permasalahan, maka pertamakali kita harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari hukumnya.

Sebagai contoh:

Bila kita ditanya tentang hukum khamer (miras), judi, pengagungan terhadap bebatuan dan mengundi nasib, maka jika kita merujuk kepada Al Qur’an niscaya kita akan mendapatkannya dalam firman Allah subhanahu wa Ta’ala: (QS. Al maidah: 90)

Bila kita ditanya tentang masalah jual beli dan riba, maka kita dapatkan hukum hal tersebut dalam Kitab Allah (QS. Al baqarah: 275). Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang tidak memungkinkan untuk di perinci satu persatu.


2. As-Sunnah

As-Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa perkataan, perbuatan atau persetujuan.
Contoh perkataan/sabda Nabi:

“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.” (Bukhari no. 46, 48, muslim no. 64, 97, Tirmidzi no. 1906,2558, Nasa’i no. 4036, 4037, Ibnu Majah no. 68, Ahmad no. 3465, 3708)

Contoh perbuatan:

Apa yang diriwayatkan oleh Bukhari (Bukhari no. 635, juga diriwayatkan oleh Tirmidzi no. 3413, dan Ahmad no. 23093, 23800, 34528) bahwa ‘Aisyah pernah ditanya: “Apa yang biasa dilakukan Rasulullah di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau membantu keluarganya; kemudian bila datang waktu shalat, beliau keluar untuk menunaikannya.”

Contoh persetujuan:

Apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (Hadits no. 1267) bahwa Nabi pernah melihat seseorang shalat dua rakaat setelah sholat subuh, maka Nabi berkata kepadanya: “Shalat subuh itu dua rakaat”, orang tersebut menjawab, “sesungguhnya saya belum shalat sunat dua rakaat sebelum subuh, maka saya kerjakan sekarang.” Lalu Nabi shollallahu’alaihiwasallam terdiam. Maka diamnya beliau berarti menyetujui disyari’atkannya shalat Sunat Qabliah subuh tersebut setelah shalat subuh bagi yang belum menunaikannya.

As-Sunnah adalah sumber kedua setelah al Qur’an. Bila kita tidak mendapatkan hukum dari suatu permasalahn dalam Al Qur’an maka kita merujuk kepada as-Sunnah dan wajib mengamalkannya jika kita mendapatkan hukum tersebut. Dengan syarat, benar-benar bersumber dari Nabi shollallahu’alaihiwasallam dengan sanad yang sahih.

As Sunnah berfungsi sebagai penjelas al Qur’an dari apa yang bersifat global dan umum. Seperti perintah shalat; maka bagaimana tatacaranya didapati dalam as Sunnah. Oleh karena itu Nabi bersabda:

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (Bukhari no. 595)

Sebagaimana pula as-Sunnah menetapkan sebagian hukum-hukum yang tidak dijelaskan dalam Al Qur’an. Seperti pengharaman memakai cincin emas dan kain sutra bagi laki-laki.


3. Ijma’

Ijma’ bermakna: Kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat Muhammad saw dari suatu generasi atas suatu hukum syar’i, dan jika sudah bersepakat ulama-ulama tersebut—baik pada generasi sahabat atau sesudahnya—akan suatu hukum syari’at maka kesepakatan mereka adalah ijma’, dan beramal dengan apa yang telah menjadi suatu ijma’ hukumnya wajib. Dan dalil akan hal tersebut sebagaimana yang dikabarkan Nabi saw, bahwa tidaklah umat ini akan berkumpul (bersepakat) dalam kesesatan, dan apa yang telah menjadi kesepakatan adalah hak (benar).

Dari Abu Bashrah rodiallahu’anhu, bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan ummatku atau ummat Muhammad berkumpul (besepakat) di atas kesesatan.” (Tirmidzi no. 2093, Ahmad 6/396)

Contohnya:

Ijma para sahabat ra bahwa kakek mendapatkan bagian 1/6 dari harta warisan bersama anak laki-laki apabila tidak terdapat bapak.

Ijma’ merupakan sumber rujukan ketiga. Jika kita tidak mendapatkan didalam Al Qur’an dan demikian pula sunnah, maka untuk hal yang seperti ini kita melihat, apakah hal tersebut telah disepakatai oleh para ulama muslimin, apabila sudah, maka wajib bagi kita mengambilnya dan beramal dengannya.


4. Qiyas

Yaitu: Mencocokan perkara yang tidak didapatkan di dalamnya hukum syar’i dengan perkara lain yang memiliki nash yang sehukum dengannya, dikarenakan persamaan sebab/alasan antara keduanya. Pada qiyas inilah kita meruju’ apabila kita tidak mendapatkan nash dalam suatu hukum dari suatu permasalahan, baik di dalam Al Qur’an, sunnah maupun ijma’.

Ia merupakan sumber rujukan keempat setelah Al Qur’an, as Sunnah dan Ijma’.

Rukun Qiyas
Qiyas memiliki empat rukun:
Dasar (dalil).
Masalah yang akan diqiyaskan.
Hukum yang terdapat pada dalil.
Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan.

Contoh:
Allah mengharamkan khamer dengan dalil Al Qur’an, sebab atau alasan pengharamannya adalah karena ia memabukkan, dan menghilangkan kesadaran. Jika kita menemukan minuman memabukkan lain dengan nama yang berbeda selain khamer, maka kita menghukuminya dengan haram, sebagai hasil Qiyas dari khamer. Karena sebab atau alasan pengharaman khamer yaitu “memabukkan” terdapat pada minuman tersebut, sehingga ia menjadi haram sebagaimana pula khamer.

Inilah sumber-sumber yang menjadi rujukan syari’at dalam perkara-perkara fiqih Islam, kami sebutkan semoga mendapat manfaat, adapun lebih lengkapnya dapat dilihat di dalam kitab-kitab usul fiqh Islam (Fiqhul Manhaj ‘ala Manhaj Imam Syafi’i).


***
Sumber: Majalah Fatawa
Dipublikasikan oleh www.muslim.or.id

Sabtu, 20 November 2010

INTERMEZOO AH.......



intermezooo ah.......
oleh Ali Poetry pada 03 September 2010 jam 23:34
kata teh alissa neh yaaa.......



Pengertian Rasa Cinta


Kepada Yang Masih Single Cinta ibarat kupu kupu. Makin kau kejar ia menghindar. Tapi bila kamu biarkan ia terbang ia akan menghampirimu di saat kamu tak menduganya. Cinta mampu membahagiakanmu di saat kamu tak menduganya tapi sering pula ia menyakit. Tapi cinta itu hanya istimewa apabila kamu berikan kepada seseorang yang layak menerimanya. Jadi relax jangan terburu-buru dan pilihlah yang terbaik.


Kepada Yang Ragu Ragu Dengan Perkahwinan Cinta bukanlah mencaAri seseorang yang sempurna, Tapi menemukan kamu dengan seseorang yang mampu membantumu menjadikan dirimu sempurna Kepada Playboy/Playgirl Jangan katakan aku cinta padamu jika kau tidak benar-benar maksudkan. Jangan bicara soal perasaan bila ia tidak benar benar ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau hanya berniat main main dengannya. Jangan kau menatap ke dalam matanya bila apa yang kau lakukan hanyalah pembohongan. Hal paling kejam dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta sedangkan kau tidak berniat langsung untuh menerimanya saat ia terjatuh.


Kepada Yang Bertunang Pengukur samaada pasangan itu sesuai atau serasi dan bukan berapa lama waktu yang dihabiskan bersama melainkan untuk betapa baiknya kebersamaan anda berdua


Kepada Yang Patah Hati Sakit....patah hati...bertahan selama kau menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya. Persoalannya bukan bagaimana kita mengatasi rasa sakit itu, Tapi apa yang boleh diambil sebagai pengajaran dan hikmah di sebaliknya.


Kepada Yang Belum Pernah Jatuh cinta Bagaimana kalau jatuh cinta...mau jatuh..jatuhlah tapi jangan sampai terjerumus! Biar selamba tapi tak stabil. Berkongsilah tapi jangan tak adil. Cubalah untuk memahami tapi bukan bermakna tak boleh meminta apa apa. Bersedialah untuk terluka dan menderita. Tapi jangan simpan semua rasa sakit jika itu yang benar benar dialami


Kepada Yang Ingin Menguasai Hatimu patah apabila melihat yang dicintai berbahagia dengan orang lain. Tapi ia akan lebih menyakitkan apabila orang yang kau cintai ternyata tidak bahagia denganmu


Kepada Yang Takut Mengakui Cinta menyakitkan apabila kau putuskan hubungan dengan seseorang.Tapi lebih sakit hati lagi bila seseorang memutuskan hubungan denganmu. Tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kamu cintai langsung tidak mengetahui perasanmu terhadapnya.


Kepada Yang Masih Bertahan Hal menyedihkan dalam hidup ialah bila kamu bertemu seseorang lalu kau jatuh cinta. Kemudian kau menyedai dia bukanlah jodoh mu dan kau telah mensia siakan masa bertahun tahun untuk seseorang yang tak layak. Kalau sekarang dia tak layak,10 tahun pun dia tetap tak layak maka biarkanlah dia pergi dan lupakanlah...


itu saja... mudah-mudahan bermanfaat......

DOA MALAM NAN TAHAJJUD



doa malam nan tahajjud
oleh Ali Poetry pada 23 September 2010 jam 23:22


Tuhan,,,



biarlah rasa ini menyelimutiku..



namun sungguh,,



tak mengerti akan semua ini,,



hamba tau ini adalah ujian ketika hamba kufur akan nikmat-Mu..



namun rasa sakit yang begitu menggetarkan hatiku..



mampukah aku yang lemah melewati semua ini..



meloncati jurang kenistaan..



pecahkan segala batu kemunafikan,,



ia yang pernah dulu begitu mengasihi,,



entah apa yang ada sekarang dalam pikiranya,



mencari segala keindahan..



mungkinkah kebaikan...



karena sekarang aku tak mampu memandangnya,,,



dengan rasa seperti ini,,



Tuhan;;;...



lepaskan belenggu rasa ini jika hambamu ini mulai tak mampu,,



namun jika rasa ini baik bagiku,,



Biar kurasakan rasa ini sebagai penebus atas dosa-dosaku



ya Tuhan.......



tolong berilah sedikit ia yg senang akan lukaku,,,



tangkai kasih...



kini,,,



ketika malam mulai larut,,,



biar rasa sesak ini kubawa dalam mimpi..



jika mampu akan aku kubur dalam gelap mimpi hamba,,



berilah aku jembatan keimanan,,



seperti ketika aku menjemputnya di jembatan cisarap,,,



kasihi aku dengan kasih-Mu



sayangi aku dengan sayang-Mu



hanya permintaan itu dalam doa malamku ini..



ia yang bahagia,,



bahagiakan ia bersama kebahagiaannya..



karena ia pernah menjadi hadiah teragung darimu Yang Maha Agung



dalam hidupku...



Tuhan jika aku masih mampu akan ujianmu...



hamba mohon temani hamba dalam tahajjud ini...



sampai hamba menutup mata ketika senja tiba di ujung harap hamba......



NR



NEH



neh
oleh Ali Poetry pada 26 September 2010 jam 21:54
tak pernah aku pilkIRKAN..



tak pernah aku rasakan..



kini saat ada di depan kertas bercahaya ini,,



saat rahang-rahang waktu menjepit hariku..



apa yang akan aku pertanggungjawabkan dari setiap langkah kakiku dalam setiap waktu yg telah kulalui..??



dan pertanggungjawaban apa dari setiap pemikiranku yang ku tulis dalam sajak waktuku,??,



dan pertanggungjawaban apa dari setiap rasa hatiku yang kutembangkan dalam tembang jiwa..//??



sahabat bawalah aku pada sabana nan luas dari setiap jawabanmu....

YA ALLAH.......



Ya Allah!
oleh Ali Poetry pada 27 September 2010 jam 11:37
Ya Allah!

“semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahman: 29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan paniK dan menyeru, “ya Allah!”

Ketika seseorang tersesat di gurun pasir; kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya; dan para khalifah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru, “ya Allah”

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedy terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru, “ya Allah”

Ketika pintu-pintu pErmintaan telah tertutup,dan tabir-tabir permohonan digerikan, orang-orang mendesah, “ya Allah”

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jaan pintas membuntu, merekapun menyeru, “ya Allah”

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup dan jiwa serasa seolah tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus anda pikul, menyerulah, “ya Allah”.


Kuingat kau saat alam begitu gegitu gelap gulita,
Dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang disaat fajar menjelang,
Dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah
Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanahkan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan tangan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena,

“Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.” (QS. Asy-Syu’ara:19)

Allah : Nama yang paling bagus, susunan hurup yang paling indah,…….

UNTUK YANG LAGI SAKIT....... TAPI SELALU DALAM DEKAPAN KASIH SAYANG ALLAH SWT...



UNTUK YANG LAGI SAKIT....... 
TAPI SELALU DALAM DEKAPAN KASIH SAYANG ALLAH SWT...
oleh Ali Poetry pada 03 Oktober 2010 jam 21:26


Kata orang ne ya,,,

Yang namanya,,, sakit itu bisa berupa peringatan, ujian, cobaan atau bahkan azab dari ALLOH SWT?”
Insya ALLOH, kalau menurut yang nulis ne,, (syapa ya yang nulis ya???) ditegaskan bahwa “Sakit itu Nikmat”, tergantung dari sisi mana kita menilainya.

KaLo Pernyataan bahwa sakit itu berupa peringatan, ujian, cobaan, dst dst, tidak sepenuhnya salah…tapi mari kita coba lihat dari sudut pandang yg ’sedikit’ berbeda.

Bagi beberapa orang, sakit itu berarti: - Mengurangi jam kuliah (gak masuk kuliah), otomatis selama sakit dia tidak perlu pusing memikirkan urusan kuliah. Cukuplah dia ‘berbaring’ memikirkan penyakitnya saja…dan usaha untuk sembuh. Jadi, Sakit itu NIKMAT, KARENA TIDAK PERLU MEMIKIRKAN URUSAN Kuliah… HEHEHE…

- Sakit itu berarti mengingat mati. Dan bagi banyak orang, dengan mengingat mati, maka akan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan demikian, dia akan lebih banyak meluangkan waktunya dengan ALLOH SWT, berkeluh kesah, berdoa, memohon pertolongan kepada ALLOH SWT. Jadi, Sakit itu NIKMAT, karena KITA BISA LEBIH DEKAT DENGAN ALLOH SWT.

TRUS NE YA,,, Jika ada manusia sakit, maka dia akan: 1……. ditengok oleh orang lain. Jadi, Sakit itu NIKMAT, karena MEMPERERAT TALI SILATURAHIM. 2……. lebih dekat dengan keluarga (karena diurus). Jadi, Sakit itu NIKMAT, karena MERASAKAN KASIH SAYANG DARI KELUARGA YG MASIH DIA MILIKI. 3…….banyak diberi makanan yg (lebih) bergizi dari biasanya. Jadi, Sakit itu NIKMAT, karena MENDAPATKAN GIZI YG LEBIH.hihiihi….

Namun dari sekian banyak alasan yg DItulis NTU,,,, di atas, PENULIS….tersentuh dan merasa takjub ketika membaca satu artikel tentang orang TUNA NETRA. Di situ, diceritakan seorang perempuan yg buta sejak kecil. Satu ketika, teknologi sudah memungkinkan untuk melakukan operasi terhadap cacat mata yg dia derita sejak lahir. Ketika usulan operasi ini diajukan kepadanya, secara tegas dia menolak. Alasan yg dia berikan:”Biarlah saya buta, karena dengan kebutaan yg saya alami ini, saya jadi lebih dekat dengan ALLOH SWT serta bersyukur dengan apa yg telah saya dapat dan DIA berikan pada saya. Jika saya tidak lagi buta (karena dioperasi), bisa jadi saya malah akan jadi orang yg durhaka dan kufur nikmat-Nya. Bisa jadi saya akan melakukan banyak maksiat dengan mata baru saya. Jadi, biarkan saya buta….”

Duh…merinding (BUKAN KEDINGINAN) saat membaca artikel itu (bahkan hingga kini). Sedemikian hebatnya cinta sang perempuan itu kepada Sang Khalik, sehingga dia merasakan kebutaan itu adalah bukti cinta-Nya kepada dirinya.

DI AKHIR TULISAN PENULIS TERINGAT, dg hadits Rasululloh SAW,

“Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur (kepada Allah) sehingga di dalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa di dalamnya ada kebaikan pula.” (HR Muslim)

***sekelumit CATATAN INI DI POSTING ketika sedang sakit…namun belum bisa mencapai taraf seperti perempuan tersebut***

CUKUP SAMPAI MALAM INI



cukup sampai malam ini.......
oleh Ali Poetry pada 06 Oktober 2010 jam 22:50


ya Allah...

ya Tuhanku...

aku hanya sebagai hamba-Mu yang lemah dan tiada daya upaya kecuali dari-Mu...

kasihilah aku... sayangilah aku...

sungguh Engkau maha Tahu, apa yang kini tengah menimpaku...

aku tak ingin kehilangan Cinta-Mu...

namun...

hati ini juga tak kuasa mengusir pesona keindahan makhluk-Mu...

yang telah mengambil sebagian dari hatiku...

aku benar-benar telah jatuh hati kepadanya Ya Allah...

Ya Tuhanku...

bimbinglah langkah kakiku...

menuju garis takdir yang paling Engkau Ridhai...

aku...serahkan hidup dan matiku hanya untuk-Mu...





aku harus berusaha memahami keadaanku yang tak mungkin baginya.......

terlalu indah buat ku nantikan..

karena memang pantas ia tuk dinantikan...



cukup sampai malam ini...

akan kuingat selalu malam ini...
Suka · Komentari · Bagikan · Hapus

CINTA DAN KENYATAAN



CINTA DAN KENYATAAN
oleh Ali Poetry pada 26 Oktober 2010 jam 11:11
CINTA DAN KENYATAAN

Mari kita sekarang mendalami “intuisi” Spaemann itu dengan mengikuti refleksinya yang lebih mendasar. Kita bertolak dari fenomena persahabatan. Diantara banyak segi menarik pada fenomena cinta persahabatan, ada satu yang pantas di beri perhatian, kaitannya dengan persepsi realitas. Ada banyak alilran filsafat modern, termasuk Kant dengan kritik akal murninya, positivisme logis dan strukturalisme, yang berdasarkan berbagai argumentasi teoritis, menyangkal kemungkinan untuk mencapai kepastian tentang realitas orang lain, bahkan tentang realitas saya sendiri. Tidak perlu argumen-argumen itu kita masukan disini.Tetapi Sepaemann menunjukan bahwa ada satu kenyataan yang mendobrak semua argumentasi mengenai baik realitas orang lain maupun relitas saya sendiri dan itulah cinta persahabatan. Apabila saya menyadari bahwa sahabatku dalam kesulitan, segala keraguan-keraguan teoritis tentang apakah dia memang nyata dan sebagainya menguap tanpa bekas, aku sadar betul bahwa sahabatku dalam bahaya, aku juga sadar langsung bahwa akulah orang yang dapat dan karena itu harus membantu, dan dalam hal ini kenyataan sahabatku dan kenyataanku sendiri adalah terang secara langsung, tak terbantah Dalam cinta terjadi sesuatu yang sangat menarik.Realitas an sich menyatakan diri: realitas sahabat dan realitasku .Cinta itu pengakuan dan pembenaran sahabat an sich, bukan demi aku. meskipun aku amat berkepentingan dan merasa terlibat, tetapi kepentinganku adalah sahabatku pada dirinya sendiri, bukan sebagai kepentinganku. Sedemikian murnilah kepentinganku terhadap dia itu sehingga cinta sejati membuat saya bersedia mati dengan senang hati bagi yang kucintai. Menangkap kenyataan dalam arti itu berarti: Melihat sesuatu di luar kaitan kepentinganku sendiri, tidak lagi sebagai “objek”, jadi sebagai lawannya “subjek” ,melainkan an sich [1989,19]. Jadi, cinta persahabatan membuka mata kita bagi kenyataan an sich: bagi das sein sahabat. Mata yang terbuka dalam cinta adalah bukan hanya mata hati, melainkan mata akal budi. Dalam hubungan ini Spaemann mengutip kata indah biarawan pada Abad pertengahan, Richard dari S.Victor: “ubi amor, ibi oculus” “di mana ada cinta , di situ

Franz Magnis-Suseno “PIJAR-PIJAR FILSAFAT”ada mata” [1989,19]. Berbeda dari peribahasa populer bahwa cinta membuat buta, cinta yang sebenarnya justru membuka mata bagi kenyataan an sich dia yang dicintai. Menurut Spaemann, cinta adalah dasar inteligibilitas-nya realitas [kenyataan bahwa realitas dapat dimengerti], mengikuti pengertian Plato bahwa “yang baik adalah dasar inteligibilitas-nya realitas “[1989,19]. Cinta persahabatan adalah tanda keterbukaan akal budi yang merentangkan diri kepada kenyataan, das sein an sich.

By,



alye

KENALI DIRIMU SENDIRI



KENALI DIRIMU SENDIRI
oleh Ali Poetry pada 27 Oktober 2010 jam 10:04
dalam buku pertama epigrams atau poems in all metres terdapat syair tentang thales

saat dia menyaksikan adu ketangkasan, wahai zeus sang surya,,,
kau mengambil thales sang arif dari gelanggang...
aku memujimu karena membawa dia dekat padamu: sebab orang tua itu,,,
sudah tidak bisa lagi melihat bintang-bintang dari bumi...

semboyan "KENALI DIRIMU SENDIRI" berasal dari dia meskipun antisthenes dalam successions mengatakan bahwa semboyan itu berasal dari phemonoe dan bahwa chilon yang mengambilnya.

ada sejumlah pihak, baik disaat ini maupun dimasa silam, yang beranggapan bahwa menjadi seorang sparta lebih mengandaikan selera terhadap pemikiran intelektual daripada latihan raga, karena mereka sudah menyadari bahwa seni menyusung ungkapan-ungkapan yang ringkas, rapih dan tepat merupakan pertanda budaya tertinggi. beberapa diantaranya adalah thales dari miletus, pittacus dari mytilene, bias dari priene, cleobolus dari lindus, serta myson dari chen, dan orang ketujuh dari kelompok itu, menurut beberapa sumber, adalah orang sparta, yaitu chilon. mereka semua adalah para pelestari, pengagum, dan murid budaya sparta, yang berupa sejumlah penegasan dan keputusan penting yang dinyatakan oleh masing-masing orang itu, selain itu, mereka berkumpul bersama dan mempersembahkan buah pertama kearifan mereka kepada appolo di kuilnya di delphi, dan memahatkan kata-kata yang kemudian diucapkan oleh semua orang, "KENALI DIRIMU SENDIRI" dan "tidak ada yang berebihan". saya menyebut fakta-fakta ini untuk menekankan bahwa diantara orang zaman dulu, kata-kata yang ringkas ini merupakan bentuk khas filsafat.


antologi filsafat graham higgin 23

KETIKA KATA-KATA MENJADI SESUATU YANG LUAR BIASA “Karang Yang Tegar, Berubah Menjadi Istana Karang Dan Akhirnya Menghilang Terkikis Habis Termakan Waktu"



KETIKA KATA-KATA MENJADI SESUATU YANG LUAR BIASA “Karang Yang Tegar, Berubah Menjadi Istana Karang Dan Akhirnya Menghilang Terkikis Habis Termakan Waktu"
oleh Ali Poetry pada 01 November 2010 jam 9:44
KETIKA KATA-KATA MENJADI SESUATU YANG LUAR BIASA
“Karang Yang Tegar, Berubah Menjadi Istana Karang Dan Akhirnya
Menghilang Terkikis Habis Termakan Waktu”.



Seringkali kita menyaksikan sesuatu yang biasa namun sama sekali tak biasa. Sebagaimana aku menyaksiakan sesuatu yang sangat biasa disebuah pantai di kawasan pedesaan di daerah Banten. Dibalk sebuah bebatuan karang yang begitu kokoh kusaksikan di bibir pantai panimbang ada gelombang air yang terus menerjang batu karang tegar itu, air tersebut, bergelut dengan waktu menciptakan bentuk yang indah pada batu karang tersebut, deburannya yang memenuhi setiap detik waktu telah membentuk batu karang bagaikan sebuah istana karang yang kecil. Karena terus menerus gelombang air laut itu menerjang batu karang yang kokoh, akhirnya batu yang kita anggap tegar itu habis termakan waktu, tak tersisa entahlah menjadi abu, air atau udara, yang pasti karang yang pertamakali kulihat karang besar tegar kini telah berubah menjadi bentuk istana kecil dan akhirnya hilang tak tersisa, hanya terekam dalam pita bayanganku.

Saya pikir, disitu telah terjadi suatu peristiwa, peristiwa yang biasa “gelombang air laut yang menerjang karang tegar”. Dan menghasilkan peristiwa yang saya anggap luar biasa “karang tegar yang berubah menjadi istana kecil dan akhirnya hilang termakan waktu”. Secara fotografis peristiwa itu memiliki keindahan yang tak terhingga kurasa. Artinya pada suatu moment kita telah mendapatkan peristiwa alam dengan cara tamasya visual yang menyenangkan jika kita pandang. Ada begitu banyak moment dalam berjuta kisah yang dijalani, kita bisa menapatkan kualitas yang berbeda-beda dalam sebuah produk cerita tentang kita dan alam. “karang yang tegar, berubah menjadi istana karang dan akhirnya menghilang terkikis habis termakan waktu”.

Saya pikir saya juga merupakan bagian dari peristiwa alam itu, yang aku mau katakan adalah dalam kisah yang serupa dengan keadaan tersebut, sebuah kata sebenarnya bisa menjelma. Dalam sebuah kisah penjelmaan sebuah kata-kata. Aku tak mampu membayangkan bagaimana jika kata-kata lebih dulu mendapat persetujuan dari sebuah tujuan, intensi atau tujuan seseorang penyair untuk bisa menjadi kata-kata bijaksana. Karena kata-kata menerima beban definisi yang dikaryakan oleh pretensi-pretensi penyair. Sebagaimana sebuah cerita tentang gelombang air laut tanpa maksud membentuk sebuah batu karang menjadi istana kecil apalagi untuk melenyapkan batu karang itu. Jadi, cukuplah sulit bagi jiwaku menghadapi pembuat kata-kata yang berkreasi pada keadaan pesanan. Entahlah yang dilakukan penyair dalam kotak kebijaksanaan yang mengisi antologi-antologi keperihatinan pada bencana, perang atau keadaan yang menyedihkan bagi jiwa.

Jiwaku-pun tak dapat membayangkan, bagaimana jika kata-kata dapat hidup independen sambil membnuh sang penyairnya, bersama berjuta kisah yang mengelilinginya. Kata seolah mampu membuat kisah, jalan, dan definisinya sendiri. Jiwaku tak mampu mempromosikan kata-kata menjadi suatu species lain dari makhluk berkehidupan. Akupun teringat pada sebuah tulisan yang tertulis di buku karya Radhar Panca Dahana “kata-kata bukanlahalat pengertian…harus bebas dari penjajahan pengertian, dari beban idea,…harus bebas menentukan dirinya sendiri” atau salah seorang filosofis Jacques Derrida mengatakan “kata-kata bijaksana telah menjadi yatim piatu” dan kerabat-kerabat lainnya setelah pascastukturalis menyatakan bahwa upaya sebuah sajak mendapatkan pengertian yang berlaku pada sebuah masyarakat akan menghadirkan jalan buntu.
Barangkali aku bukan seorang ekstrimis atau narsis bahasa, seperti mereka. Bukan karena aku hidup disebuah bangsa yang memelihara tuduhan dan hukuman pada segala bentuk ekstrimitas, fasisme dan sebagainya. Aku tidak pernah takut untuk menjadi seorang ekstrim atau seorang narsis, namun aku tak pernah berhasil menemukan organ-organ dalam tubuh , kesadaran maupun sejarah sosialku yang bisa memberiku kekuatan untuk bisa membuatku menjai seorang ekstrimis. Sebagaimana kebanyakan orang atau penyair.

Kata-kata, bagi jiwaku, bagai gelombang air laut yang menggemuruh di bibir pantai yang menerjang batu karang besar. Kata-kata tidak hanya menjadi naluri kultural dalam kesadaran pikiran dan bathinku saja. Kata-kata juga mengalami yang kita sebut sebagai metabolisme, sebagaimana keringat dan airmata yang keluar melalui jalur-jalur ekskresinya masing-masing. Bahkan kata-kata telah menjadi atom-atom metafisis yang mengalir bersama darah di sekujur pembuluh darah atau syaraf tubuhku, bahkan pula kata-kata telah menjadi ventrikel dalam jantungku. Aku tak usah lagi menunggu, menghitung dan memerintahkan apa yang telah terjadi otomatis secara alamiah tersebut. Demikian jiwaku memandang sebuah kata-kata yang hadir dan terbentuk begitu saja, lewat pergulatan dengan unsur-unsur alami lainnya: air, tanah, api, udara, manusia dan bagian alam lainnya.

Secara alami pula, aku menyetujui kata-kata yang terungkap oleh pemahaman Horatius bahwa kata dalam sastra itu dulce et utile (menyenangkan dan bermanfaat), atau kata dalam sastra itu memiliki persuasi: docere (memberi nikmat), delectare (mengajar), dan movere (menggerakan).

Namun, jujur saja, aku menyusun sebuah kata lewat kata-kata yang didahului oleh maksud,pretensi, intensi atau lebih tepatnya gelora atau ke-ingin-an dari ke-aku-an ku. Jujur jiwaku tak memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai kata-kata agar kata-kata misalnya, sebuah puisi dengan pengertian dan pretensiku menuliskan puisi. Ia keluar begitu saja seperti keringat dan airmata, melintasi imajinasi, tak terbendungkan, sekali lagi, kukatakan aku tak memiliki kekuatan memerintahkan kata-kata untuk masuk dalam kotak-kotak yang terdesain lebih dulu, sadar atau tak sadar.

Aku percaya, begitu kata-kata terlahir dari jiwa kita ia akan segera mencari konteksnya sendiri, atau dengan alamiah ia akan memiliki konteks sendiri. Karena kata-kata bagiku ialah context dependent kata dan konteks adalah conditio sine qua non.

Kata-kata seperti kata-kata bijaksana, puisi, atau kata terindah lainnya takan pernah mati, jika kata-kata terlahir dari udara ia akan melahirkan embun, atau gelombang air laut yang mengukir batu karang tegar membentuk sebuah istana karang kecil yang unik. Jika kata-kata hadir dari seorang yang jujur termasuk membebaskan kata-kata dari segala bentuk, gaya atau persfektif yang terbatas. Kejujuran dan kenaifan sebuah kata saya yakini akan menumbuhkan sesuatu yang luar biasa tentang keindahan.

Aku pikir mungkin juga kita semua, sepakat kejujuran-lah yang menciptakan kualitas pada sebuah kata. Meski terkadang kita kerap terjerembab ketika kita menganggap diri kita jujur, jiwaku berkata itu lumrah, setidaknya kita tak berani menganggap kita bisa polos dan bening seperti kaca dimana tempat kita bercermin, menghadirkan kita seutuhnya seperti kita seadanya.

Sejujurnya kita hanya bisa berharap kita bisa menjadi embun nan bening, H2O murni, sebagai kenaifan yang dikristal waktu sepanjang malam, sepanjang gelap yang sering aku atau mungkin kau takuti.

Dan saat ini ingin aku katakan, “kita bisa saja mencintai dunia atau manusia atau siapapun dan apapun yang kita cintai, namun terkadang yang kita cintai terlalu cantik, indah dan baik bagi kita”. Melalui kata-kata-lah kita telah berusaha mendekatinya, membaringkan kita dalam pangkuan mimpinya. Paling tidak, kita telah memperoleh hiburan spiritual dan makna yang cukup dalam bagi kisah yang kita alami.

Dan lagi ingin kukatakan apalagi yang bisa diharapkan manusia, selain berusaha mendekati kemurnian, menyatu dengan kejujuran untuk membaluti luka dalam jiwa dan kesadaran akal kita, untuk mendapatkan itu semua kita harus bersahabat dengan sesuatu yang telah menciptakan keringat, airmata, batu karang yang tegar, gelombang laut, istana karang kecil unik, air, tanah, api, udara, dan seluruh alam. Mendekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha latif, Maha Indah pemilik Jannah yang indah, Maha Luas pemilik jagat raya yang luas, Maha agung pemilik segala yang tercipta, dan pemilik segala Maha dan Sifat dan Dzat yang terbaik ada pada-Nya, Allah Yang Maha Esa.


Lye…

TENTANG SEBUAH PERASAAN



“TENTANG SEBUAH PERASAAN”
oleh Ali Poetry pada 09 November 2010 jam 10:24


Rasa adalah dunia reka...
Tak dapat memahami Dunia itu sendiri,,,
Rasa adalah reflEksi...
Ia bias..
Ia bayang-bayang,,,
Tapi nyata dirasakan..
Dia bukan nyata,,
Tapi pintu untuk membuka kenyataan...
Ia hanyalah dusta...
Tapi terasa jika dirasa...
Rasa adalah pembohong untuk Dirinya...
Ia akan menjadi benar jika dirasa,,,
Melalui pembenaran secara pribadi'''...
Dalam rasa...
Siapapun berhak marasakan apa yang ia rasa...
Sang presiden, sastrawan, agamawan, pengacara, guru, supir angkot, hakim, dan penjahat sekalipun ia berhak merasa apa yang ia rasa...
Tak perlu anggap ia berdusta...
Karena rasa milik semua...
Kau, aku, dia dan mereka...
Kita punya rasa.......

@lye

“TENTANG SEBUAH PERASAAN”

Ini tentang sesuatu yang abstrak dan tak mungkin semuanya kita merasakan hal yang sama secara utuh sempurna, namun paling tidak, jika kita mengeluarkan tentang perasaan yang abstrak ini berbentuk bahasa baik berbentuk kata yang terucap maupun kata yang tertulis, sebuah bahasa akan mewakili sesuatu yang abstrak ini bagi semua yang mendengar atau yang membacanya.

Mungkin akan sama, ketika kita melihat langit yang semula cerah dan kemudian terlihat mendung. Aku, kamu, dia dan mungkin juga mereka ketika tak ada bahasa apapun yang ingin membahas tentang mendung itu, langit yang mendung itu akan terlihat biasa saja dan tak akan menjadi pembicaraan atau sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan dan diberi makna akan adanya.

Dan dengan bahasa kita berkomunikasi, selanjutnya dengan sendirinya kita akan memaknai apa yang telah, sedang dan akan terjadi pada mendung itu, dan mingkin ketika kita mulai mengotakkannya dalam satu bahasa sebagai komunikasi, akhirnya kita mampu menyetujui secara bersama-sama bahwa mendung itu bagian dari proses alam dari suasana yang cerah menuju hujan ketika ada mendung. Meskipun terkadang tak sempurna kebenarannya.

Meski terkadang persetujuan itu sering sekali diawali oleh prasangka atau praduga, akan tetapi yanag kita peroleh disini adalah pemaknaan yang akan mendekati suatu kebenaran yang memang tak cukup untuk mencapai kesempurnaan melalui bahasa kata terucap, gerak-gerik tingkah laku kita atau tulisan yang merupakan bagian dari bahasa komunikasi ini.

Dan mengenai bahasa ini, bahasa sebagai alat yang akan saya gunakan untuk menjelaskan “tentang sebuah perasaan”. Seorang ahli bahasa atau psikolinguis seperti Chomsky atau Thomas Bever bever misalnya, yang saya kutip dari buku karangan Radar Panca Dahana “Kebenaran dan Dusta dalam Sastra”. Kedua ahli psikolinguis tersebut percaya bahwa terdapat semacam struktur tata bahasa di otak bagian kanan manusia yang menuntut menentukan cara seseorang berbahasa. Sungguh luar biasa memang sebuah bahasa, bagaimana seorang novelis seperti Habiburrahman El-Sheirozy yang mampu melahirkan novel yang luar biasa “ayat-ayat cinta” novel pembangun jiwa. Atau seorang penyair Jalaluddin Rummi, Kahlil Gibran, Chairul Anwar, Sanusi Pane, W.S Rendra, Taufik Ismail dan banyak penyair luar biasa lainnya yang mampu menghasilkan syair yang maha indah.

Dan “tentang sebuah perasaan”. Entah perasaan apa yang akan saya ungkapkan ini, dan bagaimana kita bisa atau tidak menyetujui pemaknaannya. Yang ingin disampaikan disini adalah “tentang sebuah perasaan” yang indah tak ada yang lain perasaan adalah sesuatu yang indah yang memiliki keindahan. Disetujui atau tidak, saya ingin mengatakan sebuah perasaan itu bagaikan……. (coba bayangkan) sebuah perasaan itu adalah intan permata dengan warna yang kau sukai (saya ambil warna hijau karena saya suka warna itu) dengan bentuk yang engkau sukai pula (saya ambil bentuk kotak atau bundar karena mungkin banyak dari kalian suka bentuk yang sederhana ini).

Sudahkah engkau membayangkan “tentang sebuah perasaan” itu sebagai batu intan permata dengan warna dan bentuk yang engkau sukai. Ia bermula dan memiliki dasar yang indah memiliki sesuatu yang siatnya menarik, menakjubkan dan menyenangkan. Dan ketika batu intan permata yang indah itu terlempar kedalam lumpur hitam dan bau, batu permata itu tetap memiliki sifat keindahan itumeski berada di tempat yang kurang tepat, namun sepertinya kita teramat kurang bijaksana jika menempatkan sesuatu yang indah itu di tempat yang tidak sepantasnya untuk keindahan itu. Akan tetapi cobalah ketika batu intan permata dengan warna dan bentuk yang engkau sukai itu engkau bentuk cincin yang indah kemudian engkau simpan di jari manismu (bagi wanita), hanya satu kata yang ingin kuucapkan… “SEMPURNA…”.

Itu yang ingin kujelaskan “tentang sebuah perasaan”. Simpan dan pakailah sebuah perasaan itu sebagai yang indah dan memang tak bisa kita pungkiri terkadang sebuah perasaan ada yang menghadirkan keharuan, kepedihan dan airmata, tapi tetaplah yakini “tentang sebuah perasaan itu” adalah sebuah kisah tentang keindahan.

Dan sekarang aku, kau, dia dan juga mereka bisa memutuskan dan memaknai “tentang sebuah perasaan”, sebelumnya ada yang meski kusampaikan lagi, menurut Roland Barthes bahasa adalah sebuah mitos, sebuah dunia acak “chaos” yang mampus-mampusan dan kita mengaturnya dalam keteraturan sementara dan memang yang ada pada tingkat pengucapan, gerak tubuh atau sebuah tulisan ini merupakan sebuah proses “penandaan” atau pemaknaan yang terus menerus dan dinamis.

Jadi saya pantas mengucap dan memohon “maaf” jika mungkin bahasaku tentang pemaknaan “tentang sebuah perasaan” menipu, karena memang kata-kata dalam bahasaku adalah memori kreati bagiku dan merupakan bagian dari upaya untuk terus memberi pemaknaan baru pada situasi aktual atau compatible bagiku. Dan mungkin karena bahasaku menciptakan pemaknaan “tentang sebuah perasaan” ini benar bersifat tentatif yang sementara, bisa berubah setiap detik waktunya.

Dan, silahkan sahabat perasaanku, putuskan apa yang ingin engkau katakan dalam bahasamu “tentang sebuah perasaan”!!!


Pondok Mungil, 10:37 03 November 2010
Lye

TENTANG HATI



TENTANG HATI
oleh Ali Poetry pada 12 November 2010 jam 11:20
TENTANG HATI

Berbicara “tentang hati”, akan sangat banyak bahasa dan perkataan yang akan menjadi bahan dialog kita, bagi seorang pedagang makanan, seorang dokter, bagi seorang penyair atau masing-masing dari kita akan berbeda ketika kita memperbincangkan tentang hati.

Yang ingin saya cetak miring “tentang hati” disini bukan sekedar hati sebagai bagian dari organ tubuh kita yang berfungsi menetralisir racun yang ada di dalam tubuh kita, tetapi lebih dari itu saya ingin mengatakan “hati sebagai tempat tersuci di dunia ini”. Izinkan saya yang tidak banyak perbendaharaan kata ini mengutip seorang penyair muda berbakat saudara kita, Rikha Aprilia.

Jika kita melukai hati manusia lainnya
Dosanya lebih besar daripada merusak sebuah tempat suci di dunia ini
Karena hati adalah sebuah kuil yang di tempatkan Tuhan di dalam diri setiap manusia
Sebuah kuil tuk menampung percikan Illahi di dalam diri kita
Kuil di dalam diri kita lebih berharga daripada kuil tersuci sekalipun di muka bumi
Jagalah lidah dan mulut kita
Agar tidak banyak orang yang sakit hati

Syair yang begitu indah itu seolah ingin mengatakan betapa pentingnya menjaga hati seseorang, betapa pentingnya menjaga tingkah laku dan tutur kata kita agar tidak menyakiti hati sebagai sumber perasaan dan kita sebut sebagai tempat tersuci itu.

Seandainya jika kita ingin menggambarkannya dalam alam pikiran kita, bisa kita bayangkan, ketika kita sengaja atau tidak sengaja telah merusak tempat-tempat suci di dunia ini, kita bisa saja membangunnya atau menggantinya dengan bentuk yang lebih indah. Akan tetapi, coba bayangkan ketika hati kita telah dilukai, bagaimana??? Saya rasa jawaban inipun akan sangat banyak berbeda.

Tetapi ingin saya kisahkan sebuah cerita tentang seorang pemuda dan pemudi yang membangun kisah cinta dalam kehidupannya, seorang perempuan ini telah sepenuh hati memberikan rasa kasih sayang kepada kekasihnya, sampai-sampai ia hanya mencita-citakan hanya dengan pria pujaannyalah ia hidup dari alam dunia sampai syurgawi nanti. Tetapi apa yang terjadi, pria pujaan hatinya telah melupakan janji setianya, pria itu telah tergoda entah karena harta, tahta atau karena sesuatu yang lainnya yang jelas ia telah mengkhianati janji setianya. Pria itu telah menikah dengan wanita lain, bayangkan seperti apa hati seorang wanita yang telah dilukai hatinya sedangkan wanita itu telah mencintai si pria itu dengan sepenuh hati. Saya tak ingin menjelaskan bagaimana keadaan hati seorang wanita yang telah dilukai hatinya tersebut. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan saya bagaimana seoran pria itu akan memperbaiki hati yang telah ia lukai sedang ia telah bahagia bersama dengan wanita lain tak memikirkan “tentang hati yang ia lukai”. (kisah itupun bisa dibalik seorang pria yang di lukai hatinya).

Sekali lagi, saya hanya mampu mengatakan “jagalah hati seseorang karena hati adalah tempat tersuci di dunia ini”.

09:34, Pondok Mungil
04 November 2010
Lye



jagalah hati.......

KONSEP ANEH MENURUT HAMBALI IBNU RANIM



ANEH
oleh Ali Poetry pada 13 November 2010 jam 19:03

ANEH


Banyak sekali orang yang sering mengatakan kata “aneh” yang dalam bahasa inggris disebut dengan “odd/peculiar” namun sebenarnya tak banyak orang yang mampu memahami makna aneh tersebut dan hanya bisa merasakan atau menilai hal aneh dengan nilai keabstrakannya, saya sendiri tak begitu mampu memahami makna aneh dengan begitu jelas, namun dengan metode Tanya jawab tak langsung lewat sms (short message servis) dari beberapa teman yang saya miliki, meski metode ini mungkin jauh sekali untuk mencapai kebenaran namun secara subjektif saya menilai secara kuantitas metode yang saya gunakan ini cukup untuk mencapai kebenaran secara subjektif dan tidak menutup kemungkinan membuka kebenaran objektif.

Mengapa saya tertarik membahas sesuatu yang disebut “aneh” ini, saya-pun tak begitu paham mengapa saya tertarik membahas kata ini, mungkin ini merupakan salah satu bagian yang disebut aneh, hahaha… saya bagian dari sistem keanehan di dunia ini… hah, aneh itu memang tidak ada yang palsu, sesuatu tidak bisa dikatakan aneh jika dibuat-buat.
Oke, langsung saja menurut salah satu pendapat yang saya terima, makna dasar aneh menurut istilah ialah “sesuatu yang berbeda”, sebenarnya banyak sekali orang yang memaknai kata aneh namun secara umum dapat diwakili oleh beberapa pendapat di bawah ini yaitu:

Aneh adalah sikap yang berbeda dari orang lain/tidak lazim:

mungkin dalam hal seperti ini objek dari keanehan adalah seseorang atau manusia. Manusia atau seseorang yang memeiliki perbedaan tingkah laku yang berbeda dengan manusia lainnya maka akan disebut aneh. Sebenarnya dalam kasus seperti ini masih ada keraguan yang harus dipertanyakan mengapa manusia yang berbeda sikap dengan manusia lain sering disebut dengan aneh, padahal kita semua meyakini setiap manusia di dunia ini memiliki perbedaan dan mempunyai ciri khas-nya masing-masing seharusnya seseorang harus menerima perbedaan tersebut dengan lapang dada tanpa harus mengatakan aneh. Namun meski demikian kita juga tak lepas dari teori fakta sosial/fact social yang dikemukakan oleh Emile Durkheim. Jadi dengan berpegang dengan teori tersebut maka konsep aneh yang mungkin sebenarnya tak perlu ada jika dilihat dari perbedaan dan cirri khas manusia yang begitu kompleks namun dalam suatu sistem masyarakat memiliki batasan nilai atau memiliki sikap-sikap yang sudah biasa atau sudah lumrah dikalangan masyrakat yang telah disepakati oleh suatu sistem sosial dalam suatu kehidupan bermasyarakat, maka sah-sah saja jika ada seseorang yang mengatakan aneh pada seseorang yang memiliki sikap yang berbeda dengan orang lain karena sikap seseorang ada batasan-batasan tertentu yang lumrah yang sudah diepakati oleh masyarakat tersebut.

Kerugian dari sikap yang berbeda dengan orang lain ini adalah bisa membuat orang bingung. Biasanya orang memahami makna aneh adalah makna yang berkonotasi negatif dengan alasan jika perbedaan yang berkonotasi positif itu lebih bagus atau lebih tepat disebut unik. terkadang orang aneh ini dengan sikap yang tidak lazimnya akan dikucilkan oleh orang-orang disekitarnya atau karena sikap aneh-nya yang buruk misalnya terbiasa melakukan hal-hal yang tidak terpuji maka orang aneh seperti ini akan ditinggalkan atau dijauhi oleh orang lain atau lebih tidak mengenakan lagi orang seperti ini terkadang bisa sampai disebut gila.

Namun tak selamanya orang yang memiliki sikap aneh ini dikucilkan oleh orang lain atau bermakna negatif sebab ada yang memaknai aneh yaitu suatu keunikan dari diri manusia yang ditonjolkan lewat ekspresinya, karena ada yang menilai sikap aneh seseorang itu adalah sikap yang unik dan menjadi nilai kemenarikan tersendiri bagi orang aneh tersebut, bisa membuat orang lain tertawa dan terkadang orang yang aneh juga memiliki hal yang positif yaitu orang-orang aneh ini mudah diingat dan sering sekali diperhatikan oleh orang lain, dari persfektif sosial orang-orang seperti ini mudah bergaul atau bersosial selain itu ada juga yang berpendapat keuntungan orang ini adalah memiliki ciri khas yang berbeda dengan orang lain atau lebih bagus lagi ada yang mengatakan dengan kata-kata “polosnya” tapi berilmu, mungkin orang yang aneh ini dengan keanehannya bisa masuk berita dan terkenal hahaha,,,.

Aneh itu tidak mengerti dengan sesuatu:

Pendapat ini mungkin pendapat subjektifitas seseorang, orang ini memahami kata aneh yaitu sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh orang yang memiliki suatu masalah, kerugian dari orang yang tidak mengerti dengan sesuatu ini ialah rasa keanehan yang ia miliki sehingga ia tidak mengetahui apa yang ia tidak tahu, maka ia akan selalu merasa aneh tanpa mengetahui apa yang ingin ia ketahui itu.

Sebenarnya banyak sekali orang yang mengatakan aneh orang yanag tak memahami sesuatu, namun jika kita melihat dari sisi kebijaksanaan ada pula orang yang mengatakan bahwa aneh adalah segala sesuatu yang belum kita ketahui, berarti sesuatu yang aneh itu meski terkadang kita tidak mengerti dengan keanehan itu jika kita mau berusaha untuk mengetahuinya maka ada kemungkinan seseorang itu bisa membuka tabir keanehan itu dan mengetahui segala apa yang tidak ia ketahuinya dan melenyapkan keanehan itu.

Aneh itu segala sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal:

Menurut pendapat ini aneh tidak terbatas pada sikap seseorang yang berbeda dengan orang lain, lebih luas dari itu aneh dalam hal ini adalah segala sesuatu yang tidak biasa, tidak bisa diterima oleh akal sehat, dan tidak rasioanal tergantung dalam konteks apa kata aneh ini digunakan. Aneh bisa disebabkan oleh rasa ketidaktahuan, keheranan atau karena ketidakpercayaan terhadap sesuatu. Kerugian dari makna aneh seperti ini adalah tersesat dalam ketidaktahuannya. Dan hal positif yang dapat kita ambil dari keanehan seperti ini yaitu kita akan termotivasi mencari sesuatu yang tidak kita ketahui.

Segala sesuatu yang aneh ini bisa terjadi karena faktor bawaan, lingkungan asal, stress atau memang dari sudut pandang/prinsip hidup yang dimiliki oleh seseorang jika keanehan ini terjadi pada sikap seseorang, akan tetapi jika keanehan ini dari suatu benda atau makhluk lain selain manusia mungkin jawaban sederhananya adalah keanehan itu sebagai tanda kekuasaan Allah Yang Maha Latif lagi Maha Kuasa.

DOA SENJAKU SEHABIS MAAGHRIB


DOA SENJAKU SEHABIS MAGHRIB
oleh Ali Poetry pada 14 November 2010 jam 18:21



Jika seribu kata tak mampu tertulis dalam dimensi layar laptop saya, 
Maka cukuplah seberkas do’a yang mampu saya tuliskan pada seuntai do’a. 
Dalam nuansa penuh rasa rindu sebuah do’a selalu terlantun untuk dia, 
Tak merdu memang..
 Tapi bagiku hanya do’a dan do’a lah yang mampu menepis rasa rindu ini.

Ya Allah ya Mushawwir ya ’Aziiz, 
Ukirkanlah sifat umar bin khattab dalam langkah hamba, 
Agar menjadi pribadi yang gagah perkasa membuat rindang 
Jadikanlah sifat santun yusuf dalam tiap tutur kata hamba,
Hingga jadi bagian “nilai lebih” membuat kilau romantisme sikap hamba.

Ya Allah ya waduud..
Engkaulah yang Maha Mencintai.. 
Senyum dalam seuntai nafas ini adalah ketika melihatnya bahagia,
Ikhlas dan bahagia rasanya jika diapun bahagia bersama kekasihnya. 
Dan jadikan kekasih dia sebagai payung yang menopang hujanMu, 
Jadikan dia sebagai pohon yang merindangkan ketika panasMu mengenainya 
Dan jadikan dia sebagai canda tawanya ketika sedih hinggap di hatinya…

Ya Allah ya Rabbi ya Naafi..
Tiada keindahan selain bersumber dari keindahan Mu. 
Jika air mata ini bagian dari ikhlas, 
Maka jadikanlah air mata ini sebagai air mata terakahir untuk kesedihan dia, 
Tak rela rasanya hamba jika kelak melihat tetesan air mata di indah matanya. 
Ya Allah ya Shabuur..
 Jadikan sabar sebagai temali rasa yang menguatkan rasa rindu dihati ini, 
Hamba mohon.. 
Bimbinglah hamba tuk senantiasa belajar memanage rindu ini..
 Amiin ya Mujiib...

khusyu



Khusyu

Kutengadahkan samudera harapku
Pada setiap ruang waktu yang tersedia
Kuhimpit semua mimpiku
Lalu kujadikan dalam satu lajur yang harmoni
Semua keindahan yang terbentang
Kucoba sampaikan pada setiap hati
Biar terasa benar manisnya
Kusimpan saja setiap rasa yang terbuang
Kata mereka itu kepedihan
Kukubur dalam sabana hatiku
Biar menghijau bersama hijaunya hatiku
Kutulis saja dalam bait ini
bukan untuk mereka
Atau kau dan dia
Bukan pula untuk hatiku
Tapi
Untuk setiap hati yang pernah
Dan akan selalu mempunyai rasa
Kututup rasa ini dalam bait ini
Biar hitam
Menghitam kelabu bagai tinta ini
Biar menjadi titik
Menjadi titik penutup kata ini.

BERAKHIR DALAM KEMATIAN



BERAKHIR DALAM KEMATIAN
oleh Ali Poetry pada 16 November 2010 jam 1:31
KETIKA MALAM TIBA ADA YANG MEMPERTANYAKAN CINTA KEPADA MUHAMMAD 'ABDUH GHANIM KEMUDIAN IA BERSYAIR....

Kaulah, Ya Rabbi, yang menciptakan penyair diantara kami
Dan Kau jadikan cinta (seperti dialaminya) suatu kepercayaan bagi kami
Segala yang indah baginya ia cintai dengan sepenuh cinta di hati
Lalu dalam keluhnya ia bisikkan: "cinta ialah kepedihan tersembunyi"

Tak kumengerti, Ya Rabbi, kenapa Kau jadikan cinta begitu menyiksa
Dan kenapa Kau bakar hati ini dengan nyala gembira
Kalau Kau jauhkan keindahan itu dari kami, tidaklah kami akan terpedaya
Sekiranya Kau keraskan hati ini sekeras intan permata

Sungguh Kau beri keindahan itu, Ya Rabbi, kekuatan yang mempesona
Ialah pandang sipu-sipu yang menggoda, anggota tubuh yang memperdaya
Tetapi tak Kau beri hati ini untuk menahan segala goda
Maka lemahlah kami tergila-gila dan terpukul tak berdaya


terkucurlah airmata pemuda itu membasahi malam yang menyelimuti rasanya.......


DIMULAI Jam dua belas pas (00:00) aku hanya terbaring dan melihat layar putih bercahaya ini tersenyum manis di hadapanku, entah apa yang membuat aku tak bisa memejamkan mataku, kini malam kian gelap ku rasa penat sepi sunyi sayu, pilu semua rasa itu bergemuruh dalam hatiku,kucoba ambil segelas air putih lalu kusiramkan dalam taman hatiku berharap ada sedikit kesegaran menepi di relung jiwaku yang mulai merapuh.......

Di antara setia kubersembunyi tak peduli kesetiaanku telah ternodai, aku setia bukan untukku tapi untuk kesetiaanku, karena bagiku kesetiaan adalah kesetiaan tak ada kata lain, tak ada bahasa lain, kesetiaan akan selalu menjadi kesetiaan dalam kemurniannya hanya tuannya saja yang khianat.......

Di balik wajah terangnya semakin gelisah saat kupejam sejenak mata ini terngiang sedikit syahdu tentang keindahanya tentang masa yg punah bersama indah entah apa yang ingin kurassa sekarang, tapi keindahan yang telah kulalui itu tetap mengitarai sabana jiwaku, ia melekat begitu kencang takan terhempas oleh ombak atau badai sekalipun, entah mengapa suara merdu yang pernah terekam indah dalam pita hatiku terus berputar mengiang di gendang telngaku terus membisik saat meski aku sendiri dalam dialog jiwaku sendiri bisikan tentangku disana hanya kesia-siaan yang aku dapat dari indanya, dan aku memang tak pantas duduk berdampingan dengan keindahanya.......

Waktu kebodohan ku sangat tak berarti, ini mengurungku dalam tempurung pemikiranku, mengikat aku erat dengan temali yang tak dapat kuraih dan tak dapat kulihat wujudnya, sungguh semu bidadari dalam mimpi dan harapanku, aku bagai meraih bayanganku sendiri dalam kaca besar, kukira kau mampu mengganti malangku dan segala kepedihanku, kukira kau mampu memberiku harapan indah menutupi kekuranganku, ternyata kau pun pergi bersembunyi di balik tangis langkah ku, kau sia-siakan aku diatas tangkai-tangkai tak berakar kau buat aku hidup disekitar kematian, aku cukup mampu terhenti dihatimu tak pernah memikirkan ada taman hati lain yang ingin kusinggahi, namun laknat benar aku tak mengerti akan kehendak cita dan cintamu hanya sia2kan kau dan waktumu yang terlahir dalam lembut yANg mencinta dengan sempurna bukan cinta yang sederhana seperti sederhanaya aku menatap purnama yang indah dan hanya mampu berkata "indah" namun bukan cinta tulus dan suci jika aku merengek dengan sedikit tangis menepis bahwa tak cintai diriku adalah kematian yang sesungguhnya, apakah kau mengerti apakah tentang kata-kataku? rasakan jarak antara harapku dan segala mimpimu yang begitu indah sebagai cita dan cinta.......

Hangatnya perapian malam Mengingatkanku akan hangatnya kasihmu meski tak pernah kunyalakan perapian kasihmu saat gelap menyelimuti perapian hatiku, Kesejukan sungai kebahagiaan syurgawi Bagai menatap senyummu yang begitu luas seluas pengetahuanmu dan kesepian mencekik erat hatiku namun ingin sekali kugapai dalam mimpiki Damainya jiwaku.......

saat hati ini bertanya, Di mana.. belas kasih itu? kebersamaanku Bersamamu hanya dalam anganku seperti mimpi semu Hanya bisa merasakan abadinya duka Dalam hati, bagai duri-duri yang kian tumbuh subur diantara mawar-mawar indah, dan dalam hamparan dedaunannya hanya tersimpan banyak doa.......


Pernah Kau bilang kita pasti bisa, dengan keyakinan dan kepercayaan yang tinggi ku coba percayai itu dalam bunga tidurku, Bisa saling mencintai, menyayangi mengasihi sehingga kau mampu katakan Bersama sampai tua Bersatu hingga mati dan syurga tempat abadi pertemuan kita. Kau bilang perbanyak doa dan harapan yang akan selalu menjadi pupuk bagi bunga-bunga cinta dalam taman hati kita yang telah tersirami madu kasih, dan kau berkata dengan lantang denag sejuta keyakinan mengimani Impian kita pasti kan terwujud dalam kisah keberadaan ini.......

Namun apa yang terjadi kini..?kau tak pernah mau tau, kau anggap mudah semuanya, kau anggap ini adalah jalan yang telah terjadi yang harus kita lewati, betul memang demikian. namun, tak pernahkah kau berifikir kita mampu berbuat sesuatu dan memilih jalan yang terbaik. dan mungkin bagimu inilah jalan yang yang terbaik bagimu tak pernah memikirkan bagaimana alam terus melangkah selalu dengan perhitungan dan kehati-hatian. Biarlah Langit dan kekuasaan yang memutuskan.......

Satu keinginan bukanlah kehendaku diatas kehendakmu.. Cinta kita jangan sampai berubah jika itu bukan untuk kebaikan, kebenaran dan keindahan. Hati kita tetap menyatu kecuali memang ada hati yang lain yang memang yang terbaik untuk hatimu, Menciptakan bahagia dan substansi-substansi keindahan bersama Takan pernah semudah yang kita duga.......

Bagaimana harus ku hentikan air mata? jika air mata ini adalah bagian dari keteraturan alam yang tak mampu kuubah dengan mudah, karena Impian kita hanya sebatas dalam mimpi.. tak maukah kau mengajaku tersenyum dialam nyata dan membawaku keangkasa luas biar aku tertegun menyaksikan fatamorgana cintamu, dan kau tak pernah mau mengatakan yang lain kecuali berkata Biarlah Langit yang memutuskanTentang akhir kisah kita meski kau selalu inginkan happy ending tapi kenyataan ini aku tak mampu menilainya, biar hati nuranimu sanggup berikan angka yang kau sukai.......

Sementara ia berlalu,, aku tertidur dalam tidurku, mataku tak mampu terbuka lagi, tubuhku dingin, darahku tak mengalir lagi, detak jantungku terhenti dan nafasku terhenti. jiwaku berakhir dan tak pernah lagi kembali menemani tubuhnya, meninggalkan berjuta pertanyaan tentang keindahan cita dan cintamu dan kesetiaan yang terkadang dikhianati oleh tuannya ..........

Berakhir di jam satu (01:00:00) Berakhir kisahnya dalam kematian.......



Suka · Komentari · Bagikan · Hapus

alipoetry © 2008 Por *Templates para Você*